TRIBUNSUMSEL.COM - Sheila Amelia Christanti (21), mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditemukan tewas tertindih sepeda motor di area Gunung Lawu, Sarangan, Magetan, Jawa Timur.
Jasad korban masuk ke parit bersama sepeda motor matic warna hitam miliknya, nopol AE 3413 CA di Jalan Raya Sarangan - Cemorosewu, masuk Tikungan Lawu Green Forest, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Kakak Sepupu Almarhumah, Taufik Eka Nirawanto (41), mengungkapkan bahwa Sheila dikenal sebagai sosok pendiam dan tidak banyak berbicara saat berkumpul bersama keluarga.
"Kalau libur pendek biasanya Sheila naik kereta, dari Jogja turun Madiun dijemput sama ayahandanya," ujar Taufik saat ditemui di rumah duka, dilansir Surya Malang, dikutip Suryamalang.com
"Kemudian kalau dia libur panjang bawa sepeda motor, buat main sama teman-temannya di Madiun,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Taufik mengatakan, korban adalah anak tunggal dari pasutri Suprapto dan Marianti.
"Kami sempat menghubungi Sheila pada Selasa 25 Maret, pamitan mau pulang jam 11 siang," terangnya.
"Siang masih terhubung kalau korban di Klaten, setelah itu sudah tidak ada kontak,” sambungnya.
Taufik menyatakan, keluarga yang merasa khawatir lantas berinisiatif mencari keberadaan korban.
Baca juga: Chat Terakhir Sheila Mahasiswi UGM Sebelum Ditemukan Tewas, Pamit ke Orang Tua Mudik, Anak Tunggal
Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil sehingga keluarga melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian di Klaten dan Yogyakarta
"Sheila sempat mengikuti kelas online. Kami dapat info dari kepolisian soal ditemukan korban Sabtu (12/4/2025) jam 05.00 WIB," terangnya.
"Kami pertama memastikan dari plat nomor sepeda motor miliknya. Kebetulan juga sudah viral di media sosial,” tuturnya.
Taufik berujar, pihaknya memperoleh informasi dari Polsek Plaosan bahwa korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.
“Informasinya di TKP korban terjadi kejadian laka tunggal, setelah itu warga sekitar mencium bau busuk, dicari ada bekas ban sepeda motor mengarah jatuh ke parit, hingga ditemukan sesosok jenazah," sambungnya.
"Barang-barang masih lengkap, laptop, hp, tas yang dibawa mudik pakaian masih komplet. Kami cek masih komplet,” jelasnya.
Awal Mula Hilang
Korban sebelumnya sempat dilaporkan hilang sejak 3 minggu lalu, tepatnya menjelang lebaran.
Awalnya, Sheila mengikuti kelas online pada Selasa, 25 Maret 2025 dan berencana mudik ke Madiun, Jawa Timur, melalui jalur Klaten.
Ia terlihat sekitar pukul 14:09 WIB di jalan Klaten Arah Solo, menggunakan Motor Beat tahun 2018 bernomor polisi AE 3413 CA, memakai jaket hijau dan helm hitam logo Bogo.
Orang Tua Lapor ke Polisi
Sementara, pada Rabu, 26 Maret 2025 orang tua melapor ke Polsek Madiun dan Polsek Klaten
Ada informasi “penerawangan” bahwa posisi Sheila berada di Pantai Indrayanti, Gunung Kidul dan berada di jalan Baron-Tepus, di depan teras rumah menggunakan baju putih, murung.
Ada informasi seseorang melihat Sheila di sekitar Stadion Trikoyo Klaten pada Rabu sore.
Orang tua mencari ke arah Tawangmangu.
Pada, 28 Maret 2025, keluarga , teman SMA, teman kuliah, dan Tim media Faperta melakukan pengecekan posisi simcard smartfren Sheila menggunakan jasa checking HP pada Jumat (28/3/2025).
Diketahui pukul 02:01 WIB lokasi berada di Nanasan, Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar.
Pada pukul 04:00 WIB, rekan Sheila menunggu di depan lokasi kost, kemudian diarahkan untuk menemui Ketua RT.
Tim Jogja menghubungi Bhabinkamtibmas Colomadu untuk menanyakan pihak kos. Disampaikan, Sheila tidak ada di kos. Setelah dicek, motor Sheila juga tidak ada di kos.
Tim Jogja menghubungi kontak kos yang ditemukan di internet, tetapi pihak kos menyampaikan tidak ada tamu bernama Sheila.
Teman-teman dan keluarga mencoba jasa phone tracking lain, mengecek IMEI ID dari HP Sheila.
Adapun lokasi Sheila berada di Sidurren, Bendosari, Boyolali.
Ayah Sheila (Pak To) bersama keluarga bergegas dari Jogja menuju ke lokasi tersebut.
Pihak keluarga sudah mengunjungi beberapa rumah yang ada di dekat titik lokasi posisi GPS HP Sheila tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Sheila.
Pukul 07:50 WIB, diterima informasi tentang pelacakan berdasarkan nomor HP Smartfren oleh pihak provider Smartfren.
Pengecekan berdasarkan IMEI dan nomor HP yang masih melekat.
Hasil tracking provider Smartfren dan IMEI, hari Selasa, 25 Maret 2025 sejak pukul 11:00 WIB Sheila meluncur dari Seturan Jogja menuju ke arah Jalan Solo.
Deteksi HP terakhir di hari Selasa, 25 Maret 2025 pukul 15:00 WIB di daerah Lawu.
Ada kemungkinan, setelah jam 15:00 WIB, SIM Card lepas dari HP sehingga setelah itu tidak bisa dicek antara IMEI dan nomor HP.
Jumat, sekitar pukul 17:10 WIB, pihak keluarga mendapatkan informasi Sheila terekam CCTV sedang keluar dari gang kos pada Selasa, 25 Maret 2025 pukul 11:03 WIB.
Tampak di rekaman CCTV, Sheila menggunakan jaket hijau, motor hitam, helm hitam.
Ditemukan Tewas
Pada 12 April 2025, jasad Sheila ditemukan di dalam selokan, dengan kondisi mengenaskan dan mengeluarkan bau tak sedap.
Jasad Sheila ditemukan di tikungan Lawu Green Forest, masuk Jalan Raya Sarangan-Cemorosewu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Saksi mata, sekaligus warga setempat, Ahmad Fauzan mengungkapkan, jenazah korban ditemukan sekitar pukul 17:00 WIB, tepatnya berada di jalan turunan dari arah Jawa Tengah (Jateng).
“Informasi dari teman, ciri-ciri korban memakai jaket hijau, kemudian ada tas warna kuning,” ujarnya.
Menurutnya, korban diduga adalah seorang perempuan yang sebelumnya dilaporkan hilang pada beberapa hari lalu.
"Dilaporkan hilang pada akhir Maret 2025 lalu,” kata Fauzan.
Berdasarkan data yang didapat, diketahui identitas korban bernama Sheila Amelia Cristanti (21) asal Kabupaten Madiun.
Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono menjelaskan, jasad Sheila ditemukan dalam kondisi tertelungkup di dalam parit sedalam 77 sentimeter dengan lebar sekitar 60 sentimeter.
Yang mengejutkan, di atas tubuh korban terdapat sepeda motor matic berwarna hitam dengan nomor polisi AE 3413 CA, yang diduga miliknya.
"Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), kami menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia di dalam parit," ujar Joko.
Menurut AKP Joko, posisi tubuh korban yang tertindih sepeda motor membuatnya tidak terlihat dari luar, sehingga sulit ditemukan sejak awal.
"Motor menutupi tubuh korban, jadi dari luar tidak tampak sama sekali," imbuhnya.
AKP Joko Yuhono mengatakan, dari penuturan sejumlah kerabat dan anggota keluarga, korban adalah seorang Mahasiswi UGM.
“Korban mengetahui informasi ini dari media sosial. Kemudian mendatangi rumah sakit, untuk memastikan langsung kondisi jenazah,” ujarnya.
Setelah diperiksa lebih dalam, lanjut AKP Joko, didapatkan ciri ciri khusus lalu disampaikan kepada pihak keluarga korban, yang merasa kehilangan.
“Ayah kandung korban ikut menyaksikan langsung. Setelah melihat ciri ciri korban, ternyata betul jenazah adalah anak kandungnya,” bebernya.
Usai dievakuasi dari tempat kejadian, AKP Joko mengakui sempat mengalami kendala, selama proses autopsi berlangsung.
“Kondisi korban sudah mengalami perubahan, dan nyaris tidak dapat dikenali sehingga dilakukan pemeriksaan lebih dalam,” terangnya.
Kendati demikian, korban yang sudah meninggal lebih dari 3 hari itu, akhirnya dapat dikenali oleh ayah kandungnya.
“Orang tua kandung mengenali jasad tersebut dari behel, yang dipakai pada gigi dan gelang di tangannya, termasuk baju,” terang AKP Joko.
Diduga Kecelakaan
Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi, polisi menduga kuat bahwa korban mengalami kecelakaan tunggal.
Dugaan ini diperkuat oleh adanya bekas rem di aspal jalan yang mengarah langsung ke lokasi korban ditemukan. Jalan di sekitar lokasi kejadian memang dikenal curam dan menurun, sehingga rentan terjadi kecelakaan.
"Ada bekas rem yang cukup panjang, dan motor terlihat keluar dari badan jalan. Ini menunjukkan kemungkinan korban berusaha mengerem saat melewati turunan," jelas AKP Joko.
Selain itu, barang-barang pribadi korban termasuk helm, masih berada di tubuhnya, menandakan tidak ada indikasi tindak kriminal seperti perampokan.
Setelah proses autopsi selesai, jenazah Sheila Amalia Cristanti langsung dipulangkan ke rumah duka untuk dimakamkan.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com