Berita Viral

Postingan Terakhir Marsma TNI Fajar Adriyanto Sebelum Kecelakaan Pesawat, Para Jenderal Berduka

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUGUR KECELAKAAN PESAWAT- Marsma TNI Fajar Adriyanto semasa hidup. Lima pekan sebelum peristiwa jatuhnya pesawat, Marsma TNI Fajar Adriyanto sempat memposting video di akun medsos Instagram. menuliskan puisi-puisi

TRIBUNSUMSEL.COM - Postingan terakhir Kapoksahli Kodiklatau Marsma TNI Fajar Adriyanto disorot sebelum gugur dalam kecelakaan pesawat latih sipil di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025),

Kepergian Marsma Fajar meninggalkan duka yang mendalam bagi para pimpinan TNI hingga keluarga.

Lima pekan sebelum peristiwa naas itu terjadi, Marsma TNI Fajar Adriyanto sempat memposting video di akun media sosial Instagram.

Baca juga: Isak Tangis Anak Marsma Fajar Dalam Pelukan Ibu, Ayah Gugur Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor

Tanggal 26 Juni 2025, Marsma TNI Fajar terakhir membuat postingan di akun media sosial.

Ia mengunggah video terakhir berupa rekaman saat menerbangkan pesawat di Tanjung Lesung.

Video tersebut menunjukkan keindahan langit ketika matahari terbenam.

Rekaman itu juga dilengkapi dengan lantunan musik berjudul Terbang Bersamamu yang dinyanyikan Titi DJ.

"Bawa ku lepas jauh terbang bersamamu. Seperti cinta yang hentikan waktu, tak akan pernah ku ragu. Bawa aku ke hati mu, jangan tinggalkan ku. Semua yang ku inginkan hanya kamu, selalu bersama mu," begitulah lirik lagunya.

Marsma TNI Fajar Adriyanto juga menulis keterangan di video terakhirnya.

"Follow the wind, Chase the sunset. (Ikuti angin, Kejar matahari terbenam)," tulis di keterangan video.

Baca juga: Sosok Marsma Fajar Adriyanto Gugur Dalam Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor, Pernah Jadi Kadispenau

Dalam akun tersebut, Fajar memang sering menuliskan puisi-puisi dan kata-kata.

Satu di antaranya tahun 2020, tepatnya di tanggal 27 Maret.

Ia memposting foto ketika menerbangkan pesawat.

"Negara menitipkan langit kepadaku, aku menitipkan rumah kepadamu. Kita sama-sama saling menjaga," tulisnya di keterangan postingan.

Para Jenderal Panglima Berduka

Gugurnya Kapoksahli Kodiklatau Marsma TNI Fajar Adriyanto dalam kecelakaan pesawat latih sipil di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025), meninggalkan duka mendalam bagi korps TNI, khususnya TNI Angkatan Darat.

Hal ini beralasan karena Marsna TNI Fajar Adriyanto selama Ia bukan sekadar penerbang tempur atau pejabat militer, tapi juga panutan yang selalu menginspirasi lewat dedikasi dan kerendahan hatinya.

Dia penerbang tempur F-16 Fighting Falcon yang pernah duel udara dengan pesawat tempur Amerika Sertikat saat masih berpangkat kapten. 

Dedikasi dan kiprahnya diakui pimpinan, rekan hingga koleganya di TNI. 

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengenang Marsma Fajar sebagai sahabat semasa pendidikan militer. 

Jenderal Agus melihat Marsma sebagai sosok yang selalu murah senyum.

“Kami sekolah bareng waktu Sesko TNI, 2014–2015. Mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan diterima di sisi-Nya,” ujar Agus saat melayat ke rumah duka di Komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Minggu (3/8/2025).

Meski berasal dari matra dan angkatan pendidikan militer dasar yang berbeda—Agus lulusan Akmil 1991 dan Fajar lulusan AAU 1992—keduanya sempat satu angkatan saat menempuh pendidikan lanjutan di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI.

KECELAKAAN PESAWAT - Tangis Akmal Fadhilah Randy Kusuma, putra eks Kadispenau Marsma TNI Fajar Adriyanto pecah ketika tiba di rumah duka di Komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025). Dia yang baru pulang dari luar kota langsung memeluk sang ibunda. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Di sanalah kedekatan mereka terjalin sebagai sesama perwira menengah lintas matra.

"Beliau itu senyum terus, selalu senyum. mudah-mudahan terbaik untuk beliau," kenang Agus.

Tak lupa, Agus mendoakan almarhum Marsma TNI Fajar agar amal baiknya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Kemudian, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya (TNI) Tedi Rizalihadi menyebut TNI AU tengah berduka karena kehilangan putra terbaik sebagai penerbang pesawat tempur F-16.

"Jadi kita sangat kehilangan atas meninggalnya alm dan kita mendoakan mudah-mudahan almarhum husnul khotimah, mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Tedi usai melayat ke rumah duka pada Minggu (3/8/2025).

Tedi pun menyebut sosok Marsma Fajar yang ia kenal dekat secara pribadi.

Sosok Fajar merupakan pribadi yang periang dan ramah kepada semua orang.

"Beliau orangnya riang, cukup humanis, terbukti beliau beberapa kali menangani kegiatan olahraga dirgantara, jadi beliau sangat aktif membina rekan-rekan yang hobi di olahraga dirgantara dalam naungan FASI," tuturnya.

"Beliau orangnya ceria, tidak pernah ada beban, dan baik, ramah kepada semua orang. kita cukup kehilangan sosok beliau," sambungnya.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (TNI) Maruli Simanjuntak menyebut meninggalnya Marsma TNI Fajar membuat TNI kehilangan sosok prajurit terbaik khususnya di Angkatan Udara (AU).

Maruli meminta agar insiden yang menimpa Marsma Fajar dijadikan pembelajaran bagi prajurit TNI lainnya ke depannya. 

"Ya ini memang kecelakaan ya, musibah. Ya mudah-mudahan ini bisa pembelajaran buat kami juga teman teman yang lain supaya lebih hati-hati dalam ya kegiatan-kegiatan," ucapnya saat melayat ke rumah duka pada Minggu (3/8/2025).

Di sisi lain, Maruli pun mengenang sosok almarhum yang punya berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Meski berbeda matra, Maruli menyebut dirinya juga kerap berdiskusi khususnya soal kedirgantaraan.

"Saya dengar juga beliau sedang membuat perkumpulan pecinta penerbangan olahraga dirgantara, jadi ya beliau sangat antusias untuk membentuk dan di keluarga besar dirgantara beliau adalah sosok yang sangat jadi figur, ya mudah-mudahan lah keluarga yang ditinggalkan bisa diberi kekuatan," jelasnya.

Diketahui, Marsekal Pertama (Marsma) Fajar Adriyanto, meninggal dunia akibat pesawat latih yang dikendarainya jatuh di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025) pagi.

Pesawat dengan register PK-S126 itu lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam rangka latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara.

Marsma Fajar bertindak sebagai pilot dalam latihan tersebut, didampingi Roni sebagai co-pilot. 

Kepergian Marsma Fajar meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, salah satu anak bungsunya.

Akmal Fadhilah Randy Kusuma, putra bungsu Marsma TNI Fajar Adriyanto, tiba di rumah duka sekitar pukul 17.49 WIB. Mengenakan kemeja cokelat dan tas gendong hitam, ia langsung memeluk sang ibu, Dewi Kurnia, yang menyambutnya di depan rumah.

Momen haru itu disaksikan sejumlah kerabat dan anggota TNI AU yang hadir melayat.

Dewi ikut menangis sambil memeluk erat putranya, lalu masuk ke dalam rumah.

Akmal diketahui baru tiba dari luar kota, tempat ia menempuh pendidikan tinggi.

Marsma TNI Fajar Adriyanto tewas dalam insiden jatuhnya pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu pagi. Pesawat dengan register PK-S126 itu dikemudikan Fajar bersama satu co-pilot, Roni.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI I Nyoman Suadnyana menyatakan pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja Bogor pukul 09.08 WIB dalam rangka latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara.

“Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit,” ujar Nyoman saat dikonfirmasi.

Latihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU. Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 dan dinyatakan laik terbang.

“TNI AU bersama unsur terkait telah melaksanakan evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan,” tambah Nyoman.

Baca juga: Nasib H Penumpang Lion Air yang Teriak Ada Bom di Pesawat Tujuan Jakarta-Medan, Ngaku Hanya Bercanda

Jenazah Marsma TNI Fajar saat ini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi selanjutnya. Lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan oleh aparat.

“TNI AU menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini. Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan senantiasa menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga langit Indonesia,” terang Nyoman.

Detik-detik Pesawat Jatuh 

Pesawat diketahui lepas landas dari Pondok Cabe, Jakarta Selatan, dan jatuh di wilayah Ciampea, yang berada sekitar 15–20 kilometer dari Lanud ATS Bogor.

Momen detik-detik kejadian jatuhnya pesawat ini kejutkan warga.

Seperti yang diakui salah satu warga sekitar, Enjat Sudrajat mengatakan, kejadian ini terjadi sekira pagi tadi.

Saat itu, pesawat berputar-putar rendah dan tiba-tiba langsung terjatuh.

“Saya melihat pesawat itu miring. Dan saya lihat coba untuk naik lagi. Tapi, tiba-tiba jatuh,” kata Enjat kepada TribunnewsBogor.com di lokasi.

Saat hendak jatuh, Enjat mendengar suara gemuruh yang sangat kencang.

"Gemuruh aja gitu. Lumayan kencang," kata Enjat di lokasi.

Setelah itu didapati bahwa ada pesawat yang terbang rendah.

Selain itu posisi terbang pesawat, juga sempat terlihat miring.

Namun setelah pesawat itu mencoba kembali terbang naik, tiba-tiba terjatuh.

"Saya lihat coba untuk naik lagi. Tapi, tiba-tiba jatuh,” kata Enjat.

Dari suara gemuruh yang mewarnai detik-detik sebelum pesawat jatuh, kata Enjat, momen itu terjadi cukup cepat.

"Cuman gak lama suaranya karena langsung jatuh kan,” ujarnya.

Enjat mengaku tidak mendengar suara ledakan, kecuali gemuruh yang terdengar keras lalu dengan cepat menghilang.

“Saya gak denger ada ledakan,” ujarnya.

Pasca kecelakaan, ada dua orang korban yang langsung dilarikan ke rumah sakit.

Satu orang diantaranya dikabarkan meninggal dunia.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana membenarkan insiden tersebut.

Ia menyebut, berdasarkan informasi awal, satu orang korban meninggal dunia merupakan mantan Kadispen AU, Marsma TNI (Purn) Fajar Adrianto.

“Informasinya sementara demikian. Saya baru sampai lokasi. Nanti kalau sudah ada informasi lengkap akan kami sampaikan dalam press release,” kata Suadnyana, dikutip dari Kompas.com.

Pada Minggu siang pukul 12.00 WIB, pesawat latih yang terjatuh ini mulai dievakuasi.

Pesawat yang jatuh ini terlihat hancur di bagian depannya. 

Baling-baling pesawat sudah hancur.

Bangkai pesawat saat ini sudah dipotong oleh anggota dengan bantuan tim Basarnas.

Pemotongan mulai dilakukan dari bagian sayap pesawat.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan 'Ikuti Angin Mengejar Matahari Terbenam' Postingan Video Terakhir Marsma TNI Fajar Sebelum Meninggal

(*)

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkini