Cuaca Sumsel Hari Ini
Sumsel Waspada La Nina, Potensi Musim Hujan Panjang Ancam Genang 73 Persen Persawahan
Pemprov Sumsel ulai menyiapkan strategi khusus menghadapi potensi musim hujan panjang akibat fenomena La Niña 2025–2026.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Ringkasan Berita:
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai menyiapkan strategi khusus menghadapi potensi musim hujan panjang akibat fenomena La Niña 2025–2026.
Langkah ini penting mengingat sekitar 73 persen dari total 519.482 hektare lahan baku sawah (LBS) di Sumsel merupakan lahan rawa yang rawan tergenang saat curah hujan tinggi.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono, menjelaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem tersebut bisa berdampak langsung pada proses tanam dan hasil panen petani di Sumsel.
"Fenomena La Niña bisa menyebabkan genangan air berkepanjangan. Ini berpotensi menghambat proses tanam, pemeliharaan tanaman, hingga menurunkan produktivitas padi,” kata Bambang, Rabu (12/11/2025).
Menurut Bambang, dari total lahan sawah di Sumsel, sekitar 379.141 hektare merupakan lahan rawa lebak yang sangat bergantung pada keseimbangan antara musim hujan dan kemarau.
“Kalau musim hujan terlalu panjang dan kemarau singkat, petani akan kesulitan mengelola lahan rawa lebak untuk tanam padi,” jelasnya.
Baca juga: 3 Kecamatan Berpotensi Turun Hujan, Prakiraan Cuaca OKU Timur Hari ini Rabu 12 November 2025
Meski dihadapkan pada tantangan cuaca, Pemerintah Provinsi Sumsel terus memperkuat sektor pertanian melalui program optimasi lahan.
Program ini terbukti meningkatkan luas panen hingga 114 ribu hektare atau naik 21 persen dibandingkan tahun 2024.
Selain itu, Sumsel juga tengah mengebut program cetak sawah baru seluas 33 ribu hektare, yang saat ini telah memasuki tahap kontrak.
“Program ini diharapkan dapat menambah kapasitas produksi dan menjadi bagian dari lahan baku sawah baru Sumsel di tahun-tahun mendatang,” kata Bambang.
Bambang menegaskan, pada tahun 2026 mendatang pihaknya menargetkan sinergi yang lebih kuat antar-subsektor pertanian, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, hingga infrastruktur pendukung.
“Kunci menghadapi La Niña adalah koordinasi. Pemerintah, penyuluh, dan petani harus satu langkah agar produksi pangan tetap terjaga,” tegasnya.
Dengan strategi adaptasi iklim, optimasi lahan, dan pencetakan sawah baru, Sumsel menargetkan produktivitas padi tetap stabil meski diadang musim hujan panjang.
Baca berita menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
| 3 Kecamatan Berpotensi Turun Hujan, Prakiraan Cuaca OKU Timur Hari ini Rabu 12 November 2025 |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca OKU Timur Selasa 11 November 2025, Kecamatan Cempaka Berpotensi Hujan Disertai Petir |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca OKU Timur Sumsel Hari ini Senin 10 November 2025, Ada 14 Kecamatan Berpotensi Hujan |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Sumsel Hari ini Senin 10 November 2025, Termasuk Palembang Berpotensi Hujan |
|
|---|
| Termasuk Belitang Berpotensi Hujan, Prakiraan Cuaca OKU Timur Hari ini Minggu 9 November 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Prakiraan-Cuaca-Sumsel-Hari-ini-Selasa-4-November-2025-Cek-Daftar-Wilayah-Berpotensi-Turun-Hujan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.