Remaja Bunuh Bocah di Kolaka Timur
Nasib RH Remaja yang Bunuh Bocah SD Saat Hendak Mengaji di Kolaka Timur, Terancam Penjara 15 Tahun
Nasib RH, remaja 18 tahun yang nekat bunuh bocah 10 tahun inisial MA di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib RH, remaja 18 tahun yang nekat bunuh bocah 10 tahun inisial MA di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terancam penjara 15 tahun.
Seperti diketahui, insiden ini terjadi di Desa Wundubite, Kecamatan Poli Polia, Kabupaten Koltim, Provinsi Sultra, Jumat, 5 September 2025, sekitar pukul 06.30 wita
Sementara, pelaku langsung ditangkap Satuan Reserse Kriminal atau Satreskrim Polres Kolaka Timur.
Akibat perbuatannya pelaku pembunuhan bisa dijerat Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP sebagai kasus pembunuhan biasa dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.
Jika terbukti ada unsur perencanaan, maka bisa dijerat pasal pembunuhan berencana 340 KUHP, dengan pidana mati, penjara seumur hidup, atau penjara selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
Sementara, berdasarkan keterangan RH kepada polisi, motif pelaku menghabisi korban karena sakit hati dan dendam.
Baca juga: Pekerjaan RH, Remaja 18 Tahun Pembunuh Bocah di Kolaka Timur Saat Hendak Mengaji Gegara Sakit hati
Mereka kemudian berupaya menolong korban untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ladongi, Kolaka Timur.
Namun nyawa bocah MA tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir.
"Diduga tersangka dendam dengan perkataan korban yang sering mengejek,” jelas Iptu Irwan dalam keterangan tertulis kepolisian.

Kronologi kejadian
Insiden ini terjadi di Desa Wundubite, Kecamatan Poli Polia, Kabupaten Koltim, Provinsi Sultra, Jumat, 5 September 2025, sekitar pukul 06.30 wita.
Kasat Reskrim Polres Kolaka Timur, AKP Ahmad Fatoni mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut.
Disebutkannya, bermula saat korban MA (10) hendak pergi mengaji bersama dengan adiknya, W (7).
Mereka menaiki sepeda listrik, untuk sampai ke tempat tujuan.
Tempat pengajian tersebut berada di Desa Wundubite.
Sementara rumah korban berada di Desa Hakambololi.
Jarak kedua desa ini, tak begitu jauh sekitar 1,3 kilometer atau ditempuh dengan waktu perjalanan sekira tiga menit saja.
Saat sedang mengendarai sepeda listrik tersebut, tetiba terduga pelaku datang.
Pelaku RH, usia 18 tahun, mengadang korban.
Sementara adiknya ketakutan dan segera meminta pertolongan warga.
“Namun di dalam perjalanan diadang oleh tersangka dengan parang,” jelas AKP Ahmad.
Korban kemudian lari ke dalam kebun.
Iptu Irwan Pansha menambahkan terduga pelaku kemudian mengejar korban hingga ke dalam kebun.
Pelaku kemudian membunuh korban dengan menebasnya pada bagian leher.
Saat adiknya berhasil memanggil warga untuk meminta pertolongan, kondisi MA begitu tragis.
Warga mendatangi lokasi kejadian dan menemukan korban dalam kondisi terluka pada bagian leher.
Mereka kemudian berupaya menolong korban untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ladongi, Kolaka Timur.
Namun nyawa bocah MA tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir.
Insiden inipun menggemparkan warga setempat.
Korban dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi leher yang sudah berlumuran darah.
Tangis Orang Tua Bocah
Kepergian korban untuk selama-lamanya pun meninggalkan kesedihan bagi keluarga, terutama ayah dan ibu korban.
Kesedihan tersebut terlihat dalam sejumlah rekaman video viral yang diterima TribunnewsSultra.com.
Tampak suasana duka mewarnai rumah duka saat MA ‘pulang’ dengan kondisi terbujur kaku tak bernyawa, Jumat pagi jelang siang.
Terlihat tenda berwarna biru di halaman rumah, jejeran kursi plastik berwarna hijau dan merah tua memenuhinya.
Mobil ambulans pun perlahan masuk ke dalam pekarangan rumah dengan posisi mundur, pelayat mulai berdatangan.
Beberapa saat pintu ambulans terbuka diiringi suara isak tangis bersahut-sahutan.
Sang ibu turun, begitupun ayah korban.
Perempuan paruh baya itu tak kuasa menahan kepedihannya, dia menangis histeris.
Sejumlah wanita lainnya pun menyambut, memeluknya dengan erat.
Beberapa kali sang wanita diduga ibu korban duduk sembari menangis, wanita lainnya memegangnya.
Pria berambut panjang diduga ayah korban pun terlihat menggendong jasad putrinya yang terbungkus kain sarung berwarna merah muda.
Dia mengangkat jenazah anaknya dari dalam ambulans menuju ke dalam rumah duka diiringi isak tangis pelayat.
Tampak raut kesedihan dari wajah pria tersebut, matanya sembab.
Pelayat pun menyaksikan momen haru tersebut, beberapa di antaranya pun tak kuasa menahan tangisnya.
Sebelum sampai ke rumah duka, ayah korban sempat mengungkapkan kesedihannya dalam video viral lainnya.
“Kau potong lehernya anakku sampai putus,” kata pria berambut panjang tersebut dari dalam mobil ambulans.
Dia terlihat memangku jasad putrinya di kursi tengah.
Seorang wanita berjilbab abu-abu tampak menangis, meratapi sembari memeluk jasad tersebut.
“Biarpun ko kemana saya carikko, ingatko baik-baik itu,” jelas pria berjaket biru tersebut.
Terdengar pula suara isak tangis dan suara sirine ambulans yang meraung-raung.
“Anakku tidak pernah apa-apa itu sama kau, baru ko kasih begini anakku,” ujarnya.
Sang pria menyebut anaknya pergi menuntut ilmu agama, namun justru dibunuh.
“Dia cuman pergi itu menuntut itu namanya ilmu agama baru ko kasih begini anakku,” katanya dalam video viral tersebut.
“Ini lehernya, putus lehernya anakku ko bikin. Ingatko, kemanapun kau pergi saya carikko,” jelasnya menambahkan.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Pekerjaan RH, Remaja 18 Tahun Pembunuh Bocah di Kolaka Timur Saat Hendak Mengaji Gegara Sakit hati |
![]() |
---|
Detik-detik Ayah Gendong Jenazah Putrinya di Kolaka Timur Gegara Dibunuh Remaja 18 Tahun |
![]() |
---|
VIDEO Rumah RH Remaja 18 Tahun Pembunuh Bocah Saat Hendak Mengaji Diduga Dibakar Warga |
![]() |
---|
Kronologi Bocah Tewas Leher Digorok Remaja Saat Hendak Mengaji di Kolaka Timur, Diadang Pakai Parang |
![]() |
---|
Tangis Orang Tua Bocah Tewas Digorok di Kolaka Timur Saat Hendak Mengaji: Dia Pergi Menuntut Ilmu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.