Berita Viral
'Tak Ada Niat Hura-Hura' Pengakuan Kades di Mojokerto Usai Video Joget Bareng Biduan Viral
Viral di media sosial, video seorang kepala desa di Mojokerto, Jawa Timur dengan seorang biduan.
TRIBUNSUMSEL.COM - Viral di media sosial, video seorang kepala desa di Mojokerto, Jawa Timur dengan seorang biduan.
Berdurasi 0.20 menit, video viral tersebut.
Dalam video tersebut, terlihat pria mengenakan baju lengan panjang joget bersama penyanyi berpakaian merah.
Pria itu adalah Slamet setelah ditelusuri.
Slamet tercatat sebagai Kapala Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Setelah video viral, dia menyampaikan klarifikasi.
Kepala Desa Tempuran, Slamet didampingi Ketua PKD (Paguyuban kepala desa) sekaligus Kades Medali Miftahuddin dan Abdul Muin staf Kecamatan Sooko, mengklarifikasi terkait video viral yang memperlihatkan dirinya asyik berjoget bareng penyanyi di kantor kecamatan tersebut.
"Sehubungan beredarnya video yang menampilkan saya (Joget), bersama penyanyi di kantor kecamatan."
"Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, dan Pemkab Mojokerto," kata Kades Tempuran, Slamet kepada wartawan, Jumat (26/9/2025) malam.
Dirinya mengaku, tidak mengetahui aksi joget direkam dan video diunggah oleh Kades Sooko, ke media sosial Tiktok hingga viral.
Saat itu, kegiatan pembubaran panitia kegiatan PHBN (Peringatan hari besar nasional) di Kecamatan Sooko, pada Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Saya tidak ada niat untuk hura-hura, murni kegembiraan karena suksesnya rangkaian PHBN di Kecamatan Sooko."
"Sehingga, perlu saya sampaikan, agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat," ucap Kades Slamet.
Menurutnya, dalam video viral itu merupakan kegiatan usai acara resmi, yakni pembubaran panitia PHBN yang diselingi hiburan dari penyanyi dan Electone. Dia sekaligus ketua panitia pelaksana kegiatan PHBN di Sooko.
"Kegiatan itu berlangsung usai acara seremonial selesai kemudian ramah tamah usai acara pembubaran panitia."
"Jadi posisi saya (Joget) bukan bagian dari rangkaian acara formal pemerintahan," ungkap Slamet.
Ia menjelaskan, dirinya menghadirkan hiburan musik orgen tunggal binaannya yang sering digunakan untuk menghibur masyarakat.
Slamet memang dikenal memiliki orkes dan bisnis Sound System di Desa Tempuran.
"Saya menghadirkan Electone murni saya membantu tanpa menggunakan anggaran desa, maupun kepanitiaan Kecamatan."
"Jadi memang murni tidak dibayar, lantaran sejak awal tidak ada anggaran untuk acara tersebut," pungkas Kades Tempuran.
Dia menambahkan, rekaman video yang beredar luas dapat menimbulkan persepsi masyarakat yang berbeda-beda.
Dirinya sadar sebagai kepala desa atau pejabat publik, berkewajiban menjaga sikap dan etika menjadi contoh baik di masyarakat.
"Kedepan, saya akan lebih berhati-hati dalam aktivitas, formal maupun non formal agar tidak menimbulkan kesalahpahaman."
"Semoga bisa menjadi penjelasan yang objektif dan dapat dipahami masyarakat," tukasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com
Sosok Muhammad Khobir, Kepsek SD di Jember Tendang 3 Siswa Hingga Terluka Parah, Dikenal Guru Baik |
![]() |
---|
KC Pria Bertato Bacok Kurir saat Antar Paket di Bekasi Akhirnya Serahkan Diri ke Polisi,Sempat Kabur |
![]() |
---|
Kepsek SD di Jember Tendang 3 Siswa saat Pelajaran Gegara Ramai di Kelas, 1 Terluka Parah |
![]() |
---|
Dituduh Ngamuk di Restoran hingga Kutuk Karyawan Hamil, Sosok Evi Santi Rahayu, Istri Zhendy Kusuma |
![]() |
---|
VIDEO Detik-detik Bus Rombongan Peziarah Banyuasin Alami Kebakaran di Dawe Kudus, Lampu Sein Korslet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.