Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pembangunan jalan layang atau pile slab di Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang mulai ada titik terang dan akan di mulai April ini.
"Tender sudah selesai, tinggal menunggu masa sanggah dan pengumuman. Estimasi di April ini akan mulai dilakukan pembangunan," kata Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel M. Affandi, Kamis (10/4/2025).
Menurutnya, estimasi di akhir April ini akan mulai dilakukan pembangunan.
Ditargetkan pembangunannya akan selesai 8 bulan ke depan dan setelahnya baru bisa dilalui kendaraan.
Jalannya nanti pile slab, menggunakan tiang-tiang pancang.
Tipe jalan pile slab dinilai lebih efektif karena tanah di lokasi jalan itu selalu tergerus ketika debit Sungai Musi naik.
Akses jalan itu nantinya akan mirip seperti jalan tol di Jakarta mengarah Bandara Soekarno Hatta.
"Iya mirip seperti di jalan tol di Jakarta mengarah ke bandara," katanya.
Pile slab yang dibangun nanti sepanjang 70 meter dengan lebar 6 meter.
"Anggarannya Rp 7,5 miliar," katanya.
Menurutnya, jalan tersebut ketika sungai pasang nanti tidak akan kena karena lebih tinggi.
Pihaknya juga akan merelokasi beberapa rumah warga yang berada di samping jalan. Ganti rugi juga akan dilakukan kepada pemilik lahan.
"Relokasi nanti secara simultan kita lakukan. Ganti rugi lahan pada dasarnya sudah selesai, dalam artian pemilik lahan tidak berkeberatan karena posisi rumah mereka selalu kebanjiran," kata Affandi.
Sebelumnya, pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar masyarakat bisa melintas di lokasi tersebut.
Penimbunan jalan dengan agregat pernah dilakukan, termasuk menyedot air. Namun upaya itu selalu amblas dan air masuk kembali.
Rusak Parah
Kondisi Jalan Jalan Lettu Karim Kadir, Kecamatan Gandus, Palembang semakin parah.
Jalan di sini makin menurun sehingga genangan air semakin dalam.
Tak hanya itu, lubang jalan juga semakin banyak sehingga sangat membahayakan para pengendara yang melintas.
Kondisi itu semakin diperparah dengan dengan adanya truk-truk besar bermuatan berat yang melintasi jalan ini, membuat kualitas jalan semakin menurun.
Pengendara motor dan sepeda, bahkan terpaksa harus mendorong kendaraannya karena jalan yang sulit dilewati.
Sedangkan bantuan sementara dari pemerintah berupa batu koral bukan menjadi solusi untuk pengendara, sebab batu koral tersebut membuat para pengendara motor khususnya sering kehilangan keseimbangan dan ini sangat membahayakan.
Batu koral ini juga menjadi penghambat bagi masyarakat yang ingin melintasi jalan ini dengan memaksakan kendaraannya, hingga membuat kendaraan mati di pertengahan jalan.
Ilham, salah satu pengendara yang memaksakan kendaraannya, hingga pertengahan jalan membuat motornya mati, mengungkapkan jika baru koral, menjadi penghambatnya dalam melintasi jalan Lettu Karim Kadir Gandus yang rusak ini.
"Gara gara baru koral itu tadi licin jadi sempet hilang keseimbangan jadi ngerem, motor saya mati pas dipertengahan jadi terpaksa saya harus pergi bekerja dengan keadaan sepatu basah," ungkap Ilham, Sabtu (8/3/2025).
Ilham juga mengungkapkan, jika Jalan Lettu Karim Kadir Gandus ini tidak segera diperbaiki, maka kondisinya akan semakin turun.
"Liat lah jalan ini, kalau tidak segera diperbaiki hancur jalan ini banyak truk-truk yang lewat disini," ungkapnya.
Sukri, ketua Rt 22 yang rumahnya tidak jauh dari jalan Lettu Karim Kadir yang ambles mengungkapkan, saat ini ia masih belum mendapatkan informasi kapan akan direnovasi.
"Belum ada informasi kapan perbaikannya, rencananya Maret tapi ini sudah Maret belum ada tanda tanda perbaikan," ungkap, Sukri Ketua Rt 22 saat dihubungi wartawan Sripoku.com, pada Sabtu (8/3/2025).
Sukri juga mengungkapkan jika ada kendala dan tidak bisa dibangun pada bulan Maret ini, diharapkan pemerintah memberikan solusi atas permasalahan ini.
Saat ini, masih banyak pengendara yang sulit melintas jalan tersebut, bahkan banyak kendaraan yang mati di tengah jalan sehingga harus didorong dan membuat sepatu untuk pergi bekerja menjadi basah.
"Kalau memng belum bisa ya, ditimbun lagi apa biar masyarakat enak untuk jalan," ungkapnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel