Berita Viral

Melda Safitri Rela Sisihkan Uang Jual Cabai Demi Baju Kopri Suami Tapi Dicerai, Segini Harganya

Melda Safitri (33) wanita asal Aceh Singkil kini viral setelah kisahnya diceraikan suaminya pasca lolos jadi Pegawai Pemerintah dengan Perj

Editor: Moch Krisna
Tangkapan Layar Andreli_48
DICERAI : Kisah Melda Safitri ibu dua anak di Aceh Singkil dicerai suami setelah dilantik jadi PPPK 
Ringkasan Berita:
  • Melda Safitri viral usai dicerai suaminya JS setelah sang suami lulus PPPK
  • Melda membeli baju Korpri untuk pelantikan suami dari hasil jualan cabai dan sayur
  • .JS klarifikasi bahwa perceraian dipicu rumah tangga kerap cekcok

 


TRIBUNSUMSEL.COM ---
Melda Safitri (33) wanita asal Aceh Singkil kini viral setelah kisahnya diceraikan suaminya pasca lolos jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Safitri sapaan akrabnya diketahui kini mendapatkan banyak bantuan dari para pesohor yang terharu akan nasib hidupnya tersebut.

Bagaimana tidak, Safitri berjuang untuk menghidupkan rumah tangga dengan berjualan malah dicerai suami.

Padahal dari pengakuan Safitri rela menyisihkan hasil jualan cabai hingga sayur untuk membeli baju Korpri sang suami untuk dilantik.

Seragam Korpri diketahui digunakan sebagai identitas kedinasan resmi termasuk PPPK.

“Baju pelantikan itu saya yang belikan, dari hasil jualan cabai dan sayur di pasar. Saya bantu dari nol, dari dia belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK,” ucap Melda lirih saat diwawancarai, Minggu (27/10/2025) melansir dari Tribunnews.com.

Melda mengaku, kecewa lantaran selama ini dirinya selalu setia mendukung perjuangan sang suami di tengah kesulitan ekonomi keluarga.

Baca juga: Melda Safitri Ungkap Isi Hati Usai Ditalak Suami Jadi PPPK Viral, Mungkin Saya Kurang Menarik

Ia tak menyangka perpisahan justru datang ketika kehidupan mulai membaik.

Lantas berapa sebenarnya harga baju Korpri?

Harga baju KORPRI pria untuk PPPK bervariasi, mulai dari sekitar Rp 75.000 hingga Rp 400.000 atau lebih, menurut pantauan Tribunnews dari berbagai sumber.

Di salah satu laman belanja online ada yang harganya mulai Rp 325.000, dalan deskripsi dituliskan bahan pakaian yakni katun.

Menurut pantauan harga yang tertera, tergantung pada bahan, desain, dan tempat pembelian. 

Harga bisa lebih murah jika membeli kain saja, atau lebih mahal untuk model premium seperti yang menggunakan furing dan terbuat dari katun berkualitas tinggi. 


Klarifikasi Js Sang Suami

Sementara itu, JS suami dari Melda Safitri angkat bicara terkait rumah tangganya.

JS menyebut jika dirinya dan Melda Safitri sering cekcok.

Hal itu disampaikan JS kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil saat memberikan klarifikasi pada Rabu (23/10/2025). 

 JS mengakui perceraian itu dilakukan pada 14 September 2025 dihadiri kepala desa dan keluarga kedua pasangan itu. 

Kepala BKPSDM Aceh Singkil, Azman, mengatakan, berdasarkan hasil klarifikasi, perceraian tersebut tidak terjadi mendadak menjelang pelantikan PPPK seperti yang ramai diberitakan. 

Namun, prosesnya tetap tidak sesuai dengan regulasi aparatur sipil negara (ASN).

"Jadi perceraian biasa, tidak mengikuti mekanisme perceraian ASN. Kalau ASN cerai kan harus ada izin atasan, proses mediasi baru persidangan di pengadilan,” ujar Azman saat dihubungi, Jumat (23/10/2025). 

Menurut Azman, istri JS, Melda Safitri, juga hadir dalam pertemuan keluarga yang digelar di Desa Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. 

Baca juga: Camat Singkil Bongkar Pemicu Safitri Diceraikan Suami Jelang Dilantik PPPK, Sudah Renggang Lama

Dalam rapat keluarga itu, ada surat pernyataan juga ditandatangani istrinya. 

Kendati begitu, Azman menegaskan penceraian Safitri dan suami tidak menjelang pelantikan PPPK.

"Jadi, tidak jika disebut dua atau tiga hari jelang pelantikan PPPK diceraikan,” kata Azman.

Lebih lanjut, ia menambahkan, tim penegakan disiplin BKPSDM Aceh Singkil masih memproses klarifikasi dan mediasi terkait kasus tersebut untuk memastikan semuanya sesuai aturan. 

“Tim penegakan disiplin masih akan ada proses klarifikasi dan mediasi. Memetakan masalah dengan utuh. Kami ingin pastikan seluruhnya sesuai regulasi ASN,” pungkasnya.

 

Kronologi Ditalak

Fitri menceritakan kronologi lengkap peristiwa yang membuat rumah tangganya berakhir di ambang perceraian.

“Dia marah cuma karena tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah,” ujar Fitri lirih, saat ini dia sudah kembali ke rumah orang tuanya di Meukek, Aceh Selatan, tempat ia kini menetap bersama dua anaknya.

Fitri menceritakan, peristiwa itu terjadi pada 15 Agustus 2025, dua hari sebelum sang suami dilantik sebagai PPPK Satpol PP di Aceh Singkil.

Sehari sebelumnya, 14 Agustus, suaminya pulang kerja dalam keadaan marah-marah karena tidak ada nasi dan lauk di rumah.

"Dia tanya ke anak, ‘sudah makan belum?’ Padahal anak saya memang makan gorengan dari hasil jualan saya di depan rumah. Karena tidak ada bahan, saya belum sempat masak,” cerita Fitri.

Keesokan harinya, sang suami kembali marah dan memancing emosi Fitri. Pertengkaran pun tak terhindarkan.

“Saya tanya, ‘apa salah saya? Kamu kan tidak kasih uang belanja, jadi apa yang saya masak?’ Tapi dia malah makin emosi,” tutur Fitri.

Tak lama kemudian, suaminya masuk ke kamar, mengemasi pakaian, lalu pergi dengan sepeda motor, mengutip Serambinews.com.

Sebelum keluar rumah, ia justru mengucapkan kata talak kepada Fitri.

“Dia bilang, ‘kamu meledak, saya ceraikan 1, 2, 3,’” kata Fitri mengulang ucapannya.

Sejak hari itu, Fitri tidak pernah lagi bertemu dengan suaminya.

Ia mengaku diblokir dari semua kontak dan hanya mengetahui kabar suaminya dari tetangga.

"Tidak ada telepon, tidak ada kabar. Semua kontak saya diblokir. Kalau ada keperluan pun dia titip pesan lewat orang lain,” ungkap Fitri.

Fitri pun berjuang bertahan hidup dengan berjualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumah.

“Dari jualan kecil itu saya biayai anak-anak. Kadang jualan sayur dan cabai juga,” ujarnya.

Fitri kini tinggal di rumah orang tua di Aceh Selatan, berusaha memulai hidup baru bersama dua anaknya.

“Semoga Allah ganti dengan yang lebih baik. Saya cuma ingin fokus pada anak-anak,” pungkasnya. 

Kini, Safitri mengaku sudah mengikhlaskan kenangan pahit bersama suaminya.

Ia juga ikhlas meski sudah berusaha memberikan suaminya baju Kopri untuk pelantikan PPPK dari hasil jualan cabai.

(*)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved