Mpok Alpa Meninggal Dunia

Pilu Kondisi Anak Kembar Mpok Alpa Ditinggal, Baru Berhenti Nangis Saat Ditempeli Baju Ibunya

Kondisi anak kembar komedian Mpok Alpa, Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina setelah sang ibu meninggal dunia.

Tangkapan layar Ig @nina_mpokalpa
MPOK ALPA MENINGGAL - Kondisi anak kembar komedian Mpok Alpa, Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina setelah sang ibu meninggal dunia. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kondisi anak kembar komedian Mpok Alpa, Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina setelah sang ibu meninggal dunia.

Diketahui, Mpok Alpa meninggal dunia akibat kanker payudara stadium 4 yang dideritanya, Jumat (15/8/2025) pagi.

Ia pergi selamanya meninggalkan empat orang anak, dua di antaranya bayi kembar yang belum berusia 1 tahun.

Setelah kepergian ibunya, kondisi anak kembar Mpok Alpa sempat menurun hingga tak berhenti menangis.

Hal ini diungkap oleh suaminya, Ajie Darmaji

"Semalem agak rewel," kata Ajie dikutip dari Intens Investigasi, Minggu (17/8/2025). 

"Terus kalau orang dulu kan bilang 'mana pakaian emaknya? Tempelin, tuh,' gitu," imbuhnya.

MPOK ALPA MENINGGAL DUNIA -  Mengenal sosok putri sulung Mpok Alpa yang tak kuasa menahan tangis hingga pingsan ibu meninggal dunia.
MPOK ALPA MENINGGAL DUNIA - Mengenal sosok putri sulung Mpok Alpa yang tak kuasa menahan tangis hingga pingsan ibu meninggal dunia. (Tangkapan layar Ig @nina_mpokalp)

Benar saja, saat itu kedua putranya langsung tenang.

"Pas ditempelin (baju Mpok Alpa), bener berhenti nangis," ungkapnya. 

Baca juga: Alasan Mpok Alpa Sembunyikan Penyakitnya dari Publik hingga Keluarga Diungkap Suami

Namun, keluarga akhirnya tetap membawa kedua anak Mpok Alpa ke rumah sakit karena mengalami diare. 

"Diare ternyata, sekarang lagi dibawa ke rumah sakit," ujar Ajie.

Diketahui, bayi kembar Mpok Alpa dilahirkan pada pada 7 Oktober 2024 secara caesar di RSU Bunda, Jakarta Pusat.

Saat melahirkan, Mpok Alpa sudah dalam kondisi sakit, bahkan menjalani pengobatan kanker sejak hamil.

Namun saat hamil, Mpok Alpa tidak bisa diberi paparan kemoterapi terlalu keras, lantaran bisa berimbas pada janin yang dikandungnya.

Setelah melahirkan, barulah dilakukan pengobatan yang cukup keras untuk melawan penyakit ini.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved