TRIBUNSUMSEL.COM -- Terdapat hadits singkat yang shahih dari Rasulullah SAW memiliki makna mendalam dan luas.
Diriwayatkan Al Bukhari
Man La Yarham La yurham
Artinya:
Barang Siapa yang tidak menyayangi dia tidak akan disayangi.
Ustadzah Halimah Alaydrus dalam satu tausiahnya yang tersebar di platform media sosial, menjelaskan makna dari hadits man la yarham la yurham.
Menurutnya orang yang tidak memiliki belas kasihan dengan orang lain, tidak mau memaafkan, tidak mau menyayangi malah menyakiti, maka dia tidak akan dikasihani Allah, tidak dimaafkan Allah.
"Kata nabi, siapa yang gak bisa sayang sama orang, gak bisa mengasihani orang, gak bisa memaafkan kesalahan orang, dia pun juga gak akan disayang sama Allah, dia pun juga gak akan dimaafkan oleh Allah dan gak akan dikasihanin sama Allah," suara Ustadzah Halimah.
Ustadzah ini mengajak jemaah untuk lebih peduli kepada orang lain, sayang, mengasihani dan memaafkan kesalahan orang lain. Dengan demikian Allahpun akan sayang, mengasihani kita dan memaafkan kita.
"Sebagaimana kamu berbuat seperti itu pulalah kamu akan dibalas," ujarnya.
Entah balasan tersebut langsung di dunia atau terjadi kelak di akhirat. Balasan tersebut pada prinsipnya berasal dari Allah SWT.
Hukum Tabur Tuai
Alquran menegaskan bahwa sekecil apapun amal akan mendapatkan balasannya. Allah SWT berfirman dalam QS. AL-Zalzalah ayat 7-8:
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ
Artinya:
"Maka siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya."
Dalam ayat yang lain, Allah juga menegaskan bahwa setiap muslim wajib hukumnya mempercayai bahwa setiap apa yang mereka lakukan harus dipertanggungjawabkan.
Dalam QS. Al-Isra ayat 7, Allah SWT berfirman:
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا
Artinya:
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai”.
Rasulullah yang menegaskan bahwa setiap amalan manusia akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT. Di antaranya ialah hadits yang menjelaskan bahwa seseorang yang memperingan kesusahan saudaranya, maka akan dihilangkan kesusahannya oleh Allah kelak di hari kiamat:
مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ [أخرجه مسلم]
Artinya:
“Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhan dirinya. Barangsiapa yang mengangkat kesusahan seorang Muslim maka Allah akan mengangkat darinya kesulitan dari kesulitan yang ada kelak para hari kiamat. Dan bagi siapa yang menutup (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya kelak pada hari kiamat“. (HR Muslim no. 2580.)
Terdapat pula hadits yang menjelaskan jaminan terbebas dari siksa neraka bagi mereka yang berusaha membela kehormatan saudaranya:
مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ, رَدَّ اللَّهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ [أخرجه أحمد]
Artinya: “Barangsiapa yang menjaga kehormatan seorang muslim, maka Allah akan menjaganya dari api neraka kelak pada hari kiamat“. (HR Ahmad 45/528 no: 27543) Masih banyak lagi hadits lainnya yang senada dengan dua hadits ini yang pada prinsipnya menegaskan bahwa apa yang kita lakukan (tanam) akan selalu senada dengan apa yang akan kita dapatkan (tuai) sebagai sebuah konsekuensi.
Demikian penjelasannya. Semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Bal Huwa Ayatum Bayyinatun, Surat Al Ankabut Ayat 49, Makna Alquran Ada di Dalam Dada Orang Berilmu
Baca juga: Arti Hadits Man Yuridillahu Bihi Khairan Yufaqqihhu Fiddin, Cara Meraih Kebaikan Ilmu dari Allah
Baca juga: Pengertian Tafsir Tahlili, Tafsir Wajiz, Tafsir Maudui, Tafsir Ilmi, 4 Jenis Tafsir Terbitan Kemenag
Baca juga: Arti Hadits Man Yuharrimu Rifqa Wa Yuharrimu Khair, Bersikap Rendah Hatilah Agar Mendapat Kebaikan