Polisi Tewas di Lombok Barat

Kematian Brigadir Esco di Lombok Masih Misteri, Ini Dugaan Motif Pembunhan Hingga Pelaku Lain

- Menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan Brigadir Esco yang diduga dilakukan istrinya sendiri

Tribunlombok.com
BRIPTU RIZKA - Kolase foto Almarhum Brigadir Esco Faska Rely (kanan) dan sang istri Briptu Rizka Sintiani (kiri) yang kini ditetapkan sebagai tersangka dugaan pembunuhan suaminya. 

Namun, saat ditanya mengenai motif pembunuhan, Catur menolak memberikan keterangan.

“Mohon maaf, motif masih kami rahasiakan,” singkatnya.

Adegan yang Ditolak Tersangka
Dalam proses rekonstruksi, Brigadir Rizka menolak memperagakan adegan pembawaan mayat ke kebun belakang rumah, lokasi ditemukannya jenazah Brigadir Esco.

Adegan tersebut akhirnya diperankan oleh pemeran pengganti.

“Penolakan itu hak tersangka. Kami tetap melanjutkan adegan dengan peran pengganti,” jelas Catur.

Ketertutupan polisi dan munculnya dugaan pelaku lain menambah ketegangan kasus ini.

Keluarga korban menilai proses hukum masih menyimpan banyak kejanggalan dan berharap pihak kepolisian segera mengungkap motif serta kemungkinan keterlibatan “Mr X”.

Kronologi Kejadian 

Dalam rekonstruksi yang digelar oleh Polres Lombok Barat, diperlihatkan kronologi kekerasan yang dialami korban hingga menyebabkan kematian.

 Tersangka diketahui melakukan kekerasan fisik terhadap korban dengan memukul bagian belakang kepala menggunakan benda tumpul.

Aksi tersebut terjadi di dalam rumah yang dihuni oleh korban dan tersangka, yang merupakan pasangan suami istri.

Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Heriawan, usai menyaksikan rekonstruksi tertutup versi penyidik di dalam rumah tersangka.

“Reka adegan (di dalam rumah) korban sempat dipukul di bagian kepala oleh Brigadir Rizka,” ucap Anton saat ditemui di lokasi rekonstruksi, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Senin (29/9/2025).

Anton juga menyebutkan, tidak hanya bekas luka dari benda tumpul yang diterima korban, namun juga luka sayatan di wajah bagian dahi dan pipi serta telapak tangan bagian kanan korban. 

“Kalau luka sayatan di bagian tangan kan itu naluri membela diri, nggak ada orang yang mau mati konyol, maka kami yakini ada tersangka lain yang ikut terlibat,” katanya.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved