TRIBUNSUMSEL.COM - Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, dua oknum TNI yang terlibat penembakan terhadap 3 anggota polisi di Way Kanan, Lampung disebut sering menghadiri arena judi sabung ayam.
Adapun banyak warga yang mengeluhkan tidak nyaman adanya arena judi ayam di Kampung tersebut.
Hal tersebut diungkap oleh Dewa Ketut Buana, pengelola kebun karet setempat yang mengaku melihat ada terduga dua anggota TNI di tempat perjudian sabung ayam lokasi penembakan tiga polisi di Way Kanan, Lampung.
Tanpa izin dari Dewa, arena tersebut ternyata kembali dibuka setelah sempat berhenti beroperasi sejak 5 bulan lalu.
"Kalau orang ini (oknum TNI) sering mas saya papasan karena kebetulan saya buka lapak di sini jadi mereka lalu lalang di sini ya lihat mereka,” ujar Dewi diwawancara KompasTV, pada Sabtu (22/3/2025).
Setelah dibuka kembali, warga kini mengeluhkan keberadaan arena judi sabung ayam tersebut.
Ditambah lagi, adanya insiden penembakan yang memakan nyawa 3 anggota polisi.
"Sekitar empat bulanan mereka pindah, masyarakat banyak yang mengeluh resah kan jadi komplain lah. Masyarakat komplain ke saya kalau langsung nggak ada yang berani mereka,” tambahnya.
"Gak tahu kenapa mereka balik lagi kesini," sambungnya.
Menurut Dewa, saat insiden penembakan terjadi, istrinya mendengar beberapa suara tembakan di sekitar lokasi.
Suasana kampung menjadi riuh membuat warga merasa ketakutan saat menyaksikan kejadiaan.
"Kalau istri banyak (mendengar) tembakan segala macam ya udah enggak usah keluar di dalam aja, itu habis maghrib kalau istri nelpon saya, kejadiannya (penembakan) sebelum maghrib. Kebetulan istri punya anak kecil jadi takut lah dia, suara orang lari,” jelasnya.
Baca juga: Rangkuman 4 Pengakuan Oknum TNI Terduga Penembak 3 Polisi di Way Kanan, Soal Senjata hingga Setoran
Sebelumnya, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, dua anggota TNI yang terlibat dalam insiden ini, mengakui bahwa mereka menembak tiga anggota kepolisian saat pembubaran arena judi sabung ayam di Way Kanan pada Senin (17/3/2025).
Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, mengungkapkan bahwa pengakuan ini diperoleh setelah investigasi dilakukan bersama Korem 043 Gatam.
Helmy juga menjelaskan bahwa kedua prajurit tersebut mengaku menggunakan senjata api rakitan dalam insiden tersebut.
Namun, pengakuan ini masih harus diverifikasi lebih lanjut melalui pemeriksaan proyektil atau selongsong di Laboratorium Forensik (Labfor).
“Berdasarkan pengakuannya, mereka berada di TKP. Ini sesuai dengan keterangan lain bahwa mereka memang ada di lokasi, melakukan penembakan, dan membawa senjata api rakitan,” ungkap Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung pada Rabu (19/3/2025).
Dalam kejadian itu, tiga anggota kepolisian meninggal akibat luka tembak saat menjalankan tugas diantaranya, Kapolsek, AKP Anumerta Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta (Satreskrim Polres Way Kanan).
Masih Terang Benderang
Insiden penembakan tragis yang menewaskan tiga anggota polisi di arena judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung, terjadi saat hari masih terang.
Hal ini diungkapkan oleh Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam.
"Yang jelas ya, banyak orang yang bisa melihat secara langsung siapa pelakunya dan membawa senjatanya apa, karakternya apa. Karena ternyata ya momen itu bukan gelap, bukan petang, tapi masih terang-benderang walaupun jam 5 sore," ujar Choirul, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Choirul Anam menegaskan bahwa banyak saksi yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut, termasuk senjata yang digunakan pelaku.
Bahkan, Kompolnas mengantongi rekaman video yang memperlihatkan dengan jelas jalannya kejadian.
Namun, ia mempertanyakan mengapa hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini, meskipun fakta-fakta yang ada dinilai cukup jelas.
"Tantangannya nih joint team ini, masa sudah hampir satu minggu belum ada tersangka? Faktanya jelas, unsurnya jelas, peristiwanya jelas, saksinya jelas."
"Apa masalahnya? Ayo kita kembali fokus lagi ke soal ini," ujarnya
Choirul juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses hukum agar kredibilitas penegakan hukum tetap terjaga.
"Ayolah kita bekerja secara ilmiah. Dan jadi transparansi itu juga yang jadi catatan," katanya.
Reaksi Kapolri Tanggapi Isu Setoran Judi Sabung Ayam
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo merespons kabar di media sosial bahwa insiden tiga polisi tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) petang, dipicu masalah setoran.
Sehingga tidak hanya oknum TNI saja yang terlibat melainkan oknum polisi juga diduga terlibat karena disebut-sebut menerima jatah uang setoran jutaan rupiah.
Masih menurut kabar yang beredar, judi sabung ayam di Way Kanan dikelola oleh oknum anggota TNI, sementara oknum Polri disebut turut menerima uang setoran.
Diduga ada komunikasi yang tidak baik soal permintaan tambahan jatah uang setoran sehingga terjadilah insiden berdarah di lokasi arena sabung ayam.
Tiga anggota yang tewas ditembak adalah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
Ketiganya diduga ditembak oleh dua oknum TNI, yaitu Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
Menanggapi dugaan yang ramai beredar di media sosial (medsos) itu, Kapolri meminta publik menunggu tim yang sedang bekerja.
"Di jaman medsos dan AI (artificial intelligence) seperti sekarang, lebih baik kita tunggu tim yang bekerja dan pasti akan dituntaskan," kata Listyo Sigit saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
(*)
Baca berita lainnya di google news