Berita Nasional

Ini Penjelasan Pertamina Soal Heboh Kabar Kendaraan Mati Pajak Tak Bisa Isi BBM di SPBU

Media sosial dihebohkan dengan kabar soal kendaraan yang tidak diperbolehkan mengisi BBM (Bahan Bakar Mesin) subsidi jika pajak mati.

Editor: Moch Krisna
dokumentasi pertamina patra niaga
Pertamina menghadirkan layanan Self Service atau layanan pengisian BBM mandiri di SPBU COCO Plaju dan SPBU COCO Kenten, Palembang. Inovasi ini resmi diberlakukan mulai 21 Mei 2025 dan berlaku untuk pengisian BBM jenis Pertalite bagi kendaraan roda dua. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Media sosial dihebohkan dengan kabar soal kendaraan yang tidak diperbolehkan mengisi BBM (Bahan Bakar Mesin) jika pajak mati.

Setelah beredar sebuah video memperlihatkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menerapkan kebijakan tersebut hingga jadi viral.

Lalu apakah benar nantinya kendaraan mati pajak tak bisa isi BBM ?

Melansir dari Tribunbanyumas, Jumat (26/9/2025) Akhirnya PT Pertamina Patra Niaga angkat bicara.

Adapun pihk Pertamina meluruskan status kendaraan tidak menjadi syarat dalam pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. 

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan menjelaskan, setiap pembelian BBM subsidi berbasis kuota.

Stok rata-rata selalu di angka minimal lima kali lipat konsumsi normal harian di Jateng - DIY.

Meski barang banyak, Pertamina menyalurkan sesuai dengan kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah. 

 

ANTRI ISI PERTALITE- Warga di kawasan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang saat sedang antri di salah satu SPBU, Senin (16/6/2025), beberapa waktu terakhir warga di Kabupaten Empat Lawang mulai keluhkan kelangkaan bahan bakar minyak jenis Pertalite.
ANTRI ISI PERTALITE- Warga di kawasan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang saat sedang antri di salah satu SPBU, Senin (16/6/2025), beberapa waktu terakhir warga di Kabupaten Empat Lawang mulai keluhkan kelangkaan bahan bakar minyak jenis Pertalite. (Tribunsumsel.com/ Sahri Romadhon)

 

"Untuk mengatur kuota tersebut, kita punya metode yang namanya QR Code. Ini diterapkan untuk pertalite dan juga solar. Dua-duanya subsidi," terang Taufiq, Kamis (25/9/2025). 

Menurutnya, sistem digitalisasi dengan QR Code yang diterapkan untuk pertalite dan solar subsidi bertujuan agar penyaluran sesuai kuota, transparan, serta meminimalisir potensi kesalahan di lapangan.

"Nah, sekarang pertanyaannya untuk mendapatkan QR code tersebut itu apa syarat-syaratnya. Nah, saat ini kan tidak ada (persyaratan,red) mau pajaknya hidup, mau pajaknya mati, itu kita masih tetap kita terima," tegasnya. 

Adanya kasus di beberapa daerah yang viral mengenai pajak kendaraan mati tidak dapat membeli BBM, dia berujar, kemungkinan beberapa daerah tersebut digunakan sebagai sarana peningkatan pajak asli daerah (PAD) melalui pajak kendaraan bermotor. Namun, kebijakan itu bukan berasal dari Pertamina. 

"Kalau dari Pertamina sendiri sebetulnya tidak mewajibkan pajak itu harus hidup atau mati, tidak ada. Yang penting STNK-nya sesuai dengan kendaraannya. Kemudian, dia bisa muncul QR Code. Yang dilayani itu QR Code-nya, bukan dicek STNK-nya seperti itu," paparnya. 

Dia menekankan, Pertamina melaksanakan penugasan pemerintah untuk menyalurkan BBM subsidi sesuai aturan yang berlaku. Regulasi terkait syarat mendapatkan QR Code menjadi kewenangan pemerintah, bukan Pertamina. 

Cara Membuat Qr Code pertamina

Pengguna kendaraan mobil harus menyiapkan QR Code atau Barcode di aplikasi MyPertamina untuk pembelian bahan bakar jenis Pertalite dan Solar di SPBU.

Adapun tujuan dari penggunaan barcode tersebut adalah agar subsidi BBM pertalite dan solar dapat disalurkan tepat sasaran.

Cara membuat barcode (QR Code) dapat dilakukan pengguna melalui ponsel.

Bagi Anda yang masih belum memiliki barcode pertamina untuk pembelian pertalite dan solar, bisa mengikuti cara daftar barcode pertamina di bawah ini.

Syarat Pendaftaran QR Code Pertamina

Sebelum mendaftar, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pengguna kendaraan bisa mendapatkan barcode atau QR code. Berikut adalah persyaratannya:

Kartu Tanda Penduduk (KTP): Pastikan KTP yang digunakan masih aktif dan terlihat jelas pada foto yang akan diunggah.
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK): Dokumen ini harus dalam kondisi valid dan sesuai dengan nama pemilik di KTP.
Foto Kendaraan: Pengguna diminta untuk mengunggah foto kendaraan dengan tampak jelas, termasuk nomor platnya.
Foto Diri (Pas Foto): Foto diri yang jelas dan terbaru juga diperlukan untuk verifikasi identitas.
Foto KIR: Untuk kendaraan komersial, foto KIR atau dokumen uji kendaraan harus disertakan.

Cara Daftar QR Code Pertamina

Setelah semua dokumen ini siap, proses pendaftaran barcode bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni via website, aplikasi MyPertamina serta booth offline di SPBU terdekat.

1. Daftar Melalui Website

  • Buka situs subsiditepat.mypertamina.id.
  • Klik “Daftar Akun Baru” dan setujui persyaratan yang berlaku.
  • Masukkan data pribadi, seperti nama lengkap, NIK, nomor ponsel, dan alamat email.
  • Cek email untuk melakukan aktivasi akun.
  • Setelah aktivasi, login kembali ke situs dan lengkapi data kendaraan.
  • Tunggu verifikasi selama 14 hari. Jika sudah disetujui, barcode bisa diunduh melalui situs tersebut.


2. Daftar Melalui Aplikasi MyPertamina

  • Unduh aplikasi MyPertamina melalui Play Store atau App Store.
  • Buat akun dengan memasukkan nomor telepon dan PIN.
  • Isi data pribadi yang dibutuhkan, termasuk nama lengkap dan tanggal lahir.
  • Setelah akun terverifikasi, pilih menu “Daftar dan Transaksi” dan daftarkan kendaraan.
  • Unggah dokumen yang diperlukan dan tunggu proses verifikasi.
  • Setelah diverifikasi, barcode akan muncul di aplikasi dan bisa digunakan untuk membeli BBM bersubsidi

Demikian penjelasan mengenai cara buat QR Code (barcode) MyPertamina lewat hp untuk beli bbm pertalite dan solar

 

(*)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved