Kepala Dinas Perhubungan PALI, Kartika Anwar, juga menambahkan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam.
“Flyover ini harus segera mungkin diperbarui atau diperbaiki total, untuk mengantisipasi terjadinya resiko yang tak di inginkan,” ujar Kartika.
Selain mendesak perusahaan melakukan perbaikan total, Kartika juga mengungkapkan rencana akan melakukan penutupan jalur tikus yang sering digunakan kendaraan tambang tanpa muatan masuk ke jalan umum.
“Kami akan tutup semua akses keluar masuk kendaraan batu bara yang melanggar jalur. Pemilik armada juga harus memiliki pool di dalam jalur khusus,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan PT Servo Lintas Raya, Yayan, menyebut pihaknya akan mengusulkan pembangunan flyover baru ke manajemen pusat.
“Untuk sementara, kami akan atur lalu lintas di atas flyover supaya tidak padat dan mengantisipasi risiko. Terkait pembangunan jembatan baru, nanti akan kami usulkan ke management,” kata Yayan.
Flyover yang kini menjadi sorotan tersebut diketahui dibangun sejak 2010 dan difungsikan khusus sebagai jalur truk batu bara.
Sementara bagian bawah flyover merupakan jalan umum masyarakat yang setiap hari digunakan warga sekitar maupun pengendara yang akan menuju ke Sekayu.
Pemerintah Kabupaten PALI menegaskan akan memantau secara ketat proses perbaikan dan memastikan keselamatan pengguna jalan tidak diabaikan.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel