TRIBUNSUMSEL.COM -- Aksi Ivan Sugianto pengusaha di Surabaya memaksa siswa berinisial E sujud dan mengonggong terus jadi sorotan.
Meski Ivan Sugianto kini resmi ditangkap terkait pelaporan pihak sekolah dan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Ivan Sugianto sendiri nekat melakukan tindakan tersebut lantaran tak terima anaknya disebut telah diejek oleh siswa E.
Saat peristiwa terjadi, Orangtua E sempat datang ke lokasi sempat coba menenangkan Ivan Sugianto.
Namun Ivan Sugianto bertindak garang hingga nyaris mengajak adu pukul orangtua E.
Untungnya orang tua E tak merespon dan memilih untuk bersabar.
Melansir dari Bangkapos, MInggu (17/11/2024) ternyata orang tua E bisa dikatakan bukan orang biasa,
Pasalnya orang tua E juga merupakan pengusaha di bidang produksi kursi.
Hal tersebut diketahui dari postingan ibu E bernama Ira Maria menguak pekerjana suaminya bernama Wandarto.
"Bojoku (suamiku) produksi kursi chroem besi, coating, steinless," akui Ira Maria dalam postingan media sosialnya.
Tak hanya itu, kekayaan orang tua E dapat dilihat dari kemampuan membayar uang sekolah anaknya.
Berdasarkan informasi di laman biaya.co.id, biaya sekolah di SMAK Gloria 2 terbilang fantastis.
Uang gedung di sekolah tersebut mencapai Rp29 juta dan biaya SPP bulanannya adalah Rp2.350.000.
Tak Melawang Saat Diprovkasi Ivan.
Hati orang tua hancur berkeping melihat anaknya, siswa dipaksa sujud dan menggonggong oleh Ivan Sugianto,
Ira Maria bahkan menitikan air mata menceritakan betapa tak berdayanya dia saat Ivan memaksa E sujud dan gonggong.
Ia mengatakan diam bukan karena takut.
Wandarto ayah E juga bukannya tak mau melawan.
Rupanya Wandarto manut pada pesan istrinya, Ira Maria.
Ira dan Wandarto memang terkesan diam ketika Ivan memaksa siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya bersujud dan menggonggong.
"Saat itu seperti yang divideo sebagai mana membiarkan anak saya melakukan itu," kata Ira.
Saat Ivan dan gerombolannya datang, Ira Maria sudah menelepon Wandarto.
"Karena waktu pihak sana menelepon, saya juga menelepon suami saya, saya berpesan ke suami saya, 'mereka bawa banyak orang jadi kamu yang sabar yah, selesaikan ini dengan baik-baik'," begitu bunyi pesan Ira ke Wandarto sebelum menghadapi Ivan.
Betapa tidak untuk menghadapi anak SMA saja, Ivan harus membawa gerombolan petinju dan pengacara.
Ivan memboyong Nouke Norimarna, Ketua Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur.
Rolly Ade Charles Kaawoan pakar hukum atau pengacara di Surabaya.
Belum lagi anggota lainnya.
Awalnya Ira Maria berharap bisa menyelesaikan masalah E dan Anak Ivan Sugiarto secara damai.
"Kenapa kita diam kita memilih berharap menyelesaikan dengan baik dan tanpa kekerasan, tetapi ternyata papanya anak itu sudah emosi dan marah," katanya.
Ira merasa khawatir bila Ivan Sugianto berbuat kelewatan terhadap E.
"Saya merasa takut, khawatir kalau sampai anak saya diapa-apakan, makanya waktu itu ya sudah selesai bisa diselesaikan kita beritikad untuk bisa diselesaikan dengan cepat, kita terima," kata Ira Maria.
Saat kejadian bahwa Wandarto memilih tak membalas setelah disundul Ivan Sugianto.
Wandarto berupaya membangunkan Ethan yang sudah dalam posisi sujud.
Bahkan Wandarto juga nyaris dipukul oleh Rolly Ade Charles Kaawoan.
Meski begitu di depan Ivan, Wandarto mengaku sama sekali tak mengakui adanya kekerasan.
"Mengatakan ada kekerasan fisik yang dilakukan oleh orang tua anak Excel itu tidak benar," kata Wandarto depan Ivan.
Menurutnya masalah anaknya disuruh sujud sambil gonggong sudah diselesaikan secara damai.
"Masalah ini sudah kami selesaikan secara kekeluargaan, kita berakhir dengan cara damai," katanya.
"Misal ada kelanjutan di media sosial mungkin tidak benar adanya," tambah Wandarto.
Ira Maria Sakit Hati Anaknya Disuruh Sujud dan Menggonggong
Dalam wawancaranya di stasiun televisi, Ira menangis tersedu-sedu saat mengenang momen anaknya dipaksa menggonggong oleh Ivan.
"Hati saya terluka, hati saya sakit, saya hancur, saya merasa gagal, saya menyaksikan anak saya berlutut dan menggonggong di hadapan Excel."
"Di situ anak saya melakukan yang diminta Ivan," ujar Ira Maria.
Diungkap Ira, ia juga menyesal karena sempat mengizinkan Ethan mengikuti perintah Ivan.
Sebab imbasnya Ira tak kuat menahan kekesalan hingga pingsan.
"Agar masalah ini selesai saya mengizinkan Ethan melakukan itu lagi. Dan itu disaksikan orang-orang yang ada di ruangan itu."
"Di situ dada saya sakit, dan saya pingsan dan dibawa ke rumah sakit," akui Ira Maria.
Melihat tangisan Ira Maria yang pilu lantaran putranya dirundung itu membuat Hotman Paris iba.
Hotman mengaku siap membantu keluarga Ethan dalam mengawal kasus perundungan tersebut.
"Tenang Bu! Tim Hotman 911 siap bantu Ibu," kata Hotman Paris dalam postingan Instagram-nya.
Kini Ditahan
Diketahui, Ivan Sugianto (38) saat ini sudah berada di Sel Rumah Tahanan Polrestabes Surabaya, Jawa Timur.
Ivan Sugianto akan menghuni ruang tahanan Polrestabes Surabaya tanpa fasilitas istimewa.
Hal ini ditegaskan Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan menanggapi tudingan dari netizen yang menyebut Ivan bakal tetap hidup enak di penjara, karena kenal banyak pejabat di kepolisian.
Rina memastikan Ivan akan tidur di ruang tahanan tanpa kasur, dan tidak terpasang AC.
"Fasilitasnya cuma makan dua kali sehari. Bisa ditanyakan orang yang pernah masuk penjara," kata Rina dikutip Surya.co.id
Rina juga menanggapi kabar yang viral di media sosial X (Twitter) yang meragukan apakah sosok yang ditangkap itu benar-benar Ivan.
Keraguan ini muncul karena beredarnya foto-foto Ivan sebelum terlibat masalah dengan sejumlah pejabat kepolisian.
Bahkan, ada netizen yang berlagak seperti ahli cocoklogi, mencocokkan ciri-ciri Ivan dari foto-foto lamanya dengan penampilan saat ditangkap.
"Tugas polisi adalah melakukan penindakan hukum. Mau netizen bilang kami bagaimana, itu urusan netizen. Mau kami klarifikasi kayak gimana, tetap nanti blunder sama netizen," kata Rina.
Rina lantas menegaskan proses kedatangan Ivan hingga ditahan di Polrestabes Surabaya bisa disaksikan banyak awak media.
Semua Wartawan diperbolehkan mengambil foto dan video Mulai turun dari mobil lalu masuk diperiksa di kantor Reskrim unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), hingga dikeler masuk tahanan.
"Soal katanya itu pakai stuntman, itu pakai orang-orangan, atau apa, silahkan. Yang pasti kami sudah laksanakan tugas, dia (Ivan Sugianto) sudah ditahan di Polrestabes Surabaya," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto memastikan tersangka kasus ini hanya Ivan seorang.
"Saat ini ya," ucapnya.
Namun, tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Mengingat Ivan saat bersikap arogan di Sekolah Kristen Gloria 2 mengajak teman-temannya.
Dirmanto meminta masyarakat belajar dari kasus Ivan Sugianto.
Sebagai orang tua harus bijak. Jika anak sedang konflik dengan teman sebaya tidak perlu ikut membuat situasi menjadi makin keruh.
"Kami mengimbau kepada masyarakat apabila anaknya bersiteru anak atau kasus anak dengan anak, Monggo diselesaikan dengan kepala dingin. Kalau antar sekolah Monggo diselesaikan dengan kepala dingin. baik itu sekolahnya, orang tuanya. Tidak perlu dan tidak perlu menambahi panas suasana," ucapnya.
Terancam Penjara 3 Tahun
Sementara, Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim) Kombes Pol. Dirmanto mengatakan Ivan Sugianto terancam 3 tahun penjara.
Ia dijerat menggunakan Undang-Undang Perlindungan Anak atas tindakannya itu.
"Pasal yang disangkakan, Pasal 80 ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak dan atau Pasal 335 ayat 1 butir 1 KUHP, ancaman hukumannya 3 tahun penjara," kata Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya,dilansir dari Tribunnews.com, Kamis (14/11/2024).
Ivan ditangkap di Bandara Internasional Juanda oleh petugas gabungan kepolisian dan satgas pengamanan bandara pada Kamis (14/11/2024) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Seusai ditangkap dan diperiksa, kata Dirmanto, Ivan Sugianto langsung ditahan.
"Setelah penyidik melakukan pemeriksaan selama 3 jam, dari mulai mendekati magrib tadi sampai saat ini, ya barusan selesai," katanya.
"Bahwa penyidik merasa cukup pemeriksaannya dan langsung dilakukan penahanan ya," tambahnya.
Sebelum ditahan, Ivan telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menunjukkan ekspresi wajah serius dan berbicara dengan nada tinggi saat ditanya tentang kedekatan seorang bernama IV (Ivan Sugianto) dengan polisi.
"Kami fokus menangani kasus ini, jadi jangan digiring ke hal-hal lain. Fokuskan perhatian pada penanganan perkara ini. Saya minta teman-teman wartawan juga fokus. Jangan cari-cari informasi di luar itu," kata Dirmanto.
Sempat Minta Maaf
Sebelum ditangkap, Ivan Sugianto, pengusaha asal Surabaya meminta maaf terkait aksinya menyuruh siswa SMA Kristen Gloria 2 bersujud sambil menggonggong di hadapannya menuai kecaman publik.
Ia dengan tegas mengakui kesalahannya dan menyatakan penyesalan mendalam atas perbuatannya yang telah menimbulkan kegaduhan tersebut.
“Saya Ivan Sugianto sebagai orang tua dari Axel, saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya, dan saya benar-benar menyesal atas perbuatan dan kegaduhan yang telah terjadi,”
"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan arogansi yang telah saya perbuat," kata Ivan
Ivan juga menjelaskan bahwa selama ini dirinya memilih untuk diam dan melakukan introspeksi diri atas tindakan yang telah ia lakukan.
Ia menyadari bahwa perbuatannya adalah sebuah kesalahan besar, dan merasa perlu untuk menyampaikan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang terdampak.
"Selama ini saya lebih memilih diam, saya lebih memilih untuk intropeksi diri atas perbuatan yang terjadi.
Semoga Tuhan bisa mengampuni saya, semoga Tuhan bisa menjadikan saya menjadi manusia yang lebih baik," ujarnya.
Ivan Sugianto berjanji akan menyerahkan diri ke Kantor Polrestabes surabaya guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dengan suara bergetar, Ivan Sugianto menitipkan pesan kepada istri dan anaknya yang sempat terlibat masalah dengan korban.
Ivan meminta maaf karena telah membuat malu keluarga karena sikap arogannya.
"Saya akan segera menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya, saya berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga Surabaya, saya berharap bisa mengampuni saya," ucap Ivan dengan suara penuh penyesalan dikutip dari Instagram Jhon LBF, Kamis, (14/11/2024).
Untuk istri dan anak saya, papa minta maaf, papa minta maaf atas perbuatan yang sudah membuat kalian malu," ungkap Ivan menunjukkan betapa dalamnya penyesalan yang ia rasakan," sambungnya.
(*)