TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Memasuki tahapan masa kampanye di Pilkada 2024, suhu politik di Kabupaten PALI mulai menghangat.
Keempat pasangan calon Bupati-Wakil Bupati yang berkontestasi di Pilkada PALI 2024, semangkin masif tebar pesona menjual Visi, Misi dan Program unggulan mereka untuk meraih simpati dan dukungan dari masyarakat.
Namun, Isu Etnisitas atau kedaerahan seringkali berhembus dalam tahapan kampanye Pemilihan Kepala Daerah.
Apalagi didaerah tersebut terdapat calon kepala daerah yang bukan asli putera daerah.
Tentunya Pilkada juga akan bernuansa lokalitas sebab sering memunculkan adanya isu maupun sentimen lokal yang terkait dengan etnis dan suku.
Karenanya tidak aneh jika dalam pilkada isu-isu politik identitas tersebut turut memainkan peran dalam mempengaruhi orientasi pemilih.
Sehingga akan mendeskripsikan citra sosok Paslon non pribumi ke arah yang negatif, hal itu tentunya membuat persaingan di Pilkada menjadi tidak sehat.
Salah satu Paslon peserta Pilkada PALI 2024, yakni calon Bupati nomor urut 3 Junaidi Tohir didampingi calon wakilnya Eduar saat dimintai tanggapan mereka jika isu Etnisitas tersebut terjadi di Pilkada PALI mengatakan tentunya isu tersebut merupakan salah satu bentuk isu SARA yang harus dihindari.
Baca juga: Wakil Bupati PALI Soemarjono Pastikan Bakal Tindak Tegas ASN yang Tak Netral di Pilkada 2024
Junaidi juga menyikapi dengan hal biasa yang sering terjadi dalam memasuki tahapan kampanye di Pilkada.
"Bagi kami kalau isu Etnisitas atau kedaerahan itu merupakan salah satu bentuk isu SARA yang harus dihindarkan, memang isu politik identitas ini seringkali terjadi di masa-masa kampanye," kata Junaidi yang didampingi Eduar saat dimintai tanggapannya, Rabu (25/9/2024).
"Namun kami menyikapinya dengan hal yang biasa, biarkan nanti masyarakat yang menilai, yang terpenting niatan saya bersama pak Eduar berkontestasi di Pilkada ini untuk membangun Kabupaten PALI," tambahnya.
Menurut Junaidi, berdasarkan syarat menjadi calon kepala daerah tidak disebutkan satu ketentuan pun mengenai kewajiban calon kepala daerah merupakan putra daerah.
Sehingga, secara umum, kepala daerah tidak harus putra daerah asli. Asalkan merupakan warga negara Indonesia (WNI) semua memiliki hak yang sama untuk berkompetisi dalam pesta demokrasi ini.
Meskipun Junaidi bersama Eduar bukan merupakan putera asli daerah kabupaten PALI.
Namun Junaidi mengatakan dirinya memiliki kedekatan histori maupun emosional yang sangat tinggi, dimana ayahnya bernama H Muhammad Tohir, dulunya pernah menjabat sebagai camat Talang Ubi.
Selain itu, meski tempat lahirnya di Palembang, namun Junaidi dibesarkan kedua orang tuanya di Talang Ubi Kabupaten PALI dan sempat bersekolah dari Kelas I- VI di SD EKA YPP Pendopo Talang Ubi.
"Karena saya merasa pernah dibesarkan di Talang Ubi Kabupaten PALI. Oleh karena itu saya merasa terpanggil untuk berpartisipasi dalam membangun Kabupaten PALI ini, begitu juga dengan pak Eduar yang sehari-harinya berkecimpung di Kabupaten PALI, tentunya memiliki keinginan yang sama dengan saya demi mewujudkan kabupaten PALI yang lebih sejahtera lagi,"ungkapnya.
Junaidi berharap sisi etnisitas tidak terlalu penting dalam menentukan pilihan warga. Selisih antara yang memilih calon yang etnisnya sama dan semogah warga PALI bijak dalam menentukan pilihan nya serta tidak mempersoalkan isu etnisitas ini.
Paslon nomor urut 3, Junaidi- Eduar (JEDAR) maju di Pilkada PALI 2024 diusung oleh 3 Parpol, yaitu PAN, Hanura dan PPP.
Paslon ini juga berkomitmen untuk menciptakan Pilkada PALI 2024, yang damai, aman dan kondusif.
"Kami berharap, di Pilkada PALI 2024 ini menjadi Pilkada yang berlangsung secara damai, tidak ada kasak-kusuk, SARA maupun politik identitas lainnya, tidak ada keributan. Kami yakin bahwa Tim JEDAR adalah pelaku yang merindukan kedamaian di Pilkada ini," ujarnya.
Junaidi berkata, JEDAR adalah orang-orang yang ingin membangun Kabupaten PALI, merindukan kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Kabupaten PALI secara hakiki.
"Yang kami tonjolkan adalah Visi, Misi dan Program-program kepada masyarakat, bukan isu-isu negatif dan ujaran kebencian yang bisa merusak sendi-sendi dalam berdemokrasi, biarkanlah masyarakat yang menilai dan menentukan pilihan nya," jelasnya.
Selain itu, Junaidi bersama Eduar juga sangat mengapresiasi KPU PALI yang telah menggelar setiap tahapan Pilkada dengan aman dan lancar.
"Kami sebagai Paslon nomor 3, siap menyukseskan Pilkada secara damai sesuai dengan aturan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu kami mengajak kepada seluruh tim relawan dan simpatisan Jedar, dan juga kepada Paslon lainnya, agar berkompetisi secara sehat damai, dan tidak ada keributan di Pilkada PALI 2024 ini," tukasnya.
Baca berita menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel