Sumpah Pemuda
6 Contoh Puisi Hari Sumpah Pemuda 2025 yang Berkesan dan Penuh Makna untuk Dibagikan
Berikut akan Tribunsumsel.com sajikan selengkapnya contoh puisi peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025 yang berkesan dan penuh makna sebagai referensi.
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Putri Kusuma Rinjani
TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel kali ini akan menyajikan selengkapnya informasi seputar puisi Hari Sumpah Pemuda 2025 yang berkesan.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda jatuh pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya, dimana tahun ini bertepatan dengan hari Selasa (28/10/2025).
Dalam sejarahnya, Sumpah Pemuda lahir melalui Kongres Pemuda II yang digelar pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta. Dilansir laman Museum Pendidikan Nasional, Sumpah Pemuda diucap pada penghujung kongres pada tanggal 28 Oktober.
Tanggal ininya yang kemudian diabadikan menjadi Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahunnya.
Adapun penepatan ini sebagaimana tercantum dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959.
Sejak ditetapkan pada tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda, setiap tahunnya peringatan ini dirayakan dengan meriah dan penuh suka cita.
Salah satu cara sederhana untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda adalah dengan membagikan ucapan yang berkesan dan penuh makna berupa puisi.
Berikut akan Tribunsumsel.com sajikan selengkapnya contoh puisi peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025 yang berkesan dan penuh makna sebagai referensi.
______
Contoh Puisi Hari Sumpah Pemuda
1. Api yang Tak Pernah Padam
Di bawah langit yang kelabu mereka berkumpul
Anak-anak muda dari tanah yang berbeda
Dengan tangan kosong dan hati menyala
Mereka ukir janji di dada sejarah bangsa
Satu tanah air mereka ucap dengan gemetar
Bukan karena takut, tapi karena cinta yang besar
Tanah ini mereka sebut ibu
Dan ibu tak akan mereka biarkan menangis lagi
Satu bangsa mereka ikrarkan dengan dada terbuka
Meski darah dan air mata menodai langkah
Mereka tahu, persatuan bukan hadiah
Melainkan perjuangan yang lahir dari luka
Satu bahasa mereka pilih dengan tegas
Bahasa yang tak hanya diucap, tapi dirasakan
Bahasa yang menyatukan, bukan memisahkan
Bahasa yang hidup dalam denyut nadi Nusantara
Kini waktu berlari, negeri ini tak lagi sama
Namun janji mereka masih bernafas di udara
Kita pewaris yang tak boleh berdiam
Sebab diam adalah bentuk pengkhianatan yang halus
Wahai pemuda masa kini, lihatlah ke belakang
Ada nyawa yang dikorbankan demi langkahmu hari ini
Apakah layak kita berpaling
Ketika sejarah memanggil untuk diperbaiki?
Bangkitlah dari nyamanmu yang semu
Robeklah tirai malas dan acuh yang membelenggu
Tanah ini butuh tanganmu, bukan sekadar kata
Butuh kerja, bukan sekadar cerita
Sebab sumpah itu bukan hanya suara masa lalu
Ia adalah bara yang menunggu disiram kembali
Agar Indonesia tak sekadar merdeka
Tapi tumbuh, menjadi rumah yang benar-benar bahagia
2. Penghujung Oktober (oleh Andika Halim)
Sumpah yang menjadi cikal bakal harapan kelak
Sumpah yang menjadi bara api yang membakar semangat
Sumpah yang terus menjadi pegangan kesetiaan
Tapi sekarang sumpah itu menjadi sampah
Pemuda sekarang
Menjadikan sumpah setianya menjadi sampah yang tak berarti
Tumpah darahnya, terpapar pecandu berita hoax
Bangsanya, bangsa pecandu radiasi
Berbahasa satunya, bahasa yang mereka katakan kekinian
Jadi sekarang mana sumpahmu?
Mana semangatmu?
Mana kegagahanmu pemuda?
Di penghujung Oktober ini
Kuberharap
Engkau mengingat lagi sumpahmu
Engkau menggapai lagi cita-cita pendirimu
Sampai kelak ku menutup mata
Dengan senyuman yang tidak akan kau lupa
Senyuman sumpah pemuda
Yang menggerakkan dan mengubah bangsa ini
3. Sumpah Pemuda
Janji suci
Telah diucapkan
Anak negeri
Di tanggal 28 Oktober 1928 dulu
Janji tentang berbangsa satu
Janji bertanah air satu
Juga janji berbahasa satu
Sebagai tekad bulat
Sumpah Pemuda
Sebagai ikrar
Antar anak bangsa
Yang ingin merdeka
Terlepas dari penjajahan
Bersatu mengusir kolonialisme
Meraih mimpi
Kemerdekaan bangsa
4. Sumpah Pemuda
Ketika pemuda bersumpah
Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya melainkan
Tanah airnya
Ketika pemudi tekad
Tekad yang bukan hanya untuk kaumnya
Melainkan segenap bangsanya
Gagar gunung dan lembah
Gemetar lautan dan pantai
Bergetar jantung dan berdesir darah
5. Janji yang Hidup Kembali
Pagi itu tak ada seragam
Hanya dada yang berdebar menyebut nama negeri
Mereka datang tanpa pangkat
Hanya dengan keyakinan yang tak bisa dibeli
Langit Jakarta menyaksikan getar suara yang menembus waktu
Bahwa tanah ini bukan sekadar tempat berpijak, tapi tempat berjanji
Satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air
Bukan ucapan, tapi nyawa yang dititipkan
Kini gema itu menua, tapi belum mati
Menunggu disapa kembali
Kita, pewaris yang sering lupa
Masih sibuk dengan bendera diri sendiri
Padahal mereka sudah menyatukan semuanya di bawah langit yang sama
Maka mari hidupkan sumpah itu bukan di bibir
Tapi di langkah
Agar Indonesia tidak hanya ada di peta, tapi juga di hati yang setia
6. Merah Putih Berkibar
Di tanah subur dan megah, kita berdiri tegak
Tak goyah, terdengar gema perjuangan
Yang menembus ruang dan waktu
MERDEKA! Teriak pahlawan yang gagah
Ada sejarah yang takkan pudar, pahlawan
Berjuang dengan darah dan air mata mereka basah
Menegakkan bangsa dan menentang segala
Merah putih berkibar, simbol keberanian dan cinta
Sumpah Pemuda menggema di angkasa
Mengikat janji setia, menjaga api
Kemerdekaan di hati
Di setiap sudut, di setiap ruang jiwa
Kita rayakan hari yang bersejarah
Di setiap detak jantung kami, kau tetap abadi
Kami berjanji setia, menjaga kemerdekaan
Menghargai, tanah air yang abadi
(Tribunsumsel.com/Putri Kusuma Rinjani)
****
Artikel lainnya di google news.
Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.
| KUMPULAN Link Twibbon Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025, Berbagai Desain Menarik |   | 
|---|
| 3 Contoh Teks Doa Upacara Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 Resmi Kemenpora, Khidmat dan Menyentuh |   | 
|---|
| Susunan Upacara Sumpah Pemuda 2025 dan Isi Teks Keputusan Kongres Pemuda 1928 Resmi Kemenpora |   | 
|---|
| 30 Ucapan Hari Sumpah Pemuda 2025 Bahasa Inggris, Ide Caption untuk Postingan di Medsos |   | 
|---|
| 60 Kata Ucapan Hari Sumpah Pemuda 2025, Inspiratif dan Berkesan, Bagikan Lewat Sosmed dan Grup WA |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.