TRIBUNSUMSEL.COM -- Mengenal sosok Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto sempat viral usai dilempari massa Grib Jaya.
Peristiwa tersebut terjadi manakala proses perobohan markas Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Sumut di Desa Namorubejulu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (14/8/2025) melansir dari Kompas.com.
Kala itu, tim gabungan dari TNI, Polri, dan unsur Forkopimda turun langsung menertibkan bangunan yang juga berfungsi sebagai Diskotek Marcopolo.
Ketegangan pertama terjadi saat polisi hendak memasuki gedung, di mana beberapa anak anggota ormas melakukan perdebatan dengan aparat. Ketegangan berlanjut ketika alat berat mulai menghancurkan sisi bangunan.
Puncak perlawanan terjadi ketika kelompok pendukung Ketua GRIB Sumut, Samsul Tarigan, diminta menyingkir.
Mereka memang mundur, tetapi sambil melempari batu ke arah aparat dan pejabat yang ada di lokasi.
Salah satu sasaran lemparan adalah Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto. Mayjen Rio yang berada di dekat alat berat sempat terlihat kesal.
Ajudannya membentuk formasi perlindungan dengan senjata laras panjang, bahkan mengambil dua tameng polisi satu di atas kepala dan satu di depan tubuh untuk melindungi dari hujan batu.
Situasi ini memaksa Pangdam mundur beberapa meter dari titik awal.
Jejak Karier Mayjen TNI Rio
Mayjen TNI Rio Firdianto mengawali karier sebagai perwira pertama (pama) di artileri medan (armed) di Batalyon Armed 12/Kostrad.
Ia kemudian menjabat Danyon Armed 5 Dam III/SLW pada 2010 sampai 2012.
Kariernya sebagai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dimulai saat menjadi Asintel Danpaspampres selama setahun sejak 2014.
Kemudian karier militernya berlanjut menjadi Dan Grup D Paspampres tiga tahun pada 2015 sampai 2018.
Pada tahun 2018, Mayjen TNI Rio Firdianto menjadi Sesmin Kasum TNI dan setahun menjabat Asintel Kaskogabwilhan II setahun berselang.
Dua tahun dia juga menjabat Dansat Intel Bais TNI pada 2020 sampai 2022.
Tak sampai disitu, ia kemudian mendapat promo jabatan sebagai menjabat Pati Mabes TNI AD setahun pada 2002 sampai 2023 dan Waasintel Kasad Bidang Inteltek dan Hublu (2023-2024).
Terakhir, dia juga pernah menjabat Pa Sahli Tingkat III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI pada 2024.
Berkat kinerjanya yang baik, Mayjen TNI Rio Firdianto kemudian ditunjuk menjadi Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan.
Berikut perjalanan karier Mayjen TNI Rio Firdianto:
- Danyon Armed 5 Dam III/SLW (2010 - 2012)
- Asintel Danpaspampres (2014 - 2015)
- Dan Grup D Paspampres (2015 - 2018)
- Sesmin Kasum TNI (2018 - 2019)
- Asintel Kaskogabwilhan II (2019 - 2020)
- Dansat Intel Bais TNI (2020 - 2022)
- Pati Mabes TNI AD (2022 - 2023)
- Waasintel Kasad Bidang Inteltek dan Hublu (2023 - 2024)
- Pa Sahli Tingkat III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI (2024)
- Pangdam I/Bukit Barisan (2024 - Sekarang).
Profil Mayjen Rio Ferdianto
Mayor Jenderal TNI Rio Firdianto, S.H. merupakan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia dari matra Angkatan Darat.
Pria yang akrab disapa Rio itu dilantik menjadi Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan pada 18 Oktober 2024.
Mayjen TNI Rio Firdianto diketahui pernah menduduki sejumlah jabatan penting.
Dilansir Wikipedia, Mayjen TNI Rio Firdianto lahir di Jakarta pada 1 Juni 1972. Saat ini, ia telah berusia 52 tahun.
Ia telah memiliki istri yang bernama Adhisty Galuh Chandra Dewi.
Kedua pasangan itu telah dikaruniai dua buah hati yang bernama Malva Kayla Tsabita dan Aninda Vira Ramadhani.
Mayjen TNI Rio Firdianto adalah jebolan Akademi Militer (Akmil) tahun 1993 dan berlanjut ke Susarcab Armed 1994.
Dia juga masuk Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 2008.
Usai lulus dari Seskoad, Mayjen TNI Rio Firdianto melanjutkan pendidikan di Sesko TNI pada 2017 dan Lemhanas pada 2020.
Berikut riwayat pendidikan Mayjen TNI Rio Firdianto:
- Akademi Militer (1993)
- Susarcab Armed (1994)
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (2008)
- Sesko TNI (2017)
- Lemhanas (2020).
(*)