Berita Viral
'Habis Ngangkut Semen' Wahyudin Moridu Pamer Gaji Rp200 Ribu usai Dipecat Jadi Anggota DPRD
Memamerkan gaji pertamanya setelah resmi dipecat sebagai wakil rakyat per Senin (22/9/2025), mantan anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu
TRIBUNSUMSEL.COM - Memamerkan gaji pertamanya setelah resmi dipecat sebagai wakil rakyat per Senin (22/9/2025), mantan anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu.
Wahyudin memperlihatkan dua lembar uang Rp100 ribuan lewat unggahan video di akun TikTok sang istri Mega Nusi.
Uang itu terlihat digulung, lalu dimasukkan ke sebuah tabungan.
"Gaji pertama pasca-selesai jadi anggota DPRD Provinsi, dapat Rp200 ribu. Hari ini kita celengan (tabung), insya allah berkah," kata Wahyudin, dikutip Tribunnews.com.
Bayaran itu diperoleh dari mengangkut semen dan memuat barang lainnya, ungkap Wahyudin.
"Alhamdulillah, tadi habis ngangkat semen dan muat arang, muat milu (jagung), alhamdulillah Rp200 ribu," imbuhnya.

Wahyudin pun menghitung, ia bisa menerima bayaran sebesar Rp3 juta dalam sebulan, jika setiap harinya rutin mendapat Rp100 ribu.
Menurut Wahyudin, nilai tersebut sudah cukup baginya.
"Satu hari Rp100 ribu, satu bulan Rp3 juta, lumayan lah," pungkasnya.
Sebelumnya, Wahyudin mengungkapkan ia memang akan kembali menjadi sopir truk jika resmi dipecat sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
"Saya mulai dari nol lagi, jadi sopir truk lagi. Dan pergaulan saya akan tetap seperti kemarin," katanya beberapa waktu lalu.
Per Senin, Wahyudin telah dipecat sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo, Umar Karim, yang membacakan putusan, menyatakan Wahyudin telah melanggar sumpah dan kode etik sebagai wakil rakyat.
Atas dasar itu, Wahyudin pun dinyatakan tak lagi menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo per 22 September 2025.
"Anggota DPRD Wahyudin Moridu terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar sumpah janji dan kode etik," ujar Umar, Senin, dilansir TribunGorontalo.com.
Di hari yang sama, sidang etik terhadap Wahyudin juga digelar.
Namun, Ketua BK DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama, mengungkapkan Wahyudin tidak menghadiri sidang tersebut.
"Kebetulan yang bersangkutan tidak bisa hadir. Namun, sidang tetap kami jalankan. Setelah pembacaan berita acara dan pengesahan alat bukti, kami menetapkan sanksi," urainya, Senin, masih dari TribunGorontalo.com.
Wahyudin diketahui telah lebih dulu dipecat dari PDIP.
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan pemecatan terhadap Wahyudin hanya tinggal menunggu surat.
"Ditunggu saja (surat pemecatan), sekarang lagi dalam proses," ungkap Djarot, Sabtu (20/9/2025).
Djarot menyebut, pemecatan terhadap Wahyudin ini merupakan tindak lanjut dari laporan dan rekomendasi resmi dari DPP PDIP Provinsi Gorontalo.
Ia menilai apa yang dilakukan oleh Wahyudin sudah merupakan bentuk pelanggaran disiplin etika hingga partai.
"(Yang dilakukan Wahyudin) pelanggaran berat terhadap disiplin partai, disiplin ideologi, dan disiplin etika," tegas Djarot.
"Menurut saya, itu sudah masuk pelanggaran berat. Setiap pelanggaran harus diberikan sanksi, dan sanksi disesuaikan berat ringannya pelanggaran tersebut," jelasnya.
Duduk Perkara
Sebuah video yang memperlihatkan Wahyudin Moridu sedang bersama seorang wanita di dalam mobil, viral di media sosial.
Wanita itu adalah FT, yang disebut-sebut sebagai hugel alias selingkuhan Wahyudin.
Dalam video yang direkam FT, Wahyudin mengaku ia sedang dalam perjalanan ke Makassar bersama hugel, menggunakan uang negara.
Ia juga bercanda akan menghabiskan uang negara agar Indonesia semakin miskin.
"Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara," ucapnya sambil tertawa.
"Kita rampok aja uang negara ini kan. Kita habiskan aja, biar negara ini makin miskin," lanjut dia.
Pasca-videonya viral, Wahyudin menyampaikan permintaan maaf didampingi istri sah, lewat siaran langsung di akun TikTok sang istri, Mega Nusi, Sabtu (20/9/2025) malam.
Ia mengaku sempat menjadi korban pemerasan sebelum videonya pergi ke Makassar, viral di media sosial.
Sosok pemeras itu, menurut Wahyudin, meminta uang Rp10 juta.
Namun, Wahyudin menolak permintaan itu karena tak memiliki uang.
"Ada seseorang yang sempat meminta dana ke saya dengan angka yang fantastis, dia minta Rp10 juta, teman-teman," akunya.
"Saat itu saya tidak punya uang," sambung Wahyudin.
Penolakan itu, menurut Wahyudin, menjadi penyebab oknum tersebut menyebarkan video dirinya yang kini viral di media sosial.
Terkait video itu, Wahyudin menyebut sang istri sudah mengetahui sejak lama.
Bahkan, Wahyudin menyebut sang istri lah yang melarang dirinya agar tidak menuruti permintaan pelaku pemerasan.
"Istri saya bilang, ‘Tidak usah kasih (uang). Kalaupun mau diunggah video ini, mekanismenya kamu harus dipecat, ya terima saja’," jelas Wahyudin.
Ia lantas meminta maaf atas sikapnya yang sudah mengecewakan publik.
"Saya pejabat publik yang memang tidak pantas mengeluarkan kata-kata itu," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wahyudin Moridu Pamer Gaji Rp200 Ribu usai Dipecat Jadi Anggota DPRD Gorontalo: Habis Ngangkut Semen.
Sosok Malika, Bocah Penjual Cilok Ditipu Emak-Emak hingga Uang Jualan Dibawa Kabur, Putus Sekolah |
![]() |
---|
VIDEO Pemilik Motor di Yahukimo Ngamuk Servis Motor Sampai Rp20 Juta, Baru Jalan Sebentar Rusak Lagi |
![]() |
---|
Kisah Pilu Malika, Bocah Penjual Cilok yang Ditipu Emak-Emak hingga Uang Jualan Semua Raib |
![]() |
---|
Inilah Motif Wawan Ngamuk Bunuh Keluarga Mantan Istri di Pacitan, Berawal dari Percekcokan |
![]() |
---|
Tampang Wawan Bunuh Keluarga Mantan Istri di Pacitan Kini Jadi Buronan, Sempat Padamkan Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.