TRIBUNSUMSEL.COM -- Sholat subuh berjamaan memiliki banyak keutamaan.
Terdapat hadits tentang keutamaan sholat subuh berjamaah, yang pahala dan balasannya setara dengan menunaikan haji dan umroh.
Hadits tentang sholat subuh berjamaah ini yang dalilnya berasal dari hadits Rasulullah SAW.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, bersumber dari Anas RA:
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللّٰهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Arab latin:
Man shollal ghadhata fii jama'atin tsumma qa'ada yadhkuruLlah hata tatlu'ash shamsu thumma sholla rak'ataini, kanat lahu ka ajri hajatin wa 'umratin.
Artinya:
Dari Anas, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda:
“Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala seperti haji dan umrah.”
Anas melanjutkan, Rasulullah bersabda: “Sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi)
Allah membukakan pintu-pintu kebaikan yang dapat dilakukan setiap hari dengan mudah namun pahalanya setara dengan haji dan umroh.
Dikutip dari laman nu online. Dari hadits ini, dapat diketahui bahwa amalan yang pahalanya setara dengan haji dan umrah adalah ibadah shalat subuh secara berjamaah yang dirangkai dengan duduk atau i’tikaf sembari mengingat Allah hingga terbit fajar dan melakukan shalat syuruq dua rakaat setelahnya.
Muhammad bin Abdul Hadi as-Sindi dalam kitab Hasyiatus Sindi ‘ala Sunan at-Tirmidzi, jilid 1, halaman 515, menjelaskan, bahwasanya sabda Nabi Saw yang mengatakan, “Sempurna, sempurna, sempurna.” di penghujung hadits tersebut mengisyaratkan kesempurnaan sifat pahala yang diperoleh dari setiap ibadah yang telah disebutkan. Yakni, mulai dari sholat subuh, duduk i’tikaf, dan shalat sunnah syuruq. Selain itu, pengulangan kata menandakan penegasan makna.
Selain amalan sholat subuh berjamaah Rasulullah Saw dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, bersumber dari Anas bin Malik RA:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: إِنِّي أَشْتَهِي الْجِهَادَ وَلَا أَقْدِرُ عَلَيْهِ قَالَ: فَهَلْ بَقِيَ أَحَدٌ مِنْ وَالِدَيْكَ فَقَالَ: أُمِّي قَالَ: فَابْلُ اللّٰهَ عُذْرًا فِي بِرِّهَا ، فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ وَمُعْتَمِرٌ وَمُجَاهِدٌ إِذَا رَضِيَتْ عَنْكَ أُمُّكَ، فَاتَّقِ اللّٰهَ وَبَرَّهَا
Artinya:
Dari Anas bin Malik, ia berkata, seorang laki-laki datang kepada Nabi Saw dan mengatakan: “Sungguh, aku ingin berjihad tetapi aku tidak mampu.” Nabi Saw bertanya: “Apakah masih ada orang tuamu yang hidup?” Ia menjawab: “Ibuku.” Nabi Saw bersabda: “Allah menerima udzurmu dengan berbakti kepadanya, maka sesungguhnya jika kamu lakukan itu, kamu seperti orang yang berhaji, berumrah, dan berjihad.'" (HR. Thabrani)
Demikianlah, meskipun kita belum memiliki kesempatan untuk menunaikan haji secara langsung ke tanah suci.
Apabila kita melaksanakan ibadah shalat subuh secara berjamaah, lalu beritikaf atau duduk seraya berdzikir kepada Allah sampai terbit fajar dan melaksanakan shalat syuruq dua rakaat, maka amalan yang kita laksanakan tersebut, pahalanya setara dengan haji dan umrah.
Selain itu, jika kita punya orang tua yang masih hidup dan kita melaksanakan kebaktian kepada mereka, maka ganjaran yang akan kita terima dari sisi Allah, sama dengan berhaji, berumrah dan berjihad sekaligus.
Allahu Akbar, semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang beruntung dalam meraih keridaan Allah SWT. Aamin ya rabbal alamin. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Hadist Tentang Keutamaan Amalan Sholawat, Man Sholla Alayya Sholatan Wahidatan dan Artinya
Baca juga: Arti Hadits Wa Man Saalaka Thoriqon Yaltamisu Fihi Ilman Sahhalallahu Lahu Bihi Thoriqon Ilal Jannah
Baca juga: Tulisan Arab Hadits Barang Siapa yang Menginginkan Dunia dan Akhirat Tuntutlah Ilmu, Keutamaannya
Baca juga: Arti Hadits Alkibru Bathorul Haq Wa Ghomtunnas, Sombong adalah Menolak kebenaran Merendahkan Manusia