TRIBUNUMSEL.COM - Viral video Sunhaji, pedagang es teh menangis meminta Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Gus Miftah.
Diketahui, Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden usai viral mengolok penjual es teh.
Kini, Sunhaji mendadak meminta agar Gus Miftah tak mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Sambil mengeluarkan air mata, Sunhaji mengaku telah memaafkan Gus Miftah yang dilontarkan pada acara sholawatan di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu.
"Saya Sunhaji, saya menyayangkan Gus Miftah mundur dari kabinet, saya tuh sudah memafkan Gus Miftah dan saling memaafkan," kata Sunhaji sambil terus berusaha mengeluarkan air mata.
Sunhaji warga Dusun Gesari, Desa Banyusari, Grabag, Magelang ini sudah mendapatkan banyak sekali donasi.
Mulai dari uang tunai raturan juta sampai diberangkatkan umroh oleh Gus Miftah.
Setelah mendapatkan itu semua, Sunhaji kini meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah.
"Saya mohon kepada bapak Prabowo untuk pengunduran diri Gus Miftah tetap di kabinet, saya sudah memaafkan Gus Miftah. Saya mohon bapak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah," kata Sunhaji sambil tetap berusaha menangis.
Baca juga: Banyak Tawaran Umrah, Sunhaji Pilih Diberangkatkan Gus Miftah yang Sebelumnya Mengolok-oloknya
Padahal Presiden Prabowo Subianto juga sudah mengapresiasi keputusan Gus Miftah untuk mundur.
Sebagiaman diketahui, beberapa waktu lalu Gus Miftah viral mengolok penjual es teh saat acara sholawat.
Buntut aksinya tersebut, kini penjual es teh mendampatkan banyak rezeki mulai dari modal usaha hingga umrah gratis.
Sementara Gus Miftah mendadak mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus Presiden.
Gus Miftah Umumkan Mundur
Sebelumnya, Pendakwah Miftah Maulana alias Gus Miftah secara mengejutkan mengumumkan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai viral mengolok penjual es teh.
Diketahui, Gus Miftah baru dilantik Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (22/10/2024).
Baru dua bulan dilantik, Gus Miftah mengumumkan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Miftah dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Pondok Pesantren Ora Aji, yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.
Keputusan ini muncul di tengah ramainya polemik di media sosial terkait dirinya.
Belakangan, sejumlah petisi daring di situs Change.org mendesak agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatannya.
Salah satu petisi berjudul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden" telah memperoleh dukungan besar. Berdasarkan pantauan, pada Jumat pukul 10.34 WIB, petisi tersebut telah diteken oleh 254 ribu orang.
Aksi petisi ini dipicu oleh dugaan bahwa Gus Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh, yang menjadi perbincangan publik di media sosial.
Berikut pidato lengkap Miftah Maulana setelah menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan:
"Bapak Presiden RI, Bapak Wapres dan rakyat Indonesia yang saya cintai dan hormati.
Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip Ayat 26, dalam Surat Al-Imron:
“Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu,".
Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan, sebuah keputusan, yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikhoroh.
Saya memutuskan, untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden RI bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya, kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia.
Sekali lagi saya ulangi.
Keputusan ini saya ambil, bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi semata-mata, keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya, kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia
Keputusan ini bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur. Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam.
Seorang berjiwa besar pernah berkata, kalau jabatan itu adalah titipan sementara, itu adalah salah satu sarana untuk berbuat kebaikan.
Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas saat menjabat dan memiliki kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang dimana saya bisa memberikan manfaat.
Kepada bapak presiden, saya mengucapkan terimakasih, yang setulus-tulusnya, atas amanah dan kepercayaan, yang telah diberikan pada saya.
Saya seorang anak yang berlatarbelakang dari jalanan, bergaul dengan dunia premanisme dan klub malam dan telah diangkat derajat tinggi oleh Presiden adalah anugerah yang luar biasa melalui perantara Presiden Prabowo.
Saya mohon maaf pada bapak, belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan dari saya. Sekali lagi, saya mengucapkan terimakasih pada bapak presiden karena saya belajar jadi ksatria.
Pada seluruh rakyat saya terimakasih atas dukungan doa dan kepercayaan selama saya menjalankan tugas ini. Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari khilaf, kekurangan, baik sengaja atau tidak.
Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam. Saya yakin kebenaran hanya milik Allah SWT.
Saya boleh ada jabatan atau tidak, saya boleh berhenti atau bahkan saya boleh ada atau tiada, tapi Indonesia harus terus maju, jadi bangsa adil, makmur, bermartabat, apapun situasinya bagaimanapun keadaannya untuk terus belajar dan hadir menjadi bagian dari solusi dalam kapasitas sebagai pendakwah.
Saya tetap akan membawa pesan persatuan, toleransi, menjadikan keragaman sebagai kekuatan, bukan pemecah belah. Ini jadi energi integrasi nasional yang berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.
Saya berdoa pemerintah di bawah Presiden Prabowo diberi kekuatan, keberkahan dan kebijaksanaan. Semoga langkah beliau dimudahkan dan dirahmati untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang adil, makmur, penuh keberkahan.
Akhir kata, saya berdoa untuk tanah air tercinta dan senantiasa diberikan kekuatan, membawa nama Indonesia harum di mata internasional."
Sebagaimana diketahui, Gus Miftah tengah disorot setelah videonya viral mengolok-olok pedagang es saat acara perhelatan Magelang Bersholawat.
Gus Miftah Minta Maaf
Ucapannya soal 'goblok' kepada pedagang es pun menuai kecaman hingga Partai Gerindra mendesak agar Utusan Khusus Presiden itu segera meminta maaf.
Gus Miftah akhirnya mendatangi rumah Sunhaji, di Dusun Gesari, Kelurahan Banyusari, Kecamatan Grabag.
Momen pertemuan Gus Miftah mendatangi kediaman Sunhaji itu terlihat dibagikan oleh akun Instagram @magelang_raya, Rabu, (4/11/2024).
Gus Miftah terlihat duduk bersama sambil merangkul Sunhaji, menyampaikan permintaan maaf atas aksinya.
Pendakwah berusia 43 tahun itu mengaku hanya hanya bercanda dan tak berniat menyakiti hati pedagang kaki lima.
"Ke Jakarta mau ikut kang? karena saya butuh silahturahmi dengan kang Sunhaji penjual es viral, beliau ini sering banget ikut ngaji, sehingga yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpersepsikan, tapi apapun itu abang minta maaf kepada kang Sun, pendapatmu piye dengan orang-orang," ujar Gus Miftah kepada Sunhaji.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com