Berita Viral

Kisah Udin Irchamna Dilantik Jadi Anggota DPRD Ponorogo dengan Modal 78 Suara, Hanya Modal Nekat

Penulis: Thalia Amanda Putri
Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Udin Irchamna Dilantik Jadi Anggota DPRD Ponorogo dengan Modal 78 Suara, Hanya Modal Nekat

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok Udin Irchamna, yang baru dilantik sebagai anggota DPRD Ponorogo dengan modal hanya 78 suara jadi sorotan banyak pihak.

Dibalik posisinya saat ini, Udin Irchamna rupanya memiliki kisah unik karena maju sebagai wakil rakyat hanya dengan modal nekat.

“Saya maju sebagai caleg (calon legislatif), modal nekat saja,” ungkap Udin Irchamna dilansir dari Tribun Jatim, Kamis (5/9/2024)

Menurut pengakuan Udin, dirinya mendaftar sebagai caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya bermodal doa dan ijin serta restu dari orang tua.

Udin bahkan tak mengeluarkan banyak modal untuk kampanye.

Pria yang masih berusia 29 tahun ini hanya mengandalkan kampanye di keluarganya.

Dimana dia mengenalkan bahwa saat pileg 2024 lalu magang sebagai Caleg dari PPP asal dapil 4 (Slahung, Ngrayun, Bungkal, Sambit).

“Kampanye ke keluarga. Dapat 78 suara itu mungkin ya dari keluarga saya semua,” terang Udin sambil tertawa.

Udin Irchamnaanggota DPRD Ponorogo dengan modal hanya 78 suara jadi sorotan banyak pihak.

Sementara itu sebelumnya Udin mengaku tidak kebayang akan menjadi anggota legislatif. Menurutnya, mimpi pun dirinya tidak berani.

Meski demikian Udin yang sudah terpilih akan mengawal aspirasi masyarakat

“Apapun saya tampung dan saya ajukan ke pihak eksekutif,” pungkas Udin.

Sekedar diketahui, Udin Irchamna merupakan pengganti dari Almarhum Cipto Prayitno.

Saat itu Cipto Prayitno diketahui meninggal dunia, Minggu (5/5/2024) dini hari.

Posisi politisi asal PPP  digantikan oleh caleg lain dari partai politik (parpol) yang sama.

Hal itu sesuai dengan dengan PKPU 6 2024 dan Surat dinas KPU RI nomor 664 Undang-undang nomor 7 tahun 2017. 

Udin sendiri meraup suara terbanyak kedua di dapil 4 dari PPP. Sehingga didapik untuk menggantikan Cipto Prayitno .

Kisah Lainnya,Tukang Seblak Jadi Anggota DPRD

Nasib beruntung juga dialami wanita penjual seblak yang kini dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Penjual seblak bernama Tika Kartika Sari tersebut dilantik menjadi anggota DPRD Lebak pada Rabu (28/8/2024).

Wanita berusia 30 tahun ini lahir dari keluarga sederhana.

Tepatnya di Kampung Dukuh, Desa Leuwidamar, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jawa Barat.

Tika pun terbiasa hidup susah. 

Ibunya hanya seorang buruh cuci, sedangkan sang ayah meninggal saat Tika berusia satu tahun.

Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sekolah, Tika memilih untuk berjualan cemilan dan sayuran.

"Karena jualan sayuran saat sekolah, saya dikenal sebagai tukang genjer, bahkan julukan tersebut masih dikenal sampai sekarang dari teman-teman dekat," kata Tika, dikutip dari Kompas.com.

Karena keterbatasan biaya, Tika hanya bisa sekolah sampai SMA.

Ijazah SMA itu pun menjadi modal dia untuk mendaftar sebagai caleg di Pilkada 2024 melalui PDI-P.

Di lingkungan sekitar rumahnya, Tika dikenal sebagai penjual seblak yang sering dimintai pertolongan oleh tetangga.

Ia berjualan di teras rumahnya sambil mengisi waktu sebagai ibu rumah tangga.

Di sela itu, Tika kerap dimintai tolong tetangga untuk membantu berbagai urusan dari beres-beres rumah hingga mengurus dokumen tetangga yang hendak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit (RS).

"Apa saja dikerjain ketika tetangga minta tolong, karena hal tersebut saya jadi kenal banyak orang tidak hanya di kampung sendiri tapi juga ke desa lain," kata dia.

Kegiatan berjualan seblak, dan kadang juga jualan baju, dilakoni Tika hingga dirinya timbul niat untuk menjadi anggota dewan.

Keinginan untuk menjadi wakil rakyat, muncul lantaran dorongan dari suami, keluarga, dan warga yang kenal baik dengannya.

Untuk menjadi anggota dewas, Tika lantas mendaftarkan ke PDI-P pada tahun 2022.

Satu prinsip kuat untuk terus maju ke parlemen, adalah ingin memperjuangkan nasib-nasib orang kecil dan anak yatim seperti yang dialaminya.

Tika mengaku seringkali menangis karena mendapat cemooh dari warga.

"Hal ini juga yang membuat saya kuat setiap hari datang ke kampung-kampung untuk kampanye."

"Walaupun setelahnya kerap menangis karena kadang dicemooh warga yang tidak yakin saya bakal lolos," kata dia.

Ia mengaku tidak mengeluarkan banyak modal untuk kampanye.

Hampir semua biaya kampanye seperti turun bertemu warga.

Membuat alat peraga kampanye dibantu oleh para donator yang tidak lain warga kenalan-kenalannya.

Perjuangannya pun berbuah manis, ia mendapatkan 4.500 suara dan lolos ke DPRD Lebak mewakili Dapil III.

Orang tua Tika, Tini, mengaku bangga pada pencapaian anaknya.

Dari awal ia merasa optimistis anaknya bisa menjadi anggota dewan karena perjuangannya yang keras sejak kecil.

"Dia orang baik yang suka menolong, apa saja dia kerjakan ketika dimintai tolong oleh tetangga, jadi saya sudah menduga Tika akan lolos karena kebaikannya," kata Tini.

Tini berharap, anaknya bisa menjadi anggota dewas yang amanah dan tetap membantu warga seperti yang sering dia lakukan sehari-hari.

Pesan yang sama juga disampaikan oleh suaminya, Harda Belly, yang selama ini menyemangati Tika selama perjalanannya menjadi anggota DPRD.

"Satu pesan untuk istri saya, saya haramkan satu rupiah pun korupsi, harus ingat saat perjuangan sebelumnya, kita orang kecil, tetap jadi sederhana," kata Harda.

(*)

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkini