TRIBUNSUMSEL.COM - Defi Fitriani mengungkapkan perasaannya yang hancur ketika ketiga anaknya Pandeglang dipulangkan paksa oleh sekolah.
Ketiga anak tersebut dipulangkan paksa gurunya di Menes, Banten dari sekolah islami swasta.
Defi Fitriani mengaku hancur saat melihat anaknya dipulangkan paksa oleh gurunya karena menunggak SPP hingga Rp42 juta.
"Sedih hancur, orang tua mana yang bisa melihat anak lagi senang belajar, kalau belajar semangat, ke sekolah gak ada istilah malas pasti selalu semangat. Tapi pas tiba-tiba harus dipulangkan paksa, perasaan saya hancur," kata Defi dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Metro Tv.
"Yang mengantar guru kelas dua orang, bagian kesiswaan dari sopir dari sekolah. Lagi belajar dipulangkan paksa atas intruksi pembina yayasan," ungkap Defi.
Defi menjadi sangat pilu ketika mengetahui anak-anaknya dipaksa pulang saat sedang belajar di sekolah.
"Diantar saat jam pembelajaran," kata Defi.
Menurutnya, pemulangan paksa 3 siswa SD di Pandeglang Banten ini atas intruksi pembina yayasan.
"Dipulangkan paksa atas intruksi pembina yayasan," kata Defi Fitriani.
Baca juga: Tangis 3 Siswa SD di Banten Saat Dipulangkan Paksa Usai Nunggak SPP Rp 42 Juta, Ayah Kerja Serabutan
Sementara itu, sang ayah, Muhammad Fahat mengatakan tunggakan SPP 3 anaknya mencapai Rp 42 juta.
"Karena ada tunggakan pembiayaan. Sekitar Rp 42 juta untuk 3 anak," katanya.
Ia pun mengungkap penyebab sampai menunggak SPP sekolah.
Fahat mengaku tak memiliki penghasilan guna membayar SPP 3 siswa SD Pandeglang.
Muhammad Fahat hanya bekerja serabutan.
Penghasilannya selama ini hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Dari mana pak kerja aja serabutan yah, cukup untuk sehari-hari udah Alhamdulillah apalagi untuk melunasi pembiyaan itu," kata Fahat.
Baca juga: Kisah Pilu 3 Siswa SD di Banten Gagal Wisuda Tahfiz karena Dipulangkan Paksa Sekolah, Nunggak SPP
Sebut Anak Berprestasi
Selain itu, Defi Fitriani juga bercerita anaknya yang paling besar duduk di bangku kelas 6 menjadi Tahfidz.
"Untuk anak saya yang pertama yang sekarang kelas 6 sudah hafal juz 30 sudah diwisuda juga Alhamaudllah predikatnya Mumtaz, predikat terbaik," kata Defi.
Anaknya yang kedua harusnya mengikuti jejak sang kakak untuk diwisuda juz 30, namun batal karena dipulangkan dari sekolah.
"Anak saya yang kedua pun harusnya waktu dinonaktifin ikut wisuda Tahfidz juga juz 30 tapi karena dinonaktifkan akhirnya gak," kata Defi.
"Anak saya kedua minta tetap wisuda tapi saya kasih pengertian gak bisa," katanya.
Bahkan anak keduanya ini pun memiliki prestasi bidang akademik di mata pelajaran Matematika.
"Anak kedua matematikanya menonjol," katanya.
Selain itu anak bungsunya juga memiliki prestasi mentereng.
"Anak saya yang ketiga dari tilawatinya juga sempat dapat predikat terbaik," katanya.
"Anak-anak saya ada prestasi di sekolah," tambah Defi Fitriani.
Adapun ketiga siswa SD tersebut diketahui bernama M Faeyza Athalla Febrian, M Farraz Athilla Ahza juara dan M Fathan Atharva Ghazi.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terkuak Profesi Ayah dari 3 Siswa SD Pandeglang Diusir dari Sekolah, Pantas Nunggak SPP Rp42 Juta