Lebaran 2025

Takbiran Malam Lebaran Idul Fitri Mulai Jam Berapa? Penjelasan Hukum dan Tujuan Takbiran dalam Islam

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MALAM TAKBIRAN -- Ilustrasi tentang Takbiran Malam Lebaran Idul Fitri Mulai Jam Berapa? Penjelasan Hukum dan Tujuan Takbiran dalam Islam

TRIBUNSUMSEL.COM -- Hari Raya Idul Fitri identik dengan takbiran. Takbiran adalah aktivitas mengumandangkan kalimat kebesaran Allah, salah satunya saat momen memasuki bulan baru atau bulan Syawal, setelah Ramadhan berakhir.

Mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri memiliki dasar yang kuat dan dianjurkan. 

Anjuran untuk bertakbir pada malam Idul Fitri didasarkan pada firman Allah SWT dalam potongan ayat Al Quran di surat Al-Baqarah ayat 185, yang berbunyi

وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Arab latin:

 Wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn

Artinya:

"Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur".

Atas dasar dalil Alquran ini, maka mayoritas ulama sepakat bahwa hukum mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan sebaiknya tidak ditinggalkan tanpa alasan yang syar'i.

Bertakbir atau mengumandangkan takbir tujuannya adalah sebagai syiar mengagungkan kebesaran Allah serta ungkapan rasa syukur atas nikmat ibadah yang telah diberikan.

Dikutip dari nu.or.id, Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah menyatakan bahwa hukum takbir pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah, sehingga dianjurkan bagi umat Islam untuk mengamalkannya.

Demikian pula, Syaikh Alauddin Za'tari dalam Fiqh Al-'Ibadat mengemukakan bahwa disunnahkan bagi laki-laki dan perempuan, baik yang sedang bepergian maupun menetap, untuk bertakbir pada hari-hari tersebut. Pandangan ini memperkuat ajakan untuk menghidupkan syiar takbiran sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah SWT.

Kapan Takbir Dikumandangkan?

Takbiran pada malam Idul Fitri dimulai sejak terbenamnya matahari pada akhir Ramadhan hingga sebelum pelaksanaan shalat Id. 

Hal ini sesuai dengan pendapat Imam Syafi'i dan Ahmad yang menyatakan bahwa takbir dapat dimulai sejak matahari hari terakhir Ramadan telah tenggelam, sehingga takbir sudah dapat dikumandangkan di malam hari raya. 

Ini berarti setelah berbuka puasa, menunaikan sholat maghrib, kita dapat memulai mengumandangkan takbir.

Mengenai waktu pelaksanaan takbir, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Imam Syafi'i dan Imam Ahmad berpendapat bahwa takbir dapat dimulai sejak terbenamnya matahari pada hari terakhir Ramadan, sehingga dianjurkan mengumandangkan takbir di malam hari raya. Sementara itu, Imam Malik dan Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa takbir dimulai saat keluar menuju tempat salat Id.

Secara umum, mengumandangkan takbir pada waktu-waktu yang telah ditetapkan dalam syariat, seperti malam Idul Fitri dan Idul Adha, adalah sunnah yang dianjurkan.

Namun, mengumandangkan takbir di luar waktu tersebut, terutama jika dapat menimbulkan persepsi yang keliru di masyarakat, sebaiknya dihindari.

Itulah penjelasan tentang Takbiran Malam Lebaran Idul Fitri Mulai Jam Berapa? Penjelasan Hukum dan Tujuan Takbiran dalam Islam. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Kullu Aam Wa Antum Bikhair Artinya, Doa Idul Fitri & Cara Menjawabnya

Baca juga: Doa 1 Syawal 1446 H Menyambut Idul Fitri 2025, Versi Panjang dan Versi Pendek, Arab Latin dan Arti

Baca juga: Sunnah Sebelum Melaksanakan Sholat Idul Fitri, Ustadz Dasad Latif: Mudah Dikerjakan Pahalanya Besar

Baca juga: Amalan Sunnah Sebelum dan Setelah Melaksanakan Sholat Idul Fitri Lengkap dengan Dalil Haditsnya

Berita Terkini