Palembang

FJPI Sumsel akan Gelar Diskusi Publik Isu Kekerasan Gender dengan Narsum Duta Literasi & Kadis PPPA

Kegiatan ini sebagai komitmen FJPI Sumsel ikut berperan aktif dalam peringatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Berbasis Gender

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
DOK FJPI SUMSEL
FOTO BERSAMA -- Ketua Forum Jurnalis Perempuan Sumsel Dwitri Kartini (empat dari kiri) berfoto bersama Kepala Dinas PPPA Sumsel Fitriana, S.Sos, M.Si, didampingi Kepala News Room Sriwijaya Post Tribun Sumsel Yudie Thirzano dan pengurus FJPI SUmsel lainnya, dalam rangka rencana kegiatan diskusi publik dan workshop kepenulisan isu kekerasan berbasis gender. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumsel akan menggelar Diskusi Publik dan Workshop Kepenulisan berkaitan dengan Isu Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) pada Kamis 20 November 2025 mendatang, bertempat di Kantor DPD RI Perwakilan Sumsel Jakabaring Palembang.

Kegiatan ini sebagai komitmen FJPI Sumsel ikut berperan aktif dalam peringatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Berbasis Gender yang berlangsung mulai November hingga Desember.

"Kita melihat bahwa Isu kekerasan berbasis gender, terutama terhadap perempuan dan kelompok rentan, masih tinggi di Indonesia. Bahkan kasus cenderung meningkat dari tahun ke tahun," kata Ketua FJPI Sumsel Dwitri Kartini, dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumatera Selatan, Fitriana, S.Sos., M.Si dan Kepala News Room Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel, Yudie Thirzano, Selasa (21/10/2025) di Graha Tribun.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Penasihat FJPI Sumsel MF. Ririen Kusuma Wardani, Nila Ertina dan pengurus FJPI Sumsel di antaranya Yuni Rahma, Ray Happyeni dan Lisma Noviani. 

Dwitri mengatakan Data Komnas Perempuan tahun 2024 mencatat, ada 330.097 kasus kekerasan berbasis
gender terhadap perempuan dan mengalami peningkatan sebesar 14,17 persen dibanding tahun 2023 yang jumlahnya mencapai 289.111 kasus).

"Ini kan berarti, pemahaman dan literasi tentang pentingnya tentang isu kekerasan berbasis gender ini masih jauh dari harapan, terutama di kalangan perempuan dan kelompok rentan," kata Wiwik --sapaaan akrab Dwitri.


Di ranah digital, Komnas Perempuan juga mencatat bahwa sepanjang 2023, Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) merupakan bentuk kekerasan seksual terbanyak, dengan 442 kasus, diikuti pelecehan seksual fisik (345 kasus), pemerkosaan (211 kasus) dan incest (66 kasus)

Untuk itu FJPI berencana mengajak berbagai kalangan mulai dari stake holder, pemerintah, organisasi perempuan, mahasiswa dan masyarakat umum untuk hadir dalam diskusi ini, yang tujuannya memberikan pemahaman lebih luas tentang konsep gender dan komitmen bersama mengurangi kekerasan berbasis gender.

Dijelaskan Wiwik, Diskusi Publik nanti rencananya akan menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu Duta Literasi Sumatera Selatan, dr. Ratu Tenny Leriva, M.M, dan Kepala PPPA Provinsi Sumatera Selatan, Fitriana, S.Sos., M.Si.

Selain dua nara sumber berkompeten itu, juga akan hadir pembicara lain yaitu Praktisi Media Sumsel, Kepala News Room Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel, Yudie Thirzano.

"Mengapa kita menghadirkan pemateri laki-laki? Karena membahas isu kekerasan gender ini dibutuhkan kaum laki-laki yang wajib juga paham dan memberi pemahaman kepada kaumnya sebagai mitra perempuan, baik dalam rumah tangga, lingkungan bekerja dan lingkungan masyarakat," kata Wiwik.

Setelah diskusi publik, kegiatan akan dilanjutkan dengan workshop kepenulisan isu kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang pesertanya adalah para jurnalis baik perempuan maupun laki-laki.

Akan hadir pembicara dari Magdalene.co, sebuah media daring dwibahasa berbasis di Jakarta yang berfokus pada isu-isu terkait perempuan dan kelompok rentan.

Diharapkan dari workshop kepenulisan ini dapat memperbaiki pemberitaan-pemberitaan terkait KBGO agar lebih berkualitas.

Kepala PPPA Provinsi Sumatera Selatan, Fitriana, S.Sos., M.Si menyambut baik rencana kegiatan diskusi publik dan workshop isu kekerasan terhadap perempuan ini dan bersedia untuk menjadi salah satu pembicara.

 "Kegiatan ini senafas dengan program PPPA terutama bagaimana supaya kesetaraan gender ini benar-benar dipahami masyarakat, tidak hanya perempuan tapi juga laki-lakinya," kata Fitriana.

Dia menyarankan agar kegiatan juga mengundang bapak-bapak sebagai mitra laki-laki. "Karena kalau erempuan paham, tapi laki-laki sebagai mitra perempuan tidak paham, kan susah. Bapak-bapak juga harus melek kesetaraan gender," tegasnya.

Fitri mengatakan salah satu program  di Dinas PPPA Sumsel adalah progam HeForShe, yaitu ajakan bagi pria dan semua gender untuk bersolidaritas dengan perempuan demi menciptakan kekuatan yang berani, nyata, dan bersatu demi dunia yang setara gender.

"HeForShe ini dapat kita kaitkan dengan diskusi publik isu kesetaraan gender ini, yok kaum laki-laki mari peduli dan bersinergi dengan perempuan, mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan masyarakat," katanya.

Informasi lebih lanjut tentang kegiatan Diskusi Publik dan Workshop Kepenulisan KBGO, dapat menghubungi Yuni Rahma dengan Contact Person CP +62 895-3947-96634  atau Nila Ertina +62 821-7982-8749. (lis)

Baca juga: Bupati dan Wabup Terima Audiensi Dinas Pertanian Empat Lawang, Bahas Kebijakan dan Program Kerja

Baca juga: Ditinggal Teman-temannya, Pilu Bocah 14 Tahun Asal Sumbar Ditemukan Lemas di Musi Rawas Sumsel

Baca juga: Arti Lisanul Hal Afshahu Min Lisanil Maqal, Contoh yang Baik Lebih Efektif dari Sekadar Ucapan

Baca juga: Arti Man Saara Ala Darbi Washala, Kumpulan Kata Motivasi Bahasa Arab untuk Meraih Kesuksesan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved