TRIBUNSUMSEL.COM - MSF, seorang dokter kandungan di Garut diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap pasiennya saat menjalani pemeriksaan USG.
Tindakan dugaan pelecehan seksual itu viral setelah diviralkan oleh rg. Mirza Mangku Anom, dokter Spesialis Konservasi Gigi.
Diketahui, MSF merupakan dokter spesialis spesialis Obstetri dan Ginekologi atau dikenal juga Obgyn atau kandungan yang berfokus dalam menangani kehamilan dan proses persalinan serta permasalahan pada sistem reproduksi wanita.
Baca juga: Modus MSF Dokter Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Pasien, Tawari USG Gratis, Kini Diusut Polisi
MSF terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Magister Manajemen di Universitas Padjajaran (Unpad).
Dilansir dari web medicastore, MSF praktik di Klinik Sekar Kusuma, Jalan Beko No.1 Kampung Asem Kulon, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.
Ia prakter setiap hari Senin-Jumat pukul 15.00-15.30 WIB dan Sabtu 08.00-11.00 WIB.
Namun menurut pengakuan korban lain, dr Iril juga praktik di Klinik Karya Harsa.
Bahkan ia juga semmpat praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malangbong pada tahun 2024.
Pada akun media sosialnya sebelum dihapus, M Syafril Firdaus diketahui sudah pernah menikah dan memiliki dua anak.
Namun belakangan diketahui kalau dirinya sudah bercerai dengan sang istri.
Ia pun meminta untuk tidak dikaitkan lagi dengan masalah yang dibuat oleh mantan suaminya.
"Bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan perilaku mantan suami saya, silakan menghubungi ybs langsung, dan mohon untuk, tidak menghubungi saya lagi. Sudah sangat banyak aduan yang sampai saat ini masih saya terima," tulisnya di Instagram.
Dirinya juga menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh dr Iril tidak ada hubungan dengan ia dan ayahnya.
Sebab diketahui bahwa ayah mertua dr Iril merupakan seorang dokter kandungan senior.
Bahkan mantan istrinya juga merupakan seorang dokter.
"Segala macam bentuk tindakan dan konsekuensi atas apa yang beliau lakukan sudah tidak ada sangkut pautnya dengan saya dan keluarga saya, apalagi ayah saya," tandasnya.
Baca juga: Penjelasan Polres Garut Soal Kasus Dokter Kandungan yang Diduga Lecehkan Pasien Saat USG, Diselidiki
Sudah Diblack List
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani menegaskan kalau dr M Syafril Firdaus bukan merupakan ASN, meski sebelum pernah berpraktik di rumah sakit milik pemerintah, swasta, serta klinik swasta.
Ia memastikan kalau nama dr Iril sudah tidak ada lagi di Sistem Informasi Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
Leli menegaskan kalau dr M Syafril Firdaus sudah tidak bisa lagi praktik di seluruh wilayah Kabupaten Garut.
Hal itu setelah pihaknya menerima laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukaan oleh dokter kandungan di Garut pada tahun 2024.
"Kalau tidak salah, itu sekitar satu tahun yang lalu ketika yang bersangkutan sedang praktik di Garut," kata Leli dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/4/2025).
Leli juga menjelaskan kalau laporan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan aparat penegak hukum (APH).
Bahkan menurut dia, dr M Syafril Firdaus sejak akhir tahun 2024 sudah tidak lagi melakukan praktik di Garut.
Ia juga mengatakan kalau dr Iril bukan berasal dari Garut.
"Dulu ada yang laporan ke Dinkes, dan itu sudah diselesaikan, alau tidak salah waktu itu memang sudah melibatkan pihak APH," katanya lagi.
Baca juga: Ahmad Sahroni Desak Tangkap Dokter Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Pasien: Gak Bisa Didiamkan
Terkait adanya pengakuan korban yang saat ini menjadi pemberitaan media, menurut Leli, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban yang sama dengan yang pernah ditangani pihaknya pada 2024.
"Saya harus lihat lagi datanya ya, memang waktu itu (2024) sempat ada laporan dan sempat diselesaikan," katanya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan atas kasus viral dokter tersebut.
"Kita sudah minta keterangan pemilik klinik, dan kasus ini sedang dilakukan penyelidikan," ujarnya dikutip dari Tribun Jabar.
Direktur Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Surawan pun ketika dikonfirmasi membenarkan dan menyebut kepolisian tengah melakukan penyelidikan, namun belum ada laporan terkait kasus itu.
"Belum ada (laporan), sementara masih penyelidikan ke tempat yang diduga TKP dan mencari korbannya," ujar Surawan
Kronologi
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut menyoroti viralnya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter
Melalui unggahan Instagramnya @ahmadsahroni88, Selasa (15/4/2025), Ahmad Sahroni membagikan video seorang dokter kandungan di Kabupaten Garut terekam CCTV melakukan tindakan pelecehan.
Melihat tindakan tak senonoh yang dilakukan dokter kandungan tersebut, membuat Ahmad Sahroni geram.
Ahmad Sahroni mendesak agar oknum dokter tersebut segera ditangkap.
Dari keterangan unggahannya, Ahmad Sahroni menyematkan akun Polda Jabar hingga polri.
Menurutnya, aksi dugaan pelecehan seksual terhadap wanita hamil tersebut tak bisa didiamkan.
"Ini Polda Jabar @divisihumaspolri @humaspoldajabar @humas_jabar @polresgarut ini Sangat WAJIB fi Tangkep... G bisa di Diamkan...," tulis Ahmad Sahroni, Selasa (15/4/2025).
Adapun video dugaan pelecehan terhadap ibu hamil tersebut awalnya viral setelah dibagikan oleh akun Instagram drg. Mirza Mangku Anom, Dokter Spesialis Konservasi Gigi.
Dokter Mirza yang dikenal aktif membagikan laporan korban pelecehan tersebut mengecam aksi yang dilakukan oknum dokter.
"Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV cersi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesel ngeliat yang begini-begini," tulis dokter Mirza di Instagramnya.
Diketahui pula ternyata dokter kandungan di Garut berinisial MS tersebut juga merupakan followers drg. Mirza.
"Aku tau kamu ternyata follow aku sudah sejak lama dan maaf aku sama sekali tidak peduli," tulis drg Mirza.
Dalam pengamatannya, Mirza mengaku heran dengan gerakan tangan kiri dokter kandungan di Garut tersebut saat melakukan USG pada pasien.
Dalam video rekaman CCTV yang beredar dan viral, tampak seorang pasien terbaring di kasur.
Sementara dokter kandungan di Garut itu terlihat mengenakan baju batik lengan panjang.
Tangan kanannya tampak memegang alat USG dan mengitari daerah perut pasien.
Lalu terlihat tangan kiri pelaku meraba ke area lain yakni dada pasien.
"Terus tangannya sampe masuk-masuk ke situ, jika memang ada pemeriksaan di area bawah payudara kan bisa minta pasiennya sendiri yang menaikkan atau bisa minta ke perawat atau bidan," kata Mirza.
Mirza ragu bila dokter kandungan Garut ini berdalih tak sengaja.
Sebab kata Mirza dalam video tersebut, durasi gerakan tangan pelaku terbilang lama.
"Durasi video tadi lama lho, jadi gak bisa dikatakan ketidaksengajaan," katanya.
Bukan hanya satu pasien saja, dari hasil informasi yang diterima Mirza ternyata pelaku memang sudah menjadi buah bibir.
"Ternyata oknum dokter ini sudah rame di Garut," katanya.
Kesaksian seorang korban pun hampir sama dengan yang dialami pasien di video.
Dilihat dari tangkap layar chat postingan dokter Mirza, ada wanita yang mengaku menjadi korban dokter kandungan di Garut tersebut dua tahun lalu.
"Iya dok 2023 kejadian saya waktu itu ke bidan kebetulan ada dr spognya dia. Dari awal udah aneh mungkin karena saya sendiri ya gak didampingi suami," katanya.
Dia mengaku dokter kandungan di Garut itu meminta nomor WhatsApp.
"Dia minta WA blabla, ngajak jalan ini itu," katanya.
Pelaku juga mengiming-imingi USG gratis.
"Udah kamu cek ke klinik saya gak usah bayar, kliniknya deket alun-alun aku tiap bulan sama ibu cek. Tapi dilecehin, payudara saya dimainin saya juga ditahan kayak di video itu pake tangan tetap aja tangan dokter mainin," katanya.
Rekaman CCTV Jadi Bukti
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, video aksi dokter kandungan di Garut ini serta kisah dibaliknya juga diunggah oleh akun Facebook bernama Silva Lee, Senin (14/4/2025).
Dalam unggahannya, Silvia menuliskan kronologi yang cukup mengejutkan.
Di mana katanya, korban dalam video itu mengaku mengalami pelecehan saat menjalani pemeriksaan USG di Klinik KH, Garut.
Peristiwa bermula pada 24 Juli 2024, saat korban menjalani USG kedua.
Saat itu dokter kandungan tersebut sempat memasukkan jari ke dalam bra korban dengan dalih ingin memeriksa kondisi perut bagian atas.
Dokter kandungan itu juga menawarkan layanan persalinan secara pribadi.
Korban mengaku saat itu berusaha tetap berpikir positif, meski hatinya tak tenang.
Puncaknya terjadi pada USG ketiga, pada 24 September 2024.
Ketika usia kehamilan korban memasuki minggu ke-37, dokter tersebut menyarankan pemeriksaan pembukaan.
Menurutnya suster sempat membantu membuka sebagian celana korban.
Namun setelah itu justru terjadi tindakan yang membuat korban makin tidak nyaman.
Dokter kandungan tersebut meraba dan mengelus area sensitif pasien.
Korban sempat menepis tangan sang dokter, namun kebingungan dan ketakutan membuatnya bungkam saat itu.
Akun Silva Lee juga mengunggah bukti bukti berupa video saat pemeriksaan USG.
Setelah unggahan viral, sejumlah warganet lain turut angkat bicara.
Seorang netizen menyebut perilaku tidak pantas dokter kandungan di Garut itu sudah lama dicurigai oleh pihak klinik.
Bahkan, kabarnya kamera CCTV dipasang diam-diam karena laporan dugaan pelanggaran sebelumnya oleh dokter kandungan tersebut.
CCTV dipasangan diam-diam sebagai bukti jika dokter kandungan tersebut kembali melakukan aksi bejatnya.
“Guys buat yang nanya: “ok ga ada asisten bidan atau perawat?” ada kok guys tapi beliau ada beribu alasan dan cara buat bikin asistennya tidak ditempat saat dirasa ada “target”. Kalo pasien biasa asistennya selalu mendampingi,” tulis akun tersebut.
Sebagian artikel tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul PROFIL M Syafril Firdaus, Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Ibu Hamil, Sudah Di-Black List di Garut
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com