TRIBUNSUMSEL.COM -- Di bulan Dzulhijjah salah satu hari yang dimuliakan oleh Allah SWT adalah Hari Arafah.
Hari Arafah jatuh pada setiap tanggal 9 Dzulhijjah atau satu hari menjelang Idul Adha.
Dikutip dari laman bincangsyariah.com, terdapat Hadits Riwayat Imam Muslim dari Sayidah Aisyah, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda;
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Arab latin:
Maamin yaumin aktsaro min an yu'tiqallahu fiihi 'abdan minannaari min yaumi 'arafah
Artinya:
“Tidak ada hari yang lebih banyak di mana Allah membebaskan seorang hamba dari neraka melebihi dari hari Arafah.”
Pada hari Arafah kita dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah kepada Allah dengan berpuasa, membaca zikir, tasbih, tahlil dan berdoa.
Ini juga berlaku bagi muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.
Lafadz zikir dan doa paling utama yang dibaca oleh Nabi Saw. dan para nabi sebelumnya adalah sebagai berikut.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَ لَهُ الحَمْدُ ، وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر
La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodir.
Artinya:
“Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Dia yang menguasai segala sesuatu.”
Bacaan di atas berdasarkan hadis riwayat Imam Tirmidzi dan lainnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda;
أَفْضَلُ الدُّعَاءِ يَوْمَ عَرَفَةَ وَاَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَ لَهُ الحَمْدُ ، وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر
“Doa paling utama pada hari Arafah dan kalimat paling utama yang saya baca dan para nabi sebelum saya adalah,‘La ilaha illah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodir.’”
Dalam kitab Kanzun Najah Was Surur disebutkan, pahala membaca kalimat zikir dan doa di atas setara dengan pahala membebaskan sepuluh budak. Juga dianjurkan untuk membacanya hingga mencapai seribu.
Doa di Hari Arafah
Dikutip dari laman nu.or.id, Syeh Zakariya Al-Anshari dalam Asnal Mathalib–sebagaimana Syekh M Nawawi Banten–menganjurkan jamaah haji yang sedang wukuf di Padang Arafah memperbanyak zikir, tahlil, doa, talbiyah, dan tadarus Al-Qur’an hingga maghrib tiba sesuai ikutan Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Syekh Abu Zakariya Al-Anshari menyebutkan sejumlah doa berikut ini yang masing-masing dibaca sebanyak tiga kali. Ia menambahkan bahwa pembacaan doa saat wuquf berikut ini diawali dengan pujian, pengagungan, tasbih, shalawat serta diakhiri dengan lafal “amin”.
1. Tahlil.
وَرُوِيَ { أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَأَفْضَلُ مَا قُلْت أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا اللَّهُمَّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي اللَّهُمَّ لَك الْحَمْدُ }
La ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ala kulli syay’in qadir. Allahummaj‘al fi qalbi nuran, wa fi sam‘i nuran, wa fi bashari nuran. Allahummasyrah li shadri wa yassir li amri. Allahumma lakal hamdu.
Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang esa. Tiada sekutu bagi-Nya. Segala kekuasaan dan pujian bagi-Nya. Dia kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, jadikanlah cahaya pada hatiku, cahaya pada pendengaranku, dan cahaya pada penglihatanku. Ya Allah, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku. Ya Allah, segala puji bagi-Mu.”
2. Doa perlindungan.
كَاَلَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ { اللَّهُمَّ لَك صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي ، وَإِلَيْك مَآبِي وَلَك تُرَاثِي اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ
Allahumma laka shalati, wa nusuki, wa mahyaya, wa mamati, wa ilayka ma’abi, wa laka turatsi. Allahumma inni a‘udzu bika min ‘adzabil qabri, wa waswasatis shadri, wa syattatil amri. Allahumma inni a‘udzu bika min syarri ma taji’u bihir rihu.
Artinya, “Ya Allah, shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk-Mu. Hanya kepada-Mu tempat pulangku. Hanya milik-Mu peninggalanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, kebimbangan dalam hati, dan berantakannya konsentrasi (persoalan). Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang dibawa oleh angin.”
3. Doa agar dimudahkan meninggalkan maksiat.
اللَّهُمَّ انْقُلْنِي مِنْ ذُلِّ الْمَعْصِيَةِ إلَى عِزِّ الطَّاعَةِ وَاكْفِنِي بِحَلَالِك عَنْ حَرَامِك وَأَغْنِنِي بِفَضْلِك عَمَّنْ سِوَاكَ وَنَوِّرْ قَلْبِي وَقَبْرِي وَأَعِذْنِي مِنْ الشَّرِّ كُلِّهِ، وَاجْمَعْ لِي الْخَيْرَ إنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Allāhummanqulnī min dzullil ma‘shiyati ilā ‘izzit thā‘ah, wakfinī bi halālika ‘an harāmik, wa aghninī bi fadhlika ‘an man siwāk. Wa nawwir qalbī wa qabrī. Wa a‘idznī minas syarri kullih. Wajma‘ liyal khayr. Innī as’alukal hudā wat tuqā, wal ‘afāfa, wal ghinā.
Artinya,
“Ya Allah, pindahkan aku dari rendahnya kemaksiatan ke kemuliaan taat. Cukupilah aku dengan halal-Mu dari barang haram-Mu. Genapilah diriku dengan kemurahan-Mu dari zat selain diri-Mu. Terangilah hati dan kuburku. Lindungilah aku dari segala bentuk kejahatan. Kumpulkanlah segala kebaikan pada diriku. Aku memohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kecukupan, dan kekayaan.”
Itulah Lafadz Dzikir dan Doa yang Paling Utama yang Dibaca Rasulullah di Hari Arafah Berdasarkan Hadits. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: 2 Doa Mohon Dimudahkan Meninggalkan Maksiat, Allahummanqulni Min Dzullil Mashiyati Ila Iizzit Thaah
Baca juga: Arti Akhlakul Karimah, Akhlakul Mazmumah, Akhlakus Sayyiah, Akhlakul Layyinah, Macam-macam Akhlak
Baca juga: Arti Ya Ayyuhallazina Amanu La Tadkhulụ Buyụtan, Surat An Nur Ayat 27-28, Etika Bertamu dalam Islam
Baca juga: Tulisan Arab dan Arti Bacaan Talbiyah Haji Labbaik Allahumma Labaik Labbaik La Syarika Laka Labbaik