Anak Hilang di Pesanggrahan Jaksel

Hubungan Alvaro dan Ayah Tirinya yang Membunuhnya Diungkap sang Kakek, Sebut Kebaikan hanya Kedok

Tugimin sebut hubungan Alvaro dan ayah tirinya baik-baik saja, namun tak menyangka ayah tirinya membunuh sang cucu.

Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
DUKA KELUARGA - Kakek Alvaro Kiano Nugroho (6), Tugimin (71), saat ditemui di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025). Sang kakek berduka atas kematian cucunya karena dibunuh ayah tiri. Ia tak menyangka ayah tirinya tega membunuh Alvaro, padahal hubungan mereka nampak baik-baik saja. 
Ringkasan Berita:
  • Hubungan Alvaro dan AI sang ayah tiri disebut baik-baik saja
  • Ayah tiri disebut rutin datang pada akhir pekan untuk mengajak Alvaro jalan-jalan atau membeli makanan
  • Kakek tak menyangka kebaikan ayah tiri Alvaro hanyalah kedok untuk menutupi kejahatan

TRIBUNSUMSEL.COM - Terkejutnya Tugimin saat  tahu AI, ayah tiri Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menjadi pelaku pembunuhan sang cucu yang sempat hilang selama 8 bulan.

Tugimin yang merupakan kakek Alvaro mengungkap hubungan antara cucu dan ayah tirinya.

Menurut Tugimin, hubungan Alvaro dengan ayah tirinya itu terlihat cukup baik.

AI rutin datang pada akhir pekan untuk mengajak Alvaro jalan-jalan atau membeli makanan.

Kebaikan yang ditunjukkan oleh AI kepada keluarga, khususnya kepada Tugimin, kini terasa sebagai sebuah pengkhianatan yang mendalam.

"Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja," ucap Tugimin dengan nada sedih saat ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).

Tugimin juga mengungkapkan bahwa AI dan istrinya, Arumi, sesekali pernah berselisih hingga melibatkan dirinya.

Biasanya, AI marah karena Arumi tidak mengangkat teleponnya.

AI kemudian meminta bantuan Tugimin agar Arumi mau menjawab panggilan tersebut.

Namun, menurut Tugimin, Arumi sering merasa terganggu karena AI menelepon berulang kali saat ia sedang bekerja.

“Jadi, kalau nelpon itu enggak cukup hanya sekali, kadang-kadang jarak beberapa menit, sering ditelepon. Jadi, mungkin si Arum itu ya, merasa kesal lah, namanya lagi kerja diganggu,” tutur dia.

Baca juga: Kondisi Alvaro Kiano Nugroho usai Hilang 8 Bulan, Ditemukan Tinggal Kerangka, Pelaku Ayah Tirinya

Yang menambah pilu, AI, sang terduga pelaku, sempat berakting mengkhianati kepercayaan keluarga korban.

“Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? Itu yg sangat disesalkan,” ungkap Tugimin.

Selama proses pencarian yang berlangsung berbulan-bulan, AI ternyata sering kali muncul sebagai sosok yang simpatik dan aktif membantu keluarga.

Menurut Tugimin, AI bahkan ikut menemani dirinya mencari Alvaro hingga ke wilayah Bogor, Jawa Barat, menelusuri informasi yang didapat.

“Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin.

Aksi pura-pura ini berlangsung berulang kali.

Tugimin menambahkan bahwa AI telah berkali-kali diperiksa oleh pihak kepolisian, namun selalu berkelit dan menyembunyikan kondisi Alvaro yang sebenarnya.

Baca juga: Sosok AI, Ayah Tiri Jadi Pelaku Pembunuhan Alvaro Kiano Nugroho Hilang 8 Bulan, Pura-pura Ikut Cari

Tersangka Diamankan

Kerangka jasad Alvaro ditemukan sekitar Kali Cilalay, Tenjo, Bogor.

Titik terang dalam kasus ini baru muncul setelah polisi menetapkan satu orang sebagai tersangka.

Tersangka tak lain adalah AI alias Alex Iskandar, ayah tiri korban sendiri.

Setelah diinterogasi, AI akhirnya menunjukkan lokasi korban.

Penyidik kemudian diarahkan ke kawasan Tenjo, Bogor, hingga akhirnya jasad Alvaro ditemukan dalam kondisi memprihatinkan.

Tugimin, kakek korban mengaku sempat curiga ketika ia mengantarkan dokumen tambahan untuk keperluan penyelidikan.

Saat itu, ia mendengar penyidik saling berbisik bahwa pelaku yang menculik cucunya ada di Mapolres Jakarta Selatan.

Ia pun sempat menanyakan hal itu kepada penyidik, tetapi belum mendapatkan jawaban pasti bahwa AI adalah pelaku yang dimaksud.

“Saya curiga ada omongannya menjurus ke pelaku itu tadi, ada omongan ‘Oh dia belum tahu,’ terus langsung diem. Pas saya mau pulang, saya salaman dengan penyidik, ‘Pak memang pelaku ada di sini?’ ‘udah’ begitu aja, terus saya pulang,”  ungkap Tugimin saat ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).

Saat ini, polisi telah mengamankan AI sebagai tersangka.

Baca juga: Sosok Pelaku Pembunuhan Alvaro Kiano Nugroho Sempat Hilang Selama 8 Bulan, Kakek Tidak Menyangka

Pihak kepolisian masih terus mendalami motif, kronologi lengkap penculikan, serta penyebab pasti tewasnya bocah Alvaro Kiano Nugroho

Adapun  Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam membenarkan bahwa ayah tiri Alvaro lah yang menjadi pelaku dalam kejadian penculikan berujung maut ini.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap satu tersangka usai Alvaro, bocah di Pesanggarahan, Jakarta Selatan yang hilang sejak Maret ditemukan tewas.

“Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).

Kronologi Alvaro Hilang

MENINGGAL DUNIA : Foto Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang kini ditemukan sudah meninggal dunia
MENINGGAL DUNIA : Foto Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang kini ditemukan sudah meninggal dunia ((KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI))

Alvaro Kiano Nugroho, seorang anak berusia 6 tahun, hilang diduga diculik di Pesanggrahan sejak Kamis, 6 Maret 2025. 

Sejak 8 bulan terakhir, sang ibunda, Arumi masih berjuang mencari keberadaan putranya yang hilang di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Diketahui, kedua orang tua kandung Alvoro sudah lama bercerai.

Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman kasus narkoba di Lapas Cipinang. 

Sementara sang ibunda sudah menikah lagi.

Tugimin (71), kakek korban, mengungkapkan awal mula Alvaro Kiano Nugroho menghilang.

Ini berawal pada saat seseorang mengaku ayah dari Alvaro Kiano Nugroho mendatangi masjid tempat Alvaro Kiano Nugroho sedang menunaikan ibadah salat.

Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin, dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.  

"Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, 'Pak, cari siapa?' 'Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.' 'Itu ada anaknya di atas.' Kata marbut begitu," ungkap Tugimin pada Minggu (27/4/2025), dilansir dari Kompas.com.

Namun, kata dia, marbot masjid tidak dapat memastikan wajah dari seseorang yang mengaku ayah Alvaro Kiano Nugroho.

“Tidak diperhatikan,” kata dia.

Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. 

Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.  

“Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia. 

Tugimin, yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro. 

Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. 

Namun, upayanya tak membuahkan hasil. 

Sayangnya CCTV di mana tempat korban terakhir kali terlihat rusak.

“Kami tidak bisa melihat melalui CCTV,” ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murdoch pada Minggu (27/4/2025).

Selain memeriksa CCTV, aparat kepolisian mengumpulkan bukti-bukti berupa keterangan saksi dari pihak keluarga maupun pengurus masjid.

Termasuk akan meminta keterangan ayah dari Alvaro Kiano Nugroho.

“Kami akan coba meminta keterangan,” kata Murodih.

Karena panik, Tugimin melaporkan kejadian itu ke Polsek Pesanggrahan, tetapi petugas menyarankan menunggu 1x24 jam.

Laporannya kemudian teregistrasi dengan nomor LP/1186/B/III/2025/PMJ/Res Jaksel.

Melalui akun pribadi maupun instansi Polsek Pesanggrahan, terus membagikan poster orang hilang untuk Alvaro. 

Ada beberapa petunjuk yang ia terima dari warganet. 

Namun, belum ada titik terang dari pencarian ini.  

“Berbagai informasi yang masuk dari keterangan saksi, sekolah, keluarga, dan melalui DM Instagram, HP aduan Kapolsek selalu kami dalami tetapi belum membuahkan hasil,” tutur dia. 

Pencarian Alvaro, kata Seala, sudah diperluas ke Cilegon, Banten, hingga Batam, Kepulauan Riau, setelah menerima petunjuk dari warga.

Polisi juga sudah datang ke sana, tapi belum ada jejak Alvaro yang ditemukan.  

“Setiap informasi masuk, kami pasti dalami tapi belum membuahkan hasil. Dari informasi di Batam, Kepri, Cilegon, Banten, sudah kami datangi,” kata dia.

Sebagian artikel tayang di Kompas.com

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved