Speedboat Cagub Maluku Utara Terbakar

Momen Sherly Tjoanda Berhasil Ditarik Keluar Saat Speedboat Meledak, Benny Laos Terjebak Dibawah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sherly Tjoanda dan Benny Laos

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah detik detik saat terjadi ledakan di Speedboat Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos dan istrinya, Sherly Tjoanda.

Diketahui jika saat itu Sherly Tjoanda berhasil ditarik keluar dari speedboat Bela 72 itu saat meledak hingga akhirnya selamat.

Sedangkan Benny Laos saat itu terjebak di kamar hingga tewas dengan 4 korban lainnya dalam insiden tersebut.

Baca juga: Sherly Tjoanda Ceritakan Benny Laos Meninggal Karena Alat Medis Tak Memadai, Semua Obat pun Habis

Kerabat Benny, Choel Malarangeng mengatakan jika saat itu speedboad meledak tiba tiba.

Sherly yang beradi bagian depan bisa ditarik dan diselamatkan meski mengalami luka bakar.

"Istrinya mengalami luka bakar, sudah diberikan pertolongan waktu kami di Luwuk, Banggai, langsung didatangkan tim dokter, kemudian sebelum kami bawa ke sini, luka bakar di kakinya juga pinggulnya kelihatannya sulit bergerak mungkin akibat ledakan," ucap Choel di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (13/10/2024) dilansir dari Tribun News.

Fakta Speedboat Bela 72 Meledak Tewaskan Benny Laos, Kado Ulang Tahun Pernikahan untuk Sherly Tjoana (instagram/s_tjo)

Sedangkan Benny sempat terjebak di kamar bagian bawah kapal.

"Kapalnya itu terpecah dua di depan, ibu Sherly ada di kamar depan, jadi begitu terkuat (meledak), bisa ditarik keluar. Pak Benny Laos berada di kamar bagian bawah. Ketika itu terjadi, kapal miring," lanjut dia.

Setelah peristiwa kapal meledak Benny berada di dalam air sekira tiga hingga empat menit lalu akhirnya bisa dievakuasi.

Benny saat itu sudah dalam kondisi pingsan tetapi nadinya masih terasa sampai pertolongan pertama dicoba berkali-kali.

"Dicoba selama 3-4 jam untuk membantu beliau. Tapi manusia bisa berusaha, Tuhan menentukan lain," katanya.

Kini, Sherly Tjoanda masih dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. 

"Ibu Sherly saat ini kondisinya stabil, mampu berbicara dengan baik, walaupun tentu dalam pengaruh obat-obatan," ujar Choel. 

Choel mengatakan bahwa Sherly saat ini dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto, Gambir, Jakarta Pusat.

"Saat ini kondisi ibu Sherly stabil, mampu berbicara dengan baik, walaupun tentu dalam pengaruh obat-obatan," katanya, di Rumah Duka dan Krematorium Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Minggu (13/10/2024).


Kronologi Kejadian

Sebelumnya, Insiden kebakaran terjadi di Pelabuhan Bobong, Desa Bobong, Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10/2024) sekira pukul 14.05 WIT.

Di dalam speedboat berisikan sejumlah penumpang, di antaranya Benny Laos (Cagub Maluku Utara), Shely Tjoanda (istri Benny Laos).

Hendrata Thes (Cabup Kepulauan Sula), Ester Tantry (Anggota DPRD Maluku Utara) dan Mubin A Wahib (Ketua PPP Maluku Utara).

Baca juga: Fakta Speedboat Bella 72 yang Terbakar Tewaskan Benny Laos, Kado Pernikahan untuk Sherly Tjoana

Baca juga: Sosok Benny Laos, Cagub Maluku Utara Kecelakaan Speedboat Miliknya Terbakar di Taliabu

Speedboat tersebut diinformasikan akan bertolak dari Desa Bobong ke Desa Kawalo Kecamatan Taliabu Barat.

Adapun agenda rombongan Cagub Maluku Utara nomor urut 4 ke Desa Kawalo untuk berkampanye.

Belum sempat bertolak dari pelabuhan, speedboat tiba-tiba meledak yang disertai kobaran api.

Sayangnya, ledakan terjadi kala semua rombongan sudang berada di dalam atau sudah menaiki speedboat.


Sempat Diingatkan Polisi

Speedboat yang ditumpangi Benny Laos dan rombongannya mengalami kebakaran di Pelabuhan Bobong, Desa Bobong, Pulau Taliabu, Maluku Utara sekira pukul 14.05 WIT pada Sabtu (12/10/2024).

Benny dan 5 penumpang lainnya dikabarkan tewas dalam peristiwa itu.

Istri Benny Laos, Sherly Tjoanda berpesan kepada calon Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, Sashabila Mus untuk lanjutkan perjuangan suami (ig/s_tjo)

Speedboat itu diisi bahan bakar minyak (BBM) sebelum Benny dan rombongan berangkat menuju Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat, untuk melakukan kampanye.

Pihak kepolisian sempat memberi peringatan saat speedboat melakukan pengisian BBM karena kondisi mesin, AC, kompor listrik, dan genset menyala.

Kekhawatiran pihak kepolisian itu pun terjadi, selang lima menit diberi peringatan, speedboat pun meledak disertai kobaran api. 

"Sebelum kejadian ledakan, Wakapolres Pulau Taliabu Kompol Sirajudin bersama Kasie Dokkes merapat ke speedboat untuk mengecek aktivitas paslon dan mengingatkan untuk berhati-hati saat pengisian BBM,"  kata Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, Sabtu (12/10/2024), dikutip dari Tribunnews.com

"Karena saat pengisian BBM kondisi mesin kapal, kompor listrik, AC dan genset di dalam speedboat dalam keadaan menyala," sambungnya.

Totok mengatakan, speedboat itu meledak setelah Wakapolres Pulau Tallabu dan Kasie Dokkes meninggalkan kapal yang ditumpangi sekitar 33 orang itu. 

Speedboat meledak sekitar pukul 14.05 WIT. 

Saat itu, Benny Laos dan rombongan sudah berada di dalam speedboat.

"Selama 10 menit berbincang dalam speed, Bapak Wakapolres bersama rombongan perwira pertama Polres turun dari speedboat."

"Selang 5 menit berjalan di pelabuhan terjadilah ledakan bersama kobaran api di speedboat paslon," ucap Totok. 

Setelah insiden terjadi beberapa saat, petugas gabungan TNI-Polri dan Damkar Taliabu langsung melakukan pemadaman api.

Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan 2 unit mobil Damkar dibantu warga sekitar.

Setelah api padam, petugas pun melakukan evakuasi terhadap para korban.

Baca juga: Sosok Sashabila Mus Cabup Malut Dipesan Istri Benny Laos Lanjutkan Perjuangan Suami usai Meninggal

Korban pertama meninggal dunia yang ditemukan adalah anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Ester Tantry.

Almarhumah langsung dievakuasi ke klinik Dokter Ama.

Kemudian, pada pukul 15.40 WIT, ditemukan satu orang korban meninggal dunia atas nama Mubin A Wahid (Ketua DPW PPP Prov Malut) dan dilarikan ke RSUD Bobong.

Sekitar pukul 16.00 WIT kembali dievakuasi dua korban meninggal dunia Bripka Hamdani Buamonabot (Anggota Polres Kepulauan Sula) dan Operator Speedboat. 

Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Bobong.

Sementara itu, Benny Laos dievakuasi ke RSUD Bobong.

Nyawa Benny Laos tak tertolong setelah mengalami koma. 

Ia pun dinyatakan meninggal dunia pukul 17.20 WIT.

"Calon Gubernur Malut (Benny Laos) telah dinyatakan meninggal dunia pukul 17.20 WIT,” kata Kapolres.


Tangis Sherly Tjoanda Cerita Benny Laos Gagal Diselamatkan

Sementara curhat Sherly Tjoanda yang menceritakan penyebab Benny Laos meninggal dunia dalam kecelakaan speedboat meledak jadi sorotan.

Saat itu Sherly mengatakan bahwa Benny Laos rupanya gagal diselamatkan karena alat medis di daerah Taliabu tak memadai.

Hal tersebut membuat Sherly terpukul dengan kepergian Benny Laos hingga meminta pemerintah memperhatikan fasilitas kesehatan untuk rakyat.

"Perhatikan Kesehatan mereka. Saya di sini sakit kebakar, semua obat habis. Bapak pertolongan pertama ndak punya obat yang memadai," kata Sherly dilansir dari instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Senin (14/10/2024).

“Semua obat habis, pompa nafas dan jantung manual. Bahkan alat untuk cek detak jantungnya, semua obat habis saya kesakitan 24 jam.  Manusiakanlah manusia, ini rumah sakitnya nggak layak, airportnya ga ada semua ga ada. Semuanya nggak ada,” kata Sherly

"Kalau kamu terpilih jangan lupa lanjutkan perjuangan Bapak," sambungnya.

Saat itu proses evakuasi kejadian bahkan sempat terhalang.

Benny sempat drop dan mendapatkan pertolongan namun akhirnya meninggal dunia karena alat yang seadannya.

“Baru kemudian bisa dievakuasi keluar, ketika bisa keluar, dari semua saksi yang ada memang beliau sudah pingsan, tapi nadinya masih ada sehingga dicoba selama 3-4 jam untuk membantu beliau,” jelas dia.

Selain itu bak punya firasat, Sherly Tjoanda rupanya sempat melarang suaminya untuk datang ke Taliabu.

"Saya sudah bilang jangan datang di Taliabu semuanya terbatas di sana," kata Sherly seolah punya firasat.

Namun rupanya larangan itu tidak diindahkan oleh Benny Laos yang ingin menyapa warga Taliabu.

"Tapi bapak tetap ngotot mau datang, mau lihat, mau ketemu langsung," ujarnya.

Dalam insiden speedboat itu, ada enam orang meninggal dunia, termasuk Benny Laos.

Kepala Basarnas Ternate Fatur Rahman mengatakan, ada 33 orang yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Hingga saat ini masih ada 10 orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara 17 orang lainnya dinyatakan selamat dalam kecelakaan kapal itu.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkini