TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Ade Irawan (27 tahun) komplotan begal sadis di Palembang mengakui alasannya menyerahkan diri ke polisi karena takut ditembak mati seperti temannya.
Pengakuan disampaikan Ade saat dihadirkan dalam rilis tersangka di Polrestabes Palembang.
“ Jujur pak saya takut ditembak mati Pak. Sebelum serahkan diri, saya sempat dilihatkan teman video tersangka Rohit yang menyuruh menyerahkan diri,” ungkap Ade, Selasa (29/10/2024).
Ade mengaku, dia sempat melarikan diri ke Kabupaten Lahat setelah menerima kabar teman begalnya yang bernama Agung ditembak mati oleh petugas.
“Lima hari di Lahat, setelah itu saya minta jemput keluarga untuk menyerahkan diri. Saya tau teman (Agung-ed) ditembak mati. Dari Dedek (DPO) yang bilang dan menyuruh kabur,”akunya.
Ade juga mengatakan, saat melancarkan aksi begal motor dirinya bertindak sebagai joki motor.
Sedangkan kedua temannya Rohkit dan Agung sebagai eksekutor dan yang melarikan motor korban.
“Kalau saya hanya sembilan kali Pak. Saya yang membawa motor, mereka yang eksekusi. Saya pernah didatangi Agung lewat mimpi pak, makanya saya ikut menyerahkan diri,” jelas Ade
Sementara, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Suggihhartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Yunar Hotma PS membenarkan pihaknya satu pelaku begal sadis kompolotan Aguny menyerahkan diri.
“Setelah kita memberikan ultimatum kepada pelaku agar menyerahkan diri, satu pelaku atas nama Ade akhirnya mendatangi Polrestabes Palembang,” katanya.
Atas perbuatannya tersangka Ade akan dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.
“Tersangka sudah menjalani pemeriksaan untuk mempertanhhungjaaakan ulahnya,” tutupnya.
SEBELUMNYA, Agung (21) warga Sukawitan ditembak mati oleh polisi saat akan ditangkap di kawasan Jalan Sukabangun, Palembang.
Agung merupakan salah satu dari komplotan begal sadis di Palembang.
Sedangkan, satu rekannya yang bernama Rohit Guntoro (21) ditangkap polisi saat berada di rumahnya di kawasan Sako.
Sementara, saat itu tersangka Ade masih buron.
Mereka merupakan komplotan begal sadis yang tak segan-segan untuk melukai korbannya.
Mereka dibekuk oleh Tim Gabungan Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang, dan Unit Reskrim Polsek Sukarami Palembang.
Tak hanya berdua, mereka selalu beraksi bertiga bersama Ade yang saat ini masih menjadi DPO bersama seorang penadah.
Diketahui, para pelaku sudah 10 kali melakukan aksinya.
Sementara, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan modus para pelaku ialah dengan berboncengan tiga saat mengendari motor.
Lalu mereka memepet dan mengejar korbannya dilokasi yang sepi.
"Apabila korban mencoba melawan maka para tersangka ini tidak segan melakukan kekerasan membacok dengan senjata tajam, posisi berboncengan para tersangka DPO Ade membawa motor, duduk ditengah Agung dengan membawa parang panjang, dan dibelakang Rohkit Guntoro membawa golok," ungkap Harryo, Kamis (24/10/2024), saat menggelar perkara pelaku.
Lanjut Harryo, anggota telah melakukan penyitaan sepucuk senjata api rakitan jenis revolver kaliber 9 mili dengan isi 4 peluru.
"Dua peluru sudah diletuskan tersangka pada saat melakukan perlawanan saat akan ditangkap dan masih dua peluru tersisa di senjata tersebut. Juga menyita sepeda motor yang digunakan tersangka pada saat melakukan aksi kejahatannya, dan sesuai dengan kamera petunjuk yang didapat di TKP sehingga barang bukti yang ada menyempurnakan rangkaian berkas perkara ini mendasari dari alat bukti yang ada," jelas Harryo.
Harryo juga mengatakan, atas perbuatannya tersangka Rohit akan diterapkan dengan Pasal 365 ayat 2 ke 1e, 2e KUHP.
"Dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau selamanya 12 tahun penjara," tegasnya.
Sedangkan, dari pengakuan tersangka Rohit ketika ditanya Kapolrestabes mengakui perbuatannya.
"Kami beraksi selalu dimalam hari pada pukul 01.30 WIB, menggunakan motor Ade dan kami dijemput oleh Ade yang pertama Agung baru menjemput saya dirumah," aku Rohit.
Menurutnya, sudah dua kali melakukan pembacokan terhadap korban saat beraksi di 10 TKP.
"Terakhir di Alang - Alang Lebar, dan di kawasan jalan Soekarno Hatta, Agung juga bertugas membacok korban," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, tersangka Rohkit juga dihadapan wartawan mengatakan untuk Ade (DPO) segera menyerahkan diri saja.
"Serahkan diri saja Ade, nanti kamu ditembak".
"Uang setiap hasil kejahatan digunakan untuk keperluan sehari - hari saja, dan hasil curian sepeda motor di jual dengan Dedek," tutupnya.
Diketahui terakhir yang menjadi korban Alkar Nadiantara (19) warga Jalan Perintis, Prabumulih, Provinsi Sumsel, di begal di Jalan Simpang Tiga, Alang - Alang Lebar, Senin (23/9/2024) sekitar pukul 01.30.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel