TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rencana Pemerintah kota (Pemkot) Palembang yang akan membangun destinasi wisata baru, yang menyerupai Taman Safari Jakarta di Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus kota Palembang, terus digenjot.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Palembang Akhmad Mustain, jika lahan untuk pembangunan Taman Satwa (khusus binatang) itu, adalah lahan milik Pemerintah kota Palembang.
"Pembangunannya nanti di lahan pemerintah kota Palembang, dengan luasan sekitar 13 hektar, " kata Akhmad Mustain, Kamis (24/4/2025).
Ia memastikan, taman wisata baru masyarakat Palembang itu, akan terintegrasi dengan taman keanekaragaman hayati kota Palembang yang sudah ada sebelumnya.
Dimana pembangunan akan mengandalkan sumber dari investor luar.
"Untuk investornya masih dalam proses penjajakan kepada pihak investor yang berminat, " tandasnya.
Mustain menambahkan, jika saat ini belum mengetahui kendala untuk pembangunan itu, dan sekarang masih dalam proses.
"Pastinya, semua masih berproses, " jelasnya.
Baca juga: Rencana Pemkot Palembang Bangun Wisata Baru Menyerupai Taman Safari, Bagaimana Nasib Punti Kayu ?
Baca juga: Pernyataan Manajemen Taman Safari Soal Pengakuan Eks Pemain Sirkus OCI Diperlakukan Tak Manusiawi
Sebelumnya, Walikota Palembang Ratu Dewa, pihaknya yang dipimpin langsung Wakil Walikota Prima Salam melakukan audensi dengan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Kehutanan RI beberapa waktu lalu.
"Pak Wakil sudah koordinasi dengan pusat, InsyaAllah untuk pengelolahan punti kayu dilakukan kota Palembang, dan ini jadi wisata baru bagi Palembang dan cukup menjanjikan, mohon doanya buat kota Palembang, " kata Dewa didampingi Prima Salam, Senin (21/4/2025).
Wisata taman Safari di Palembang itu sendiri nantinya akan dibangun di Kecamatan Gandus diatas lahan 12 Hektar dan dengan menggandeng investor yang selama ini sudah teruji.
"Estimasi secepat- cepatnya, segera mungkin, " ujarnya.
Dijelaskan Prima Salam, pulau Jawa sudah berpengalaman di bidang taman wisata dan pihaknya sudah berbicara dengan Dirjen Kementerian Kehutanan akan segera merevisi, mengevaluasi pengelolah punti kayu yang lama untuk diputuskan, bagaimana nanti usulan pihaknya mengelola taman wisata punti kayu.
"InsyaAllah kita bersama pak walikota dengan investor yang ada, membangun kebun bintang. Dimana punti kayu tidak boleh ada satwa, hanya taman wisata restoran, foto, jumping atau rekreasi warga Palembang. Untuk kebun binatang sendiri InsyaAllah ada di kecamatan Gandus dengan luas 12 hektar dan dibangun baru investornya, " paparnya.