Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Sandra Dewi menjawab sejumlah pertanyaan hakim saat menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi PT Timah yang dilakukan Harvey Moeis, sang suami.
Dalam kesaksiannya pula, Sandra Dewi jmengaku melarang suaminya, Harvey Moeis untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki afiliasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Saudara tahu, suami saudara terdakwa Harvey Moeis sering bepergian bersama Pak Suparta," tanya hakim Eko Aryanto di persidangan.
"Tidak," jawab Sandra Dewi dilansir dari Tribunnews
Kemudian hakim Eko kembali menanyakan saat terdakwa pergi keluar kota apakah saksi Sandra Dewi ikut diajak.
"Tidak Yang Mulia karena saya juga lebih sering ke luar kota," jawab Sandra Dewi.
Hakim Eko lalu menyatakan bahwa terdakwa Harvey Moeis kerap berkunjung ke Bangka Belitung.
Namun Sandra Dewi menyebut jika suaminya lebih sering berpergian ke Kalimantan karena mengurus bisnis batu bara.
"Lebih sering ke Kalimantan Timur Yang Mulia. Tambang batu bara," jawab Sandra Dewi.
Tapi waktu itu kata hakim, apakah terdakwa Harvey Moeis pernah pergi urusan timah ke Bangka Belitung.
"Hanya satu dua kali Yang Mulia," jawab Sandra Dewi.
"Waktu itu terdakwa Harvey Moeis mengatakan kepada saudara pergi ke Pangkalpinang itu apakah dengan Pak Suparta," tanya hakim.
"Tidak, saya tidak bertanya Yang Mulia. Saya hanya tahunya suami saya datang ke Pangkapinang untuk membantu temannya Pak Suparta," jawab Sandra Dewi.
"Kemudian temannya tadi usahanya timah disampaikan ya. Apakah disampaikan untuk membantu kerja sama BUMN."
"Iya (usaha timah)," jawab Sandra Dewi.
Sandra Dewi juga mengaku melarang suaminya, Harvey Moeis untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki afiliasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Alasan Sandra melarang suaminya jalin kerja sama dengan perusahaan BUMN lantaran ia tak ingin Harvey Moeis berurusan dengan aparat penegak hukum.
Pengakuan itu bermula ketika Ketua Majelis Hakim Eko Aryanto menggali pengetahuan Sandra terkait keterlibatan Harvey bersama PT RBT dalam kerja sama bisnis timah di Bangka Belitung.
"Waktu itu pernah nggak pamit kepada saudara, terdakwa Harvey Moeis pamit untuk urusan timah di Bangka Belitung?," tanya Hakim.
"Hanya satu dua kali Yang Mulia," jawab Sandra.
Baca juga: Tangis Sandra Dewi di Depan Hakim Ngaku Utang Keluarga Demi Hidup Sehari-hari, Rekening di Blokir
Baca juga: Terpaksa Bohong, Sandra Dewi Pilu Bilang ke Anak-anak Sang Ayah Harvey Moeis Sedang Ikut Wamil
Terkait hal ini, Sandra Dewi mengaku mengetahui bahwa suaminya itu kerap membantu Suparta ketika berkegiatan di Pangkalpinang.
Hanya saja Sandra menyebut tidak tahu kegiatan apa yang dilakukan Harvey dengan Suparta di wilayah tersebut.
"Saya cuma tahu suami saya datang ke Pangkalpinang untuk membantu temannya, Pak Suparta," kata Sandra.
Lebih jauh ketika Hakim kembali mengulik pengetahuan Sandra apakah Harvey Moeis pernah menyampaikan padanya soal kerja sama dengan PT Timah yang merupakan perusahaan BUMN.
Sandra mengatakan suaminya itu tidak pernah cerita perihal kerja sama dengan PT Timah.
Kalaupun Harvey memberi tahu lanjut Sandra, dirinya akan melarang jika suaminya itu bekerjasama dengan perusahaan BUMN.
"Temannya kan tadi usahanya timah. Apakah terdakwa menyampaikan membantu tadi untuk kerja sama dengan BUMN?," tanya Hakim.
"Oh enggak cerita. Kalau saya tahu saya larang Yang Mulia," ucap Sandra.
Mendengar jawaban Sandra, Hakim pun merasa heran.
Alhasil Hakim pun menanyakan apa alasan Sandra melarang suaminya jalin kerja sama dengan BUMN.
"Oke saya jelaskan kenapa saya melarang suami saya kerja sama dengan BUMN. Seperti yang saya ketahui, banyak teman-teman pengusaha saya yang menjadi supplier BUMN yang kerja sama dengan BUMN ujung-ujungnya berurusan dengan penegak hukum. Jadi menurut saya berisiko tinggi," jelas Sandra Dewi.
"Kalau dilakukan dengan benar kan tidak (berurusan dengan aparat penegak hukum)?," tanya Hakim.
"Betul, tapi berisiko tinggi karena badan usaha ini setahu saya kalau kita melakukan usaha ada untung ada rugi, tapi kan BUMN harus untung, jadi itu risikonya besar," pungkas Dewi Sandra.
Yakin Suami Jadi Korban Demi Kepentingan Negara
Menurut Sandra Dewi, suaminya diduga terseret kasus korupsi PT Timah demi kepentingan Negara.
Sebab PT Timah yang notabene milik BUMN, yang mengajak perusahaan swasta untuk bekerja sama demi kepentingan negara.
"Swasta hanya menjalankan saja, hanya membantu saja BUMN untuk kepentingan negara. Jadi swasta-swasta ini hanya menjalankan apa yang mereka suruh," kata Sandra Dewi di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024) kemarin dilansir dari Tribun Seleb.
"Dan saya yakin PT Timah mengajak swasta bekerja sama dengan suami saya ini untuk kepentingan PT Timah, BUMN dan negara," sambungnya.
Sandra Dewi juga menyebut jika Bangka Belitung tempat dimana PT Timah berdiri, merupakan wilayah yang memang memiliki sumber daya alam timah yang baik.
Karena nenek moyang kami ini adalah penambang timah. Nenek moyang saya sudah menambang timah sejak ratusan tahun yang lalu," ucapnya.
Ia tegas mengatakan jika apa yang terjadi di Bangka Belitung juga jadi tempat PT Timah tersebut.
Bahkanbanyak sekali warga daerah sana yang bersuara namun tidak pernah didengarkan.
"Jadi sekarang banyak sekali masyarakat kami yang kehilangan mata pencaharian. Keadaan Bangka Belitung pun jadi mencekam, banyak pencurian, perampokan, begal di mana-mana," jelasnya.
Baca juga: Sandra Dewi Menangis saat Emas-emasnya Disita Penyidik, Akui Bukan dari Suami Kecuali Cincin Nikah
Mengenai kerusakan lingkungan, Sandra menyebut sebelum adanya kerjasama antara Harvey Moeis, suaminya dengan PT Timah memang sudah ada.
Sehingga, Sandra menganggap ada ketidakadilan yang diterima suaminya dalam kasus dugaan korupsi PT Timah.
"Sebelum suami saya dipekerjakan sudah ada kolong-kolong bekas timah ini. Apakah adil?" ungkapnya.
Melihat kasus yang dialami suaminya, Harvey Moeis, Sandra Dewi meminta Pemerintah ikut turun tangan dan membuat sebuah kebijakan baru, tentang pertambangan timah.
"Saya harap apabila ada aksi seperti ini harus ada juga solusi, peraturan yang cocok dengan keadaan dan kondisi masyarakat Bangka Belitung," ujar Sandra Dewi.
"Ini masalah bukan untuk saya sendiri, tapi juga masalah warga disana," sambungnya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News