Berita Viral

Penjelasan PU Makassar Soal Hamzah Hamid Anggota DPRD Sulsel Tolak Pengaspalan Jalan di Rumahnya

Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Kota Makassar, Muh Amin, menyatakan pihaknya segera menindaklanjuti permintaan pemindahan lokasi proyek

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Dok Tribun-Timur.com
PENOLAKAN PENGASPALAN JALAN- Momen Anggota DPRD Sulsel, Hamzah Hamid, menyampaikan kritik ke Sekda Sulsel, Jufri Rahman, dalam forum paripurna terkait sengketa lahan di Manggala, Makassar, di Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (16/5/2025). Menanggapi penolakan yang dilakukan oleh Hamzah Hamid, Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Kota Makassar, Muh Amin, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti permintaan pemindahan lokasi proyek tersebut. 
Ringkasan Berita:
  • Dinas PU Kota Makassar menindaklanjuti laporan Hamzah Hamid terkait penolakan perbaikan jalan
  • Sementara kondisi jalan di area kawasan kediaman anggota DPRD Sulsel, Hamzah Hamid becek dan sulit dilalui.
  • Dinas PU akan memindahkan tempat pengaspalan dengan syarat persetujuan warga yang menolak pengaspalan jalan sebelumnya, yakni area rumah Hamzah Hamid

TRIBUNSUMSEL.COM - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar terpaksa melakukan evaluasi menyeluruh terhadap daftar prioritas perbaikan jalan yang telah ditetapkan.

Hal ini buntut penolakan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Hamzah Hamid  yang menilai bahwa proyek tersebut dianggap tidak tepat sasaran, sebab jalan di depan kediamannya masih mulus meski terdapat kerusakan minor seperti permukaan yang tidak rata dan bercampur kubangan air.

Hamzah Hamid  pun meminta Dinas PU Kota Makassar meninjau ulang  penentuan skala prioritas seperti Jalan Borong Raya Baru 7, sebuah ruas yang sudah bertahun-tahun diusulkan warga dan menjadi langganan banjir.

Baca juga: Inilah Penampakan Jalan Rusak di Area Rumah Hamzah Hamid Anggota DPRD Sulsel Menolak Diaspalkan

Menanggapi penolakan yang dilakukan oleh Hamzah Hamid, Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PU Kota Makassar, Muh Amin, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti permintaan pemindahan lokasi proyek tersebut.

Pengerjaan jalan memungkinkan untuk dipindahkan apabila ada persetujuan dari warga setempat. 

"Bisa dipindahkan ke ruas jalan lain, nanti ada surat keterangan warga menolak dan bersedia dipindahkan ke ruas baru," kata Muh Amin, Jumat (21/11/2025), dikutip dari TribunTimur.

Alasan Tolak Pengaspalan

Sebelumnya, Hamzah Hamid menolak pengaspalan di depan rumahnya yang bereda di Jalan Borong Raya Baru I, Antang Manggala, Sulsel.

Bagaimana tidak, Hamzah Hamid menolak lantaran jalan menuju ke rumahnya masih baik dan baru saja diperbaiki tahun lalu.

Namun penampakan jalan menuju rumah Hamzah Hamid di Makassar didominasi oleh tanah liat yang tidak padat.

Kondisi ini diperburuk dengan adanya genangan air dan lumpur yang menutupi sebagian besar permukaan jalan, menjadikannya becek dan sulit dilalui.

Baca juga: Wajar Saja Hamzah Hamid Tolak Jalan Depan Rumah Diaspal Ternyata Masih Mulus, Ada Lebih Prioritas

Jalanan tersebut tampak tidak rata dan bergelombang, dengan banyak cekungan yang menampung air hujan.

Kondisi infrastruktur yang minim ini, yang seringkali menjadi keluhan utama warga di banyak daerah, ironisnya kini menjadi pemandangan sehari-hari bagi seorang wakil rakyat.

Alih-alih menikmati kenyamanan pengaspalan di depan pintu rumahnya, Hamzah Hamid menyatakan bahwa keputusannya menolak proyek tersebut didasari oleh komitmen dan rasa tanggung jawab moral kepada masyarakat.

Penolakan ini terjadi saat kontraktor datang untuk memulai pengerjaan pengaspalan beberapa waktu lalu.

"Saya tolak pengaspalan depan rumah. Bukan karena tidak mau, tapi masih ada yang jauh lebih prioritas," tegas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan.

Ia menilai, masih banyak jalan-jalan utama warga lain di Sulsel yang kondisinya lebih vital dan mengalami kerusakan parah, sehingga lebih berhak mendapatkan alokasi anggaran perbaikan.

Dengan penolakan ini, ia memastikan bahwa dana pembangunan proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar dapat benar-benar menyasar titik-titik yang paling membutuhkan perbaikan mendesak.

Menurut Hamzah, titik yang butuh perbaikan jalan justru berada di Jalan Borong Raya 7, yang tidak pernah tersentuh selama puluhan tahun. 

Bahkan, area tersebut menjadi langganan banjir saat musim penghujan.

"Itu warga sudah puluhan tahun tinggal di situ, jalannya tidak pernah dikerja."

"Sementara depan rumah saya baru diaspal tahun lalu, sekarang mau disambung lagi. Saya tidak mau dianggap tidak punya empati,” jelasnya.

Dia mengaku terus memperjuangkan perbaikan jalanan tersebut sejak ia masih dikursi DPRD Makassar. 

Namun, belum ada tindak lanjut dari perangkat daerah terkait. 

"Saya berharap diutamakan itu yang, yang memang jalan yang tidak pernah disentuh," sambungnya. 

Sementara itu, pekerjaan yang direncanakan dilaksanakan adalah pengaspalan Jalan Borong Raya Baru 1 dan 2, termasuk di depan rumahnya sendiri.

Hamzah berharap Dinas PU Kota Makassar meninjau ulang penentuan skala prioritas perbaikan jalan agar pembangunan lebih merata. 

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved