TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul, yang baru dilantik sebagai menteri sosial (Mensos) pengganti Tri Rismaharini di Istana Negara hari ini, Rabu (11/9/2024).
Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102 P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Saifullah Yusuf menggantikan posisi Tri Rismaharini yang sebelumnya mengundurkan diri dari kursi Menteri Sosial karena maju pada Pilgub Jawa Timur 2024.
Baca juga: Profil Angga Raka Prabowo Dilantik Jadi Wamen Kominfo Baru oleh Presiden Jokowi, Politisi Gerindra
Berikut profil Saifullah Yusuf.
Diketahui, Gus Ipul merupakan sosok yang malang-melintang sebagai tokoh publik.
Ia adalah Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada tahun 2022-2027.
Sekjen PBNU ini lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada 28 Agustus 1964.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/4/2022), pria kelahiran Pasuruan pada 28 Agustus 1964 itu masih berbagi darah dengan Presiden keempat Republik Indonesia (RI) Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Gus Ipul adalah putra dari pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo. Dia juga cicit dari Bisri Syansuri, yang merupakan kakek Gus Dur.
Saifullah Yusuf mulai memupuk karier politik saat berkiprah di Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nahdlatul Ulama (NU).
Pada 1999, Saifullah Yusuf ditunjuk menjadi ketua umum menggantikan posisi Iqbal Assegaf yang wafat.
Baca juga: Profil Aprizal Hasyim, Resmi Dilantik Sebagai Sekda Palembang, Mantan Kepala Dinas Perhubungan
Pada era reformasi, karier politik Gus Ipul kian menanjak setelah bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Dia kemudian terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) fraksi PDI-P pada pemilihan umum (pemilu) pertama pada era reformasi.
Namun, pada awal 2002, Saifullah Yusuf meninggalkan kursi anggota DPR RI yang diraihnya bersama PDI-P dan pindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketika Muktamar PKB 2002, ia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Tanfidz PKB (2002–2007).
Tidak lama berselang, dia kembali duduk di kursi legislatif dengan bendera PKB hingga akhir 2004.