Kumpulan Puisi

4 Contoh Puisi Bertemakan Akhir Tahun yang Berkesan dan Insiratif untuk Ucapan Penutup Tahun 2024

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

4 Contoh Puisi Bertemakan Akhir Tahun yang Berkesan dan Insiratif untuk Ucapan Penutup Tahun 2024

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut akan di paparkan contoh puisi bertemakan akhir tahun yang berkesan dan inspiratif untuk Anda gunakan sebagai ucapan penutupan tahun 2024.

12 Contoh Puisi Hari Ibu Nasional 2024 Berkesan dan Bikin Nangis, Catatan Terima Kasih - Ibu Super (Tribunsumsel.com)

Kumpulan Puisi

1. Senyumku di Akhir Tahun

Desember telah tiba
Tapi hatimu masih iba
Gara-gara dia kau sakit hati
Dia yang ingkar janji
Kau yang berasa hampir mati

Sakit;
Seperti tertusuk tulang iga
Menggores sampai sanubari

Sudahlah tidak apa-apa
Kini akhir tahun sudah menyapa

Tidak ada gunanya berkeluh kesah
Wajahmu hanya akan semakin basah
Hatimu semakin resah
Keadaan bikin pasrah
Padahal hari lalu cukuplah jadi kisah

Aku saja sudah belajar tersenyum
Meski tak semanis bayi umur enam minggu
Tapi aku belajar tulus
Berbesar hati menerima impian yang tandus

Ingin kutanam lagi
Harapan yang penuh memori
Mewarnai kembali gubuk-gubuk usang
Agar semakin pantas untuk kutinggali

Sekarang giliranmu
Maukah kau tersenyum sejak hari ini?

Karya: Ozy V. Alandika

2. Syukur di Bulan Desember

Januari sudah lama pergi
Meninggalkan awal tahun
Bersama manisnya mimpi-mimpi

Aku terlalu riang
Hingga lupa bersyukur
Februari sudah lama kutinggalkan
Hari yang singkat

Bahkan purnama memerah tidak sempat kulihat
Aku terlalu sibuk hingga merasa kesempatan sudah tampat
Akhirnya aku lupa bersyukur

Terlewat
Maret aku sudah tidak ingat lagi
Waktu yang sibuk
Hingga aku baru bisa tidur setelah dini hari

Lagi-lagi aku lupa
Lupa aku lagi-lagi
Tidak teringat bersyukur

April aku masih sibuk
Sibuk menebar impian bersama Ibunda Pertiwi
Padahal Cuma kata-kata
Lagi aku melupa syukur

Bulan kelima entah ada kisah apa
Mungkin tentang tidur siangku
Tidur yang dingin
Berselimut kegagalan
Sakit hati

Tangisku lupa meneteskan syukur
Tengah tahun yang singkat
Tidak ada rasanya
Lewat begitu saja
Barangkali hanya ada rasa iba

Dengan sedikit syukur yang tak rela
Ketika Juli menyapa
Aku sibuk berkarya
Mengorek-ngorek rencana
Meratap gagal yang lebih dari separuhnya

Sesalku lagi-lagi tidak mengajak syukur
Agustus tiba
Ragaku bergelora
Teriak merdeka
Tapi hatiku sendiri terjajah
Lupa bersyukur

Hingga akhirnya sulit untuk menerima
September pun masih sedih
Ragaku berlinang basah
Waktu dipenuhi rasa gelisah
Lupa syukur, lupa belajar untuk pasrah

Kisah Oktober?
Sama seperti November
Rasanya waktu begitu cepat berlalu
Seakan aku belum cukup tidur

Padahal tidurku yang tak teratur
Tak lagi ingat dengan syukur

Kini Desember telah menyapa
Dengan bentuk senyum yang tak selaras dengan rupa
Banyak orang ceria
Tapi sebenarnya dusta

Aku sudah lelah berbelok hati
Sakit rasanya untuk gagal lagi
Sudahlah;

Mimpi tinggallah mimpi
Tapi kesempatan syukurku belum tentu datang lagi
Aku bahagia di bulan Desember atas sehat
Aku bahagia di bulan Desember atas selamat
Maka izinkan aku untuk menjadi orang yang hebat

Karya: Ozy V. Alandika

3: Hujan Bulan Desember

Sudah akhir tahun tapi masih hujan juga
Rintik-rintik dingin terkesiar mengabar lara
Hatiku lagi-lagi hampa
Sejuknya senja

Sudah tak lagi terasa
Desember kali ini masih hujan
Aku kebasahan oleh renung-renung remang
Khawatir diri

Bagaimana tentang hari esok
Bagaimana dengan hari kemarin
Pening kepalaku memikir bayang
Awan Desember masih tersusun selia

Berkabut tebal
Dengan gemuruh yang sesekali memberontak
Serasa dirinya marah
Ingin membiarkan langit biru menampakan rupa

4. Selamat Tinggal Desember

Selamat tinggal Desember
Datangmu begitu cepat

Singgahmu begitu singkat
Tidak menungguku sempat
Hingga akhirnya kita tak pernah dekat
Padahal aku rindu

Ingin menghabiskan tahun ini sedikit lebih lama lagi
Berpisah sejenak dengan elegi
Menjauhkan diri dari sepi
Selamat tinggal Desember

Bulan penuh rintik-rintik dan tetes hujan
Peramai sepi
Penyepi mereka yang ramai
Mungkin kali ini aku akan lebih sedikit melihat senja

Senja semakin murung
Terkurung dalam larung
Enggan keluar walau semanis apa kutawarkan renjana
Selamat tinggal bulan Desember

Aku pamit
Terima kasih atas waktu yang sempit
Sungguh rasanya sangat sedikit
Tapi hanya syukur yang mestinya aku ungkit

Sekali lagi;
Selamat tinggal Desember
Aku akan pergi
Belajar untuk meninggalkan hari ini
Demi esok yang lebih baik lagi

Karya: Ozy V. Alandika

**

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkini