Pembunuhan di Ogan Ilir

Tampang Pembunuh Ita Anggraini, Bawa Kabur Motor Usai Buang Jasad Korban di Jembatan Pesona OI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akmaludin pembunuh Ita Anggraini kini diamankan di Mapolres Ogan Ilir.

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Misteri kasus pembunuhan wanita bernama Ita Anggraini yang jasadnya ditemuka di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Indralaya, Ogan Ilir akhirnya terungkap. 

Sempat buron dengan membawa sepeda motor korban, tersangka bernama Akmaludin (51 tahun) akhirnya berhasil ditangkap Satreskrim Polres Ogan Ilir. 

Sebelumnya, jasad korban ditemukan di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Indralaya pada Senin (19/8/2024) petang sekira pukul 18.00.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Ilham mengatakan, tersangka diamankan pada Selasa (20/8/2024) malam.

"Tersangka atas nama Akmaludin usia 51 tahun warga Indralaya," terang AKP Ilham di Mapolres Ogan Ilir, Rabu (21/8/2024).

Hasil penyelidikan polisi, korban berusia 46 tahun itu dihabisi tersangka di sebuah perkebunan di Indralaya.

Korban dihabisi dengan cara ditusuk menggunakan pisau pada Sabtu (17/8/2024) malam sekira pukul 23.30.

Setelah memastikan korban tak bernyawa, tersangka lalu mengangkut jasad Ita menggunakan sepeda motor.

"Jasad korban didudukkan di bagian depan motor, dibawa ke Jembatan Pesona malam itu juga," ungkap AKP Ilham.

Untuk menghilangkan jejak, tersangka mengikat jasad korban dengan batu dan melemparnya ke Sungai Kelekar.

Namun polisi belum bersedia membeberkan motif kasus pembunuhan ini.

"Nanti kita agendakan rilis," kata AKP Ilham.

Firasat Anak Korban

Nama Ita Anggraini (46) kini tengah ramai menjadi perbincangan.

Ita merupakan wanita yang ditemukan tewas mengapung di Sungai Kelekar tepat di bawah Jembatan Pesona, Ogan Ilir pada Senin (19/8/2024) petang.

Meysa (23), anak sulung korban saat dijumpai di RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang mengatakan, korban terakhir kali bertemu pada Kamis (15/8/2024).

Sejak saat itu, Meysa kehilangan kabar ibunya dan ditemukan sudah tak bernyawa pada Senin petang tersebut.

"Ibu sehari-hari kerja di Rumah Makan di Palembang. Hari Kamis pamit pergi mau kerja tapi sejak hari Sabtu sudah tidak ada kabar lagi," ujar Meysa, Selasa (20/8/2024).

Semenjak sang ibu tidak ada kabar, ia mengaku bertemu almarhumah di dalam mimpi.

Pertemuan tersebut menjadi firasat yang tidak baik baginya.

"Sudah dua malam mimpi terus. Aku merasa tidur terus badan seperti melayang-melayang, lihat ibu, mau manggil tidak bisa terucap, " katanya.

Terakhir kali ia berkomunikasi dengan almarhumah pada Jumat 16 Agustus lalu, saat itu ibunya titip dibelikan tas secara online lalu ketika tas itu tiba keesokan harinya korban sudah tidak bisa dihubungi lagi.

Karena perasaannya sudah tidak nyaman Meysa mulai mencari informasi di sosial media karena khawatir dengan kondisi ibunya.

"Saya cari di Instagram tidak ketemu, di Facebook ada berita penemuan mayat itu. Awalnya lega karena informasi awal wanita yang ditemukan itu berumur 22 tahun," ujarnya.

Namun hal tersebut menjadi berubah ketika polisi memberitahu ciri-ciri fisik dan gelang yang ada pada jasad tersebut.

Selain itu motor dan handphone yang dibawa oleh korban ternyata tidak ada padanya lagi.

"Pas dikirim polisi bukti fisik sama dari gelangnya, baru saya yakin kalau itu ibu saya. Kurang tahu apakah dibunuh saja atau dibegal karena barang-barang tidak ada, masih diselidiki polisi," katanya.

Penyebab Tewas

Sesosok mayat wanit ditemukan mengepung di bawah Jembatan Peson Tanjung Senai, Indralaya, Ogan Ilir pada Senin (19/8/2024) petang sekira pukul 18.00 WIB.

Penyebab kematian korban yang belakangan diketahui bernama Ita Anggraini (46) akhirnya terungkap.

Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang memeriksa luka-luka dan penyebab kematian wanita tersebut.

Dokter menemukan ada kawat seling yang diikatkan ke batu penggilingan.

Diketahui, kawat tersebut diikat di perut korban.

Ita Anggraini diketahui tercatat sebagai warga Kelurahan Kutaraya, Kabupaten OKI. 

Dokter forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang dr Indra Nasution mengatakan, ada dua luka robek di leher korban dan pinggang korban.

Selain itu ada luka lebam di pinggang.

"Luka di leher sampai memutus saluran nafas kemudian ada luka di pinggang sampai merobek hati. Banyak luka jadi bisa semua menjadi kemungkinan penyebab korban meninggal, " kata dr Indra, Selasa (20/8/2024).

Selain itu ada pemberat yang diikatkan ke perut korban berupa batu penggiling yang diikat ke kawat.

Batu tersebut digunakan untuk menenggelamkan korban.

"Ada kawat seling yang diikatkan ke perut, kemudian kawat tersebut dimasukkan ke batu penggilingan. Indikasinya batu tersebut digunakan supaya korban tenggelam," katanya.

Menurutnya korban diperkirakan meninggal sudah dua hari sebelum ditemukan.

"Paling lama ya perkiraan dua hari," katanya.

Penemuan Mayat

Sebelumnya, sesosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan mengapung di Sungai Kelekar, persismya di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai Indralaya, Ogan Ilir.

Penemuan mayat ini berawal dari informasi warga yang sedang nongkrong di Jembatan Pesona pada Senin (19/8/2024) petang sekira pukul 18.00 WIB.

Mendapat laporan warga, Tim INAFIS Polres Ogan Ilir bersama BPBD mengevakuasi mayat wanita yang tubuhnya telah mengembang itu.

"Jasad wanita tanpa identitas dibawa ke RSUD Ogan Ilir," kata Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham.

Saat diperiksa oleh Tim INAFIS, tampak ada luka menganga di leher mayat tersebut.

Polisi belum dapat memastikan penyebab kematian wanita yang mengenakan pakaian serba hitam itu.

"Selanjutnya mayat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk kepentingan pemeriksaan forensik," terang Ilham.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini