Harga Emas Hari ini

Harga Emas di Palembang Melambung Tinggi, Kini Perhiasan Perak Jadi Primadona Baru Masyarakat

Kenaikan harga emas, baik logam mulia maupun perhiasan, terus melambung tinggi hingga menyentuh angka yang sulit dijangkau masyarakat.

Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
PERAK - Adismawati (62), pemilik kios mobil perak Dua Saudara di kawasan Pasar 16 Ilir, Palembang, sibuk melayani pembeli produk perak di etalase kios mobilnya, Selasa (7/10/2025) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kenaikan harga emas, baik logam mulia maupun perhiasan, terus melambung tinggi hingga menyentuh angka yang sulit dijangkau masyarakat.

Di Kota Palembang, harga emas perhiasan kini telah mencapai Rp12,5 juta per suku, sementara emas logam mulia bahkan menyentuh Rp2.400.000 per gram.

Kondisi ini seketika mengubah peta permintaan pasar perhiasan.

Bagi masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah, perhiasan perak putih kini menjadi alternatif utama yang paling realistis dan terjangkau.

Dampak dari melonjaknya harga emas murni sangat dirasakan oleh pedagang perak.

 Adismawati (62), pemilik kios mobil perak Dua Saudara di kawasan Pasar 16 Ilir, Palembang, mengungkapkan pergeseran besar ini.

"Sejak harga emas ini sudah tinggi sekali, banyak yang beralih ke perhiasan dari perak. Kenaikan penjualan perak putih ini mencapai sekitar 75 persen," ujar Adismawati, yang sudah lebih dari 15 tahun berkecimpung di bisnis perhiasan.

Lonjakan signifikan ini mulai terasa kuat sejak sekitar lima bulan terakhir.

Adismawati menjelaskan, banyak pembeli kini merasa tidak sanggup lagi beli emas terlalu tinggi harganya.

Perak putih, yang sering disebut masyarakat sebagai "emas putih," menawarkan solusi kemewahan yang lebih ramah di kantong.

Harga perak pun jauh lebih terjangkau, yaitu Rp40 ribu per gram untuk perak lokal dan Rp60 ribu per gram untuk perak impor.

Menariknya, perak impor ini sudah dilapisi emas putih, menjadikannya tampak semakin berkelas.

Selain perak, perhiasan sepuhan (suping-suping) juga turut diburu pembeli.

Perhiasan perak yang dijual di kios Dua Saudara ini merupakan produk dari Tanjung Batu, Ogan Ilir, dengan beragam motif yang lengkap, mulai dari kalung, cincin, hingga gelang.

"Tidak ada musim-musiman, sekarang ini sama saja. Kalau dulu kan kalau mau nikahan baru beli (emas), tapi sekarang tidak lagi seperti itu. Ada uang mereka langsung beli," tutur Adismawati, Selasa (7/10/2025) siang.

Baca juga: Harga Emas Perhiasan Hari ini di Palembang Naik Lagi 7 Oktober 2025, Lewati Rp 12,5 Juta per Suku

Baca juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini, 7 Oktober 2025 di Ogan Ilir Tembus Hingga Rp 12,6 Juta per Suku

Omzet penjualan perak ini pun tak menentu.

"Kalau lagi ramai bisa capai Rp2 sampai 3 juta per hari," ungkap Adismawati, yang membuka kios dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Sama seperti emas, perak juga diperjualbelikan menggunakan surat.

"Bisa dijual kembali di sini dengan harga 50 persen dari harga awal," tegasnya.

Keputusan untuk beralih ke perak juga diungkapkan oleh Syariah (48), seorang ibu rumah tangga warga Kertapati.

"Saya beralih ke perak karena harga emas tinggi sekali. Sepertinya tidak mungkin lagi terbeli," ungkap Syariah.

Syariah mengatakan ia akhirnya memilih membeli cincin, gelang, dan anting-anting perak putih untuk anaknya yang masih kecil.

"Jadilah tidak terjangkau emas, kita beli perak putih aja. Pengen sekali beli emas tapi harganya sekarang ini tidak mampu lagi belinya," keluhnya.

Di tengah harga emas yang terus meroket, perhiasan perak telah membuktikan diri sebagai solusi gaya dan kebutuhan yang tetap elegan tanpa harus menguras dompet. 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved