Anak Hilang di Pesanggrahan Jaksel

Cara Sadis Ayah Tiri Habisi Nyawa Alvaro Bocah 6 Tahun Sempat Hilang 8 Bulan, Iming-imingi Mainan

Nasib pilu Alvaro Kiano Nugroho bocah usia 6 tahun yang sempat dinyatakan hilang selama 8 bulan ternyata dibunuh ayah tirinya berinisial AI.

Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
TANGIS : Kakek Alvaro Kiano Nugroho (6), Tugimin (71), saat ditemui di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Alvaro Kiano Nugroho (6) dibunuh ayah tirinya AI setelah sempat dinyatakan hilang 8 bulan.
  • Alvaro dibunuh setelah mulutnya dibekap pelaku hingga tak bernyawa
  • Pelaku AI bunuh diri di Polres Jakarta Selatan setelah ditangkap dan diinterogasi.

 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Nasib pilu Alvaro Kiano Nugroho bocah usia 6 tahun yang sempat dinyatakan hilang selama 8 bulan ternyata dibunuh ayah tirinya berinisial AI.

Adapun AI menjemput korban Alvaron di Masjid Jami Al-Muflihun, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 6 Maret 2025.

Alvaro mau ikut diajak pergi lantaran iming-iming akan dibelikan mainan oleh pelaku.

Namun keesokan harinya, Alvaro disebut terus menangis mencari sang kakek yang biasa ia panggil “bapak”.

Dari keterangan yang diterima keluarga, tangisan itu diduga membuat Alex emosi hingga menutup mulut Alvaro dengan handuk. Akibat tindakannya itu, Alvaro meninggal dunia.

Setelah mengetahui Alvaro tak bernyawa, Alex panik dan menitipkan jasad anak tirinya tersebut ke rumah adiknya di Bogor, Jawa Barat.

Tak lama, jasad Alvaro kemudian dibungkus plastik dan diikat pada batang pohon di sekitar aliran kali di dekat Jembatan Cilalay, Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barar melansir dari Tribunnews,senin (24/11/2025).

 

KORBAN PEMBUNUHAN- Alvaro Kiano Nugroho(6) sejak kecil diasuh oleh kakek dan neneknya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, orang tuanya sudah bercerai, dan ibu menikah lagi
KORBAN PEMBUNUHAN- Alvaro Kiano Nugroho(6) sejak kecil diasuh oleh kakek dan neneknya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, orang tuanya sudah bercerai, dan ibu menikah lagi (ig/arumind8)

 

Baru 2 Tahun Menikah Ibu Alvaro

Ibu kandung Alvaro Kiano Nugroho (6), Arumi rupanya kenal dengan tersangka Alex Iskandar sejak sekitar empat tahun yang lalu. Keduanya kemudian memutuskan untuk menikah setelah dua tahun berpacaran.

Awalnya Arumi kos di rumah Alex saat bekerja di Tangerang, Banten. Keduanya lalu saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah pada 23 Desember 2023. Sementara ayah kandung Alvaro ditahan karena kasus narkoba.

Menurut Tugimin, kakek Alvaro, putrinya sudah hampir dua tahun berumah tangga dengan tersangka. "Usia pernikahan, nikahnya tanggal 23 Desember 2023," kata dia.

Meski begitu, kata Tugimin, keduanya diduga sudah saling mengenal cukup lama yakni di tahun 2020. Keduanya saling mengenal saat Arum bekerja di Tangerang, Banten.

Menurut Tugimin, putrinya itu kos di rumah Alex hingga akhirnya saling jatuh cinta.

"Arum itu kerja di Tangerang, mungkin ketemu terus ngekos di rumahnya si Alex ini. Ngekos di sana mungkin suka sama suka ya sudah pacaran," tuturnya.

Karena tinggal di rumah yang sama, Tugimin kemudian menyarankan agar Arum dan Alex menikah saja.

"Sudah begitu, akhirnya pada waktu itu saya tanya, emang sudah pada senang, kalau emang udah pada seneng mendingan nikah saja. Daripada nggak karuan, nanti dianggapnya sama warga kurang bagus," jelas dia.

Menurut Tugimin, Alex juga bekerja di Tangerang, Banten."Pekerjaan bapak tirinya, dia kerja di distributor teh kangdang," ucapnya.

Namun ia tidak merinci bagaimana hubungan rumah tangga Arumi dan Alex selama ini.Bahkan Arumi diketahui saat ini bekerja sebagai TKW di Malaysia.

Selama berumah tangga dengan Arum kata Tugimin, Alex tak menunjukkan gelagat tak baik.

Tugimin juga mengungkap hubungan Alvaro dan Alex selama ini yang menurutnya cukup dekat.

"Hubungannya sangat dekat dan baik juga, kalau dia datang ke sini setiap Sabtu sore atau siang, Alvaro minta jajan," kata Tugimin.

"Manggilnya 'apak' artinya Om, orang Cina. 'Apak pengen jajan', langsung diajak mutar ke Indomaret, nanti beli es, mainan, terus diantar pulang lagi. Terus dia pulang ke Tangerang," jelasnya.

Meski sang cucu dekat dengan tersangka, kata Tugimin ia tak terlalu sering berinteraksi.

"Ngobrol sama saya juga jarang," katanya.

Menurut Tugimin, tersangka langsung mengakhiri hidup saat perbuatannya terbongkar.

"Bapak tirinya sudah meninggal, bunuh diri di Polres Jakarta Selatan tadi pagi. Jadi bapaknya itu setelah ketangkap, interogasi, masuk sel, tadi pagi bunuh diri," kata dia.

 

Sempat Temani Cari Alvaro Hilang

Menurut Tugimin, hubungan Alvaro dengan ayah tirinya itu terlihat cukup baik.

AI rutin datang pada akhir pekan untuk mengajak Alvaro jalan-jalan atau membeli makanan.

Kebaikan yang ditunjukkan oleh AI kepada keluarga, khususnya kepada Tugimin, kini terasa sebagai sebuah pengkhianatan yang mendalam.

"Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja," ucap Tugimin dengan nada sedih saat ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).

Tugimin juga mengungkapkan bahwa AI dan istrinya, Arumi, sesekali pernah berselisih hingga melibatkan dirinya.

Biasanya, AI marah karena Arumi tidak mengangkat teleponnya.

AI kemudian meminta bantuan Tugimin agar Arumi mau menjawab panggilan tersebut.

Namun, menurut Tugimin, Arumi sering merasa terganggu karena AI menelepon berulang kali saat ia sedang bekerja.

“Jadi, kalau nelpon itu enggak cukup hanya sekali, kadang-kadang jarak beberapa menit, sering ditelepon. Jadi, mungkin si Arum itu ya, merasa kesal lah, namanya lagi kerja diganggu,” tutur dia.

Yang menambah pilu, AI, sang terduga pelaku, sempat berakting mengkhianati kepercayaan keluarga korban.

“Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? Itu yg sangat disesalkan,” ungkap Tugimin.

Selama proses pencarian yang berlangsung berbulan-bulan, AI ternyata sering kali muncul sebagai sosok yang simpatik dan aktif membantu keluarga.

Menurut Tugimin, AI bahkan ikut menemani dirinya mencari Alvaro hingga ke wilayah Bogor, Jawa Barat, menelusuri informasi yang didapat.

“Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin.

Aksi pura-pura ini berlangsung berulang kali.

Tugimin menambahkan bahwa AI telah berkali-kali diperiksa oleh pihak kepolisian, namun selalu berkelit dan menyembunyikan kondisi Alvaro yang sebenarnya.

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved