Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Sandra Saputra alias Candra (28) menyerahkan diri ke polisi usai membunuh Lidia Kristina (22), istrinya dengan cara sadis yakni menebas leher menggunakan parang, Kamis (3/7/2025).
Candra cemburu lantaran istri yang sudah ia talak secara agama itu menolak diajak berhubungan dan diduga sudah memiliki pria idaman lain.
Padahal sebelum kejadian, Candra dan korban serta anak mereka sempat pergi bersama ke pasar malam.
Candra mengajak istri dan anaknya ke pasar malam di kawasan taman Prabujaya kota Prabumulih tepatnya di Jalan A Yani Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, Rabu (2/7/2025) malam.
Ia mengajak sang istri yang telah ditalak secara agama itu ke pasar malam dengan alasan menemani dan menyenangkan hati sang anak.
Itu dilakukan lantaran sang anak pada tanggal 7 Juli 2025 mendatang akan berulang tahun dan pada Kamis (3/7/2025) direncanakan akan dikhitan atau disunat.
"Kami ke pasar malam itu tujuannya untuk menyenangkan anak, karena rencana hari ini mau disunat dan tanggal 7 Juli nanti ulang tahun," kata Sandra Saputra alias Candra ketika diwawancarai di unit PPA Polres Prabumulih.
Baca juga: Kecelakaan Setelah Bunuh Istrinya, Pria di Prabumulih Akhirnya Pilih Menyerahkan Diri ke Polisi
Candra mengatakan, melihat istri dan anak yang senang tersebut membuat dirinya kembali merasa senang dan timbul hasrat untuk berhubungan dengan sang istri.
"Namun setelah tiba di rumah, istri saya tidak mau karena sudah pisah, sudah lama pak tidak berhubungan sudah sekitar 2 bulan," ceritanya.
Saat nafsu di ubun-ubun tersebut, sang istri justru melakukan video call diduga dengan pria idaman lain atau pacarnya.
Korban juga berusaha meninggalkan rumah untuk tidur di rumah neneknya di kawasan Dusun Prabumulih.
"Kami ribut terus saya ambil parang milik mertua, rumah tempat kami itu punya mertua di Muara Tiga Kelurahan Anak Petai Prabumulih. Ayah mertua lagi ke Sekayu, rumah itu kosong karena istri pulang kami ke sana bersama anak dan adik ipar," lanjutnya.
Candra mengaku dirinya bekerja di perusahaan sawit di Kabupaten Ogan Ilir, sedangkan adik dan anak ikut neneknya di Dusun Prabumulih.
"Jadi kami ke sana itu untuk menyenangkan anak dan sunat anak," bebernya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel