Kunci Jawaban

Kunci Jawaban, Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 56-57 Kurikulum Merdeka, Cerpen Karya Faisal Oddang

Penulis: Vanda Rosetiati
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci jawaban, Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 56 - 57 Kurikulum Merdeka,  Cerpen Karya Faisal Oddang judul Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon. Cerpen berlatar berlakang sejarah masa kemerdekaan.

TRIBUNSUMSEL.COM - Kunci jawaban, Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 56 - 57 Kurikulum Merdeka,  Cerpen Karya Faisal Oddang, akan dibahas pada artikel kali ini. 

Kunci jawaban ini untuk soal-soal pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XI, Edisi 1 ditulis Heny Marwati  dan K Waskitaningtyas dan diterbitkan Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Selengkapnya soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 56 - 57 Kurikulum Merdeka.

Kegiatan 1 

Temukan informasi peristiwa sejarah yang menjadi latar belakang sebuah cerpen.

Untuk memahami isi sebuah cerpen dengan latar belakang sejarah, pembaca harus mengetahui latar belakang dari peristiwa-peristiwa yang ada di balik cerita tersebut. Berikut adalah salah satu contoh cerpen yang memiliki latar belakang sejarah pada masa kemerdekaan yang terjadi di daerah Sulawesi Selatan yang berjudul "Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon" karya Faisal Oddang.

Agar dapat memahami isi cerpen tersebut secara komprehensif, kalian dapat berdiskusi secara berkelompok (satu kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa) untuk menemukan informasi berikut.

1. Siapakah Andi Makassau?
2. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, apa yang telah dilakukannya terhadap upaya memperjuangan kemerdekaan Indonesia khususnya di
Sulawesi Selatan?
3. Siapakah Westerling?
4. Mengapa dia dikatakan pelaku genosida di Sulawesi Selatan?
5. Apa yang dimaksud dengan pasukan Depot Speciale Troepen — DST, KNIL?
6. Mengapa Depot Speciale Troepen — DST, KNIL dikatakan sebagai
pasukan yang penuh dengan kekejaman?

Setelah kalian menemukan informasi tersebut presentasikan hasil temuan tersebut secara lisan di hadapan kelompok yang lain. 

Jawaban: 

1. Andi Makassau Parenrengi adalah tokoh yang berasal dari Parepare, pejuang kemerdekaan Indonesia di daerah bekas Ajatappareng (sekarang: Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Enrekang). Dia adalah
bangsawan Kerajaan Suppa.

2. Sebelum kemerdekaan Indonesia, Andi Makassau membentuk dan memelopori organisasi kemasyarakatan dan politik yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi kemasyarakatan tersebut antara lain, seperti Partai Sarikat Islam di Parepare (dibentuk pada tahun 1927) dan Sumber Darah Rakyat atau disingkat SUDARA (dibentuk tahun 1944). Setelah kemerdekan, Andi Makassau menyatakan mendukung kemerdekaan Indonesia. Namun, pada 1946 Westerling yang melakukan pembantaian terhadap kurang lebih 40.000 rakyat Sulawesi Selatan dihadang dengan gagah berani oleh laskar-laskar di bawah kepemimpinan Andi Makassau. Karena kalah senjata dan fasilitas lain, akhirnya perjuangan itu kalah. Andi Makassau dibuang di
tengah laut dalam kondisi terikat. 

3. Westerling bernama lengkap Raymond Pierre Paul Westerling. Dia lahir di Istanbul, Kesultanan Utsmaniyah, 31 Agustus 1919 dan meninggal di Purmerend, Belanda, 26 November 1987 pada umur 
68 tahun. Westerling adalah komandan pasukan Belanda yang terkenal karena memimpin Pembantaian Westerling (1946–1947) di Sulawesi Selatan dan percobaan kudeta APRA di Bandung, Jawa Barat.

4. Westerling dikatakan sebagai pelaku genosida di Sulawesi Selatan karena dia dan pasukan khusus Belanda yang bernama DST telah menghabisi sekitar 40.000 warga Sulawesi Selatan pada tahun 1946-1947. Hal ini berawal dari peristiwa pembunuhan 1.000 orang Indonesia pro-Belanda yang dilakukan pejuang kemerdekaan Indonesia di bawah pimpinan Andi Makassau. Kemudian Belanda melakukan pembalasan dengan mendatangkan pasukan DST yaitu pasukan khusus KNIL di
bawah Westerling. Tanpa segan Westerling mengadakan operasi pembersihan yang mirip pembunuhan massal.

5. Yang dimaksud dengan DST (Depot Speciale Troepen) di bawah KNIL adalah satuan khusus andalan militer Belanda yang terlibat aksi pembantaian di Sulawesi Selatan. DST biasa disebut pasukan baret hijau yang biasa dikirim ke daerah-daerah konflik yang membutuhkan operasi khusus seperti halnya di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Westerling. 

===

*) Disclaimer:
Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Demikian Kunci Jawaban, Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 56 - 57 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 1: Cerpen Latar Sejarah.

Baca juga: Kunci Jawaban, Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 46 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 2: Analisis Vlog

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
 

Berita Terkini