Sekeluarga Tewas di Indramayu

'Orang Baik', Tangis Kerabat Sahroni Saat Pemakaman 5 Anggota Keluarga yang Ditemukan Tewas Terkubur

Suasana duka menyelimuti pemakaman lima jenazah korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Indramayu, Rabu

(KOMPAS.com/HANDHIKA RAHMAN)
SEKELUARGA TEWAS - Suasana pemakaman 5 orang satu keluarga yang tewas diduga dibunuh saat dimakamkan di makam keluarga di Blok Nyi Resik Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (3/9/2025) 

"Jadi, orang bertiga ini ke rumah saya," ujar dia. 

Roemah juga mengaku ada kekhawatiran karena sudah beberapa hari tidak bertemu dengan para korban, padahal rumah Roemah ini tidak jauh dari lokasi kejadian.

Ia pun kemudian meminta izin kepada saudaranya yang lain untuk mendobrak paksa pintu rumah tersebut.

Saat pintu berhasil dibuka, langsung tercium bau busuk yang sangat menyengat sampai membuat mual. 

Roemah yang khawatir berusaha mencari korban, setiap ruangan pun ia geledah sampai mencari ke kolong tempat tidur.

Hasilnya nihil, rumah itu kosong tidak ada siapa pun. 

"Ya sudah saya pulang, tetapi masih penasaran, barangkali ada di rumah yang lain, saya ke sana tetapi enggak ada," ujar dia. 

Sampai akhirnya, diceritakan Roemah, ia kembali lagi ke rumah dua lantai tersebut bersama dengan anaknya.

Mata Roemah lalu tertuju pada gundukan tanah yang terdapat di rumah bagian belakang.

Dengan menggunakan pisau, Roemah mencoba mengorek tanah tersebut. Ternyata di dalamnya ada mayat manusia, ia pun langsung menjerit ketakutan sekaligus kaget. Teriakan Roemah ini terdengar oleh suaminya yang ada di luar. 

Ketika dicek, mayat tersebut adalah H Sahroni dan kondisinya pun sudah membusuk.

Kejadian ini langsung dilaporkan ke polisi. Di lokasi, petugas juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), termasuk melakukan upaya evakuasi terhadap jenazah kelima korban. 

Pada kesempatan itu, Roemah sendiri turut penasaran kenapa proses evakuasi korban memakan waktu lama. Di sisi lain, dari luar rumah juga terdapat dua mobil ambulans.

"Saya tanya ke bapak polisi, katanya tuh korbannya enggak cuma satu, terus saya tanya lagi ada berapa pak? Pak polisinya enggak berani ngomong, cuma tunjukkan 5 jari," ujar dia.

 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved