PPG

Contoh Tugas Mandiri Modul Pedagogik GKMI PPG Kemenag 2025 Topik 4 Deep Learning

Artikel berikut memuat contoh Tugas Mandiri Modul Pedagogik GKMI PPG Kemenag 2025 Topik 4 Deep Learning.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
MODUL PEDAGOGIK GKMI - Contoh Tugas Mandiri Modul Pedagogik GKMI PPG Kemenag 2025 Topik 4 Deep Learning. Tugas mandiri dikerjakan Bapak/Ibu Guru peserta PPG Kemenag 2025 yang sudah menyelesaikan Topik 1 sampai 8. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat contoh Tugas Mandiri Modul Pedagogik GKMI PPG Kemenag 2025 Topik 4 Deep Learning.

Ada delapan topik yang dipelajari pada Modul Pedagogik Guru Kelas Madrasah Ibtidiyah (GKMI) PPG Kemenag 2025. 

Tugas mandiri harus dikerjakan Bapak/Ibu Guru peserta PPG Kemenag 2025 yang sudah menyelesaikan Topik 1 sampai 8. (Kunci jawaban PPG Kemenag 2025 lainnya klik di sini)

Khusus Topik 4 membahas tentang Pendekatan Pembelajaran Berbasis Deep Learning (Mindful Learning, Meaningful Learning, and Joyful Learning).

Berikut ini contoh Tugas Mandiri Modul Pedagogik GKMI PPG Kemenag 2025 Topik 4 Deep Learning yang bisa dijadikan referensi bagi Bapak/Ibu Guru bersumber dari laman scribd megakusumah946. 

_______

TUGAS MANDIRI

MODUL PEDAGOGIK GKMI

TOPIK 4 PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS DEEP LEARNING


5 GAGASAN UTAMA

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Deep Learning merupakan proses pembelajaran yang mendalam dan transformatif, bertujuan membentuk enam kompetensi global (6Cs): karakter, kewarganegaraan, kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis. Pembelajaran ini tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, tetapi juga melibatkan aspek sosial, emosional, dan spiritual anak. 

Deep Learning berakar pada teori konstruktivisme, yang memandang bahwa anak membangun pengetahuan melalui pengalaman dan refleksi. Pendekatan ini memfokuskan pembelajaran pada konteks dunia nyata, menumbuhkan rasa ingin tahu, serta membekali anak dengan keterampilan hidup yang kompleks dan bermakna. Selain itu, peran guru bergeser dari pengajar menjadi fasilitator yang merancang pengalaman belajar interaktif dan kontekstual.

Dalam praktiknya, Deep Learning diterapkan melalui tiga prinsip utama, yaitu mindful learning (belajar dengan kesadaran penuh), meaningful learning (belajar yang bermakna dan relevan), dan joyful learning (belajar yang menyenangkan dan membahagiakan). 

Ketiga prinsip ini menciptakan suasana pembelajaran yang holistik dan menyentuh aspek afektif anak. 

Kontekstualisasi di lingkungan Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (GKMI) menekankan pentingnya menyesuaikan pembelajaran dengan tahap perkembangan anak, nilai-nilai Islami, serta penggunaan teknologi secara bijak untuk mendukung personalisasi belajar. 

Pendekatan ini juga mendorong transformasi budaya belajar yang lebih luas dari individu, kelas, sekolah, hingga komunitas dalam rangka menciptakan sistem pendidikan yang unggul, inklusif, dan relevan dengan tantangan abad ke-21.


MISKONSEPSI

Salah satu miskonsepsi dari pembelajaran berbasis Deep Learning adalah anggapan bahwa pendekatan ini hanya cocok untuk pendidikan tinggi atau bidang teknologi canggih seperti Al (Artificial Intelligence). 

Padahal, dalam konteks pedagogik, Deep Learning merupakan proses pembelajaran yang menekankan pada pemahaman mendalam, refleksi, dan penerapan nyata, bukan hanya sekadar menghafal fakta. Prinsip ini justru sangat relevan dengan pendidikan anak usia dini, yang menekankan pada perkembangan holistik yang meliputi aspek kognitif, afektif, sosial, dan spiritual. 

Dalam dunia pendidikan, khususnya di Madrasah Ibtidaiyah (MI), pendekatan pembelajaran berbasis Deep Learning seringkali disalahpahami. Meski istilahnya terdengar modern dan teknologis, esensi sebenarnya dari Deep Learning dalam konteks pendidikan sangat dekat dengan praktik pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan menyenangkan. Maka, penting bagi para guru RA memahami dan meluruskan berbagai miskonsepsi yang beredar, agar pendekatan ini bisa diterapkan secara tepat dan efektif.

Dengan meluruskan berbagai miskonsepsi ini, guru kelas MI diharapkan mampu menerapkan pendekatan Deep Learning secara lebih tepat, kontekstual, dan bermakna. 

Tidak hanya sebagai metode modern, tapi sebagai bagian dari ikhtiar menciptakan generasi Qurani yang cerdas, tangguh, dan berkarakter.

===

*) Disclaimer:

Kunci jawaban di atas hanya hanya digunakan sebagai panduan bagi Guru Peserta Pelatihan PPG Daljab Kemenag 2025. Soal bersifat terbuka sehingga memungkinan ada jawaban lainnya.

Demikian Contoh Tugas Mandiri Modul Pedagogik GKMI PPG Kemenag 2025 Topik 4 Deep Learning.

Baca juga: Jawaban Pretest Modul Pedagogik GKMI Topik 5 Pendidikan dan Strategi Layanan BK, PPG Kemenag 2025

Baca juga: Contoh Tugas Refleksi Modul Pedagogik Bahasa Arab Guru Madrasah, PPG Kemenag 2025

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved