Tips Mengobati Rindu Orang Tua kepada Anak yang Mondok di Pesantren, Jangan Sampai Baperan

TRIBUNSUMSEL.COM -- Bulan pertama atau tahun pertama melepas anak mondok di pesantren merupakan waktu yang berat bagi orangtua dan anak.  Ini wajar, mengingat anak selalu ada dalam kehidupan orangtua sejak mereka lahir dan tumbuh.

Rasa rindu yang tak terkira, rindu orangtua kepada anaknya yang jauh di mata. Demikian juga bagi anak, rindu belaian orangtuanya.

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.

Rindu ini bukan sekadar ingin bertemu. Lebih dalam dari itu, ada ikatan batin yang membuat orang tua selalu teringat pada wajah, suara, bahkan kebiasaan kecil anak di rumah. 

Hati orang tua bertanya, “Apakah anakku sudah makan dengan baik? Apakah ia sehat? Apakah ia merasa kesepian di pesantren?”

Bagaimana mengobati semua kata rindu itu ketika anak sedang jauh menempuh pendidikan di pesantren? tapi jangan sampai pula baperan (terbawa perasaan) sehingga membuat anak malah tidak betah di pesantren.

TIPS OBATI RINDU ORANGTUA PADA ANAK YANG MONDOK DI PESANTREN

1. Doakan yang Terbaik

Ubah rindu itu menjadi doa. Saat tangan terangkat selepas shalat, nama anak selalu disebut. 

Doa agar mereka kuat, sabar, dan istiqamah menuntut ilmu agama.

Sebab, sejatinya doa orang tua adalah energi paling ampuh yang bisa sampai kepada anak, meskipun jarak memisahkan. Rindu yang disalurkan melalui doa membuat hati lebih tenang, sekaligus memberikan semangat tak kasat mata kepada sang anak di pesantren.

2. Beri motivasi agar semangat belajar

Rasa rindu tidak seharusnya membuat anak merasa terbebani. Sebaliknya, orang tua perlu menunjukkan dukungan agar anak tetap fokus belajar. Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan:

3. Memberikan kabar secukupnya

Kirim pesan atau telepon seperlunya. Jangan terlalu sering, agar anak tidak mudah terganggu. Komunikasi yang sehat bisa membuat anak merasa diperhatikan tanpa mengurangi fokus belajarnya.

4. Menyisipkan pesan positif
Saat menghubungi, selipkan motivasi seperti, “Nak, ayah bunda bangga sama kamu. Teruslah semangat, ya.” Kata-kata sederhana ini bisa menjadi vitamin jiwa bagi anak di pesantren.

5. Menunjukkan rasa bangga

Sesekali ceritakan ke saudara atau teman bahwa anak sedang mondok. Anak akan merasa dihargai dan semakin termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

6. Mengunjungi di waktu yang tepat
Beberapa pesantren memberikan jadwal khusus untuk menjenguk santri. Gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, bukan hanya untuk melepas rindu, tapi juga menguatkan mental anak.

7. Mengirimkan kebutuhan sederhana
Kadang anak hanya butuh sandal baru, buku catatan, atau sekotak makanan kesukaan. Perhatian kecil semacam ini bisa menjadi penyemangat luar biasa.

Rindu bukan hanya tentang perasaan kehilangan. Ada banyak hikmah yang bisa dipetik orang tua ketika melepas anak di pesantren:

Belajar ikhlas: Melepaskan anak untuk kebaikan masa depan adalah wujud cinta sejati.

Meningkatkan doa: Rasa rindu membuat orang tua lebih rajin berdoa dan mendekat kepada Allah.

Menghargai kebersamaan: Pertemuan menjadi lebih bermakna karena jarang terjadi.

Mendidik kemandirian: Anak belajar mandiri, sementara orang tua belajar sabar.

Itulah Tips Mengobati Rindu Orang Tua kepada Anak yang Mondok di Pesantren, Jangan Sampai Baperan. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Lirik Deen As Salam, Tulisan Arab, Latin Arab dan Arti, Islam Membawa Perdamaian

Baca juga: 11 Pilihan Sholawat Nabi Muhammad SAW untuk Peringatan Hari Santri Nasional 2025 Lengkap Arti

Baca juga: Arti Ghina An Nafsi, Kriteria Kaya Hati dan Jiwa, Kekayaan Sejati dalam Islam, Lengkap Dalilnya

Baca juga: Doa Lengkap Hamdan Syakirin Hamdan Naimin Hamdan Yuwafini Amahu Wayukafi Mazidah dan Artinya