TRIBUNSUMSEL.COM -- Duka mendalam dirasakan rekan artis atas meninggalnya presenter Nina Carolina alias Mpok Alpa hari ini, Jumat (15/8/2025).
Adapun Mpok Alpa meninggal dunia lantaran sakit kanker payudara yang dideritanya.
Hal tersebut disampaikan dua sahabatnya Raffi Ahmad dan Irfan Hakim melansir dari Kompas.com.
Irfan Hakim menyebut Mpok Alpa sudah berjuang melawan kanker saat hamil anak kembar.
"Semenjak dari hamil, dia hamil si kembar," kata Irfan Hakim dalam tayangan FYP Trans TV.
Berhubung sedang hamil anak kembar, Mpok Alpa tak menjalani perawatan yang intensif.
"Jadi apa itu, dia harus menjalani pengobatan, tapi mungkin memang tidak seberat penderita yang lainnya," kata Irfan.
Pengobatan intensif baru mulai dilakukan setelah persalinan si kembar.
"Setelah melahirkan baru dilakukan pengobatan yang cukup, dosisnya cukup keras untuk penyakit ini," ungkap Irfan Hakim.
Mpok Alpa hamil anak kembar pada awal tahun 2024. Kedua anak laki-lakinya kemudian diberi nama Raffi dan Raffa
Rahasiakan Penyakit
Mpok Alpa rahasiakan penyakitnya Raffi Ahmad menambahkan bahwa Mpok Alpa selama ini selalu berusaha merahasiakan penyakitnya.
Mpok Alpa tak ingin merepotkan teman-temannya karena penyakit ini.
"Jadi memang sebenarnya Mpok Alpa sudah beberapa bulan itu sakit dan menjalani perawatan, tapi beliau enggak mau diketahui banyak orang perawatannya," kata Raffi Ahmad.
Menurut keterangan Irfan Hakim, pemakaman akan dilangsungkan hari ini. Mpok Alpa meninggal dunia dalam usia 38 tahun.
Mengenal Penyakit Kanker Payudara
Melansir dari Tribunhealth dari berbagai sumber, kenali Gejala Kanker Payudara
Masyarakat diimbau untuk tidak mengabaikan gejala yang dapat menjadi tanda awal kanker payudara, di antaranya:
1. Benjolan yang tidak wajar
Ini menjadi salah satu gejala paling umum dari kanker payudara, adanya benjolan di jaringan payudara atau area ketiak.
Menukil dari laman Halodoc, benjolan di jaringan tersebut membentang dari area payudara hingga ke bagian bawah lengan. Sebab itu, benjolan akan terbentuk di area dada atau ketiak, selain di area payudara.
Adapun karakteristik benjolan tersebut seperti tekstur permukaan benjolan yang tidak rata, cenderung lunak, tetapi agak keras; benjolan melak erat pada payudara; biasanya hanya satu benjolan; dan biasanya benjolan tidak terasa sakit ketika ditekan.
2. Ukuran yang Berbeda
Masih menukil dari laman yang sama, gejala lain yang harus mulai diwaspadai adalah ukuran payudara yang lebih besar sebelah.
Meski ukuran payudara kanan dan kiri wanita sering berbeda, namun perbedaan ukuran tidak wajar bisa terjadi akibat perkembangan benjolan karena kanker.
Selain itu, gejala lain yang perlu kamu pahami adalah ketika sisi payudara yang lebih besar juga akan terlihat turun.
Hal ini juga terjadi akibat perkembangan benjolan payudara.
3. Perubahan di Area Puting
Adapun perubahan pada area puting sebagai indikasi gejala kanker payudara adalah seperti rasa gatal seakan terbakar, dan puting seperti tertarik ke dalam.
Perempuan perlu berhati-hati jika merasakan perubahan di area puting seperti demikian.
4. Keluar Cairan Abnormal dan Berubah Warna Payudara
Gejala lainnya adalah keluar cairan abnormal dari puting susu.
Cairan tersebut bisa mengandung darah, berwarna kuning atau hijau, atau bahkan juga bisa bernanah.
Selain itu, gejala yang ditimbulkan juga terjadi pada perubahan warna atau tekstur kulit di area payudara.
Bahkan, area puting susu maupun daerah berwarna coklat tua di sekeliling puting susu (areola) juga mengalami perubahan.
Jenis Kanker Payudara yang Perlu Diketahui
Selain mawas diri terhadap sejumlah gejala umum yang ditimbulkan dari kanker payudara, kamu juga harus memahami bahwa kanker ini pun banyak jenisnya.
Menyadur dari laman Cleveland Clinic, berikut deretan jenis kanker payudara yang perlu diketahui:
Karsinoma duktal invasif (infiltrasi) (IDC), kanker ini bermula di saluran susu dan menyebar ke jaringan payudara di dekatnya.
Ini merupakan jenis kanker payudara yang paling umum di Amerika Serikat.
Kanker payudara lobular, kanker ini bermula di kelenjar penghasil susu (lobulus) di payudara dan sering menyebar ke jaringan payudara di dekatnya.
Kanker ini merupakan kanker payudara paling umum kedua di Amerika Serikat.
Karsinoma duktal in situ (DCIS), seperti IDC, kanker payudara ini bermula di saluran susu. Bedanya, DCIS tidak menyebar ke luar saluran susu.
Kanker payudara triple-negatif (TNBC), kanker invasif ini agresif dan menyebar lebih cepat daripada kanker payudara lainnya.
Kanker payudara inflamasi (IBC), ini merupakan kanker langka yang tumbuh cepat ini tampak seperti ruam pada payudara.
Penyakit Paget pada payudara, kanker langka ini menyerang kulit puting payudara dan dapat terlihat seperti ruam.
Kurang dari 4 persen dari semua kanker payudara adalah penyakit Paget.
Cara Pengobatan
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengobati kanker payudara:
Operasi
Mulai dari operasi pengangkatan payudara atau mastektomi, di mana untuk mengendalikan pertumbuhan dan meredakan gejala kanker; tindakan penyinaran untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.
Kemoterapi
Kemoterapi untuk membunuh sel-sel yang berkembang biang dengan cepat; hingga menggunakan obat-obat penghambat hormon yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker, ini digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
Mengutip dari laman Mitra Keluarga, pengobatan akan dimulai setelah melakukan evaluasi dan penilaian menyeluruh yang dilakukan oleh dokter, dan basanya akan dilakukan sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.
Kanker payudara ini tidak hanya mengintai wanita, laki-laki pun bisa mengidapnya.
Sebab itu, SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri penting untuk dilakukan. Semoga bermanfaat!
(*)