Seputar Islam

Nasib Baik dan Nasib Buruk dalam Pandangan Islam, Hubungan Qada-Qadar, Nasib, Ikhtiar dan Doa

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Baik dan Nasib Buruk dalam Pandangan Islam, Hubungan Qada-Qadar, Nasib, Ikhtiar dan Doa

TRIBUNSUMSEL.COM --Nasib Baik dan Nasib Buruk dalam Pandangan Islam, Hubungan Qada-Qadar, Nasib dan Ikhtiar

Beriman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin tentang ketetapan Allah yaitu qada dan qadar atau disebut juga dengan takdir.

Nasib, dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalahMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasib berarti takdir. 
Kata nasib berasal dari bahasa Arab yang berarti bagian, jatah, atau takdir. 
 
Nasib tidak terjadi tanpa sebab, melainkan sebagian adalah akibat dari apa yang kita lakukan.
Pada perkembangannya nasib dibagi dua disebut nasib baik dan nasib buruk.

Manusia bertanggung jawab atas perbuatannya: Manusia diberi kebebasan untuk memilih perbuatan yang dilakukan, sehingga bertanggung jawab atas segala akibatnya.
Dalam islam, semua takdir Allah yang terjadi adalah yang terbaik bagi yang menerimanya.

Apabila menerima takdir buruk, yang sifatnya tetap (mubram), maka harus bisa diterima dengan lapang dada, ikhlas.  Demikian juga dengan takdi baik, bersyukur dan tidak jumawa. 


Tapi ada takdir buruk yang bisa diubah .

Nasib bisa berubah dengan amal kebaikan Allah Maha Pengasih dan Penyayang, sehingga takdir buruk bisa dihapus dengan melakukan amal kebaikan. 
 
Nasib bisa dievaluasi Nasib yang dialami hendaknya dievaluasi untuk menjalani hidup ke depannya, misalnya tidak mengulangi kesalahan atau lebih berhati-hati dsb.


Iman kepada Qadha dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu bagi makhluknya. Nasib manusia telah ditentukan oleh Allah SWT sejak sebelum ia dilahirkan.

Walaupun setiap manusia telah ditentukan nasibnya, tidak berarti bahwa manusia hanya tinggal diam menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar. 
Manusia tetap berkewajiban untuk berikhtiar, setelah itu berdoa. Dengan berdoa segala urusan kita kembalikan kepada Allah SWT. Dengan demikian apapun yang terjadi kita dapat menerimanya dengan ridha dan ikhlas.


Hikmah Beriman Kepada Qada Dan Qadar dikutip dari antasari.ac.id:


Beberapa hikmah atau ibrah yang dapat kita ambil dari beriman kepada Qadha
dan Qadar yaitu:
1. Dapat membangkitkan semangat dalam bekerja dan berusaha, serta memberikan dorongan untuk memperoleh kehidupan yang layak di dunia ini.
2. Tidak membuat sombong atau takabur, karena ia yakin kemampuan manusia sangat terbatas, sedang kekuasaan Allah Maha Tinggi.
3. Memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan kehendak Allah SWT.
4. Mempunyai keberanian dan ketabahan dalam setiap usaha serta tidak takut menghadapi resiko, karena ia yakin bahwa semua itu tidak terlepas dari takdir Allah SWT.
5. Selalu merasa rela menerima setiap yang terjadi pada dirinya, karena ia mengerti bahwa semua berasal dari Allah SWT. Dan akan dikembalikan kepadaNya.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran

Artinya : Orang orang yang apabila di timpa musibah, mereka mengucapkan : bahwasanya kami ini bagi (kepunyaan) Allah, kami semua ini pasti kembali lagi kepadaNya .(QS.Al Baqarah :156)

Itulah  Nasib Baik dan Nasib Buruk dalam Pandangan Islam, Hubungan Qada-Qadar, Nasib, Ikhtiar dan Doa. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Pengertian Takdir Mubram, Takdir yang Mutlak tidak Bisa Diubah karena Telah Ditetapkan dan Contohnya

Baca juga: Pengertian Takdir Muallaq, Takdir Allah yang Masih Bisa Diubah oleh Manusia dengan Doa dan Ikhtiar

Baca juga: Arti Qada dan Qadar, Takdir, Takdir Mubram, Takdir Muallaq Lengkap Dalil dan Contoh dalam Kehidupan

Baca juga: Lirik dan Arti Sholawat Nur Fatimah, Baik Diamalkan di Bulan Maulid, Manfaat dan Cara Mengamalkannya

Baca juga: Doa dan Shalawat Sambut 1 Rabiul Awal 1446 H, Malam ini Lepas Maghrib hingga Esok 5 September 2024

Berita Terkini