Berita Banyuasin Bangkit
Tanam Padi IP 100 di Solok Batu Banyuasin, Askolani: Harus Yakin Bisa Jadi Nomor Satu Lumbung Pangan
Sedangkan Bupati Banyuasin Dr H Askolani SH MH menuturkam, untuk Kecamatan Air Salek sendiri memiliki 18.600 hektare sawah.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Bupati Banyuasin Dr H Askolani bersama Dandjm 0430 Banyuasin Letkol Inf Handoyo Yudi Prasetyo melaksanakan tabur bibit padi IP 100 di Desa Solok Batu Kecamatan Air Salek Kabupaten Banyuasin, Sabtu (8/11/2025).
Dengan sistem tabur, bibit padi langsung ditaburkan ke lahan. Penanaman yang dilaksanakan ini, diharapkan bisa menambahkan pasokan gabah yang ada di Kabupaten Banyuasin. Karena, selama ini di Desa Solok Batu baru menanam setahun sekali.
Inilah yang diupayakan untuk kedepan, agar para petani di Kecamatan Air Salek terkhusus di Desa Solok Batu bisa melaksanakan tanam padi hingga tiga kali dalam setahun.
Dandim 0430 Banyuasin Letkol Inf Handoyo Yudi Prasetyo menuturkan, program ketahanan pangan ini, masuk dalam nawa cita presiden. Dalam empat tahun, Indonesia sudah bisa menjadi ketahanan pangan dan Banyuasin masuk menjadi nomor dua penyumbang untuk ketahanan pangan.
"Potensi di Banyuasin sangat besar. Bukan hanya padi, kelapa, jagung bisa menjadi skala prioritas pangan. Disini, semua stakeholdee membantu tidak hanya hulunya saja, tetapi juga dihilirnya. Sebagai upaya, untuk mempercepat swaswmbada pangan. Memang butuh proses, tetapi harus di dukung bersama. Lahan kita, masa depan bersama," katanya.
Sedangkan Bupati Banyuasin Dr H Askolani SH MH menuturkam, untuk Kecamatan Air Salek sendiri memiliki 18.600 hektare sawah.
"Ada target yang harus di kejar. Pastinya, kita harus bisa menjadi nomor satu di Indonesia. Apabila menjadu nomor satu di Indonesia, yakin dan percayalah Banyuasin bisa mendapat skala prioritas," kata Askolani.
Dihadapan masyarakat, Askolani berharap agar lahan yang sudah masuk LP2B atau LPS, jangan dialih fungsikan. Karena, inilah yang menjadi penopang untuk ketahanan pangan nasional. Disisi lain, pemerintah juga sudah memberikan harga gabah Rp 6.500 hingga pupuk yang murah kepada petani.
Dari situlah, petani jangan sampai terpengaruh untuk alih fungsi lahan. Karena, pemerintah sudah menjamin untuk petani mulai dari hulu hingga ke hilirnya.
"Kompak-kompak tanam padi atau jagung, atau yang berkaitan dengan ketahanan pangan sesuai denga asta cita presiden Prabowo. Saya juga mengharapkan, tanggul-tanggul pinggir sawah, ditanami sayuran. Karena, yang dimakan bukan cuma nasi tetapi ada pendampingnya seperti sayur. Saya yakin, bila kompak Banyuasin bisa .menjadi nomor satu di Indonesia," pungkasnya.
| Bupati Banyuasin, Askolani Pimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| Wabup Netta Hadiri Nota Kesepahaman dan Serah Terima Lahan Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat |
|
|---|
| Tangan Dingin Askolani-Netta Bawa Banyuasin Peringkat Dua Nasional Penghasil Gabah |
|
|---|
| Bupati Askolani dan Wabup Netta Indian, Dilantik Jadi Kamabicab Serta Pengurus Gerakan Pramuka |
|
|---|
| Bupati Askolani Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat Banyuasin Tetap Jaga Kondusivitas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.