Olimpiade Paris 2024

Sosok Nurul Akmal, Atlet Angkat Besi Wakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Dijuluki ‘Mike Tyson'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal sosok Nurul Akmal, satu atlet putri angkat besi yang lolos mewakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024, dijuluki ‘Mike Tyson’ Indonesia.

TRIBUNSUMSEL.COM --  Mengenal sosok Nurul Akmal, satu atlet putri angkat besi yang lolos mewakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Nurul Akmal nantinya akan menunjukkan bakatnya di cabang olahraga angkat besi pada 7-11 Agustus 2024.

Nurul Akmal mewakili Indonesia bersama dua putra angkat besi lainnya, yakni Eko Yuli Irawan dan Rizki Juniansyah.

Nurul Akmal merupakan lifter putri asal Aceh yang dijuluki ‘Mike Tyson’ Indonesia.

Baca juga: Profil 3 Atlet Angkat Besi Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ada Eko Yuli Irawan hingga Nurul Akmal

(tengah) Nurul Akmal, bersama Eko Yuli Irawan, dan Rizki Juniansyah atlet angkat besi yang dipastikan lolos ke Olimpiade Paris 2024. (Kompas.com/DOK NOC INDONESIA)

 

Ia merupakan seorang anak petani asal Meunasah Serba Jaman, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, yang lahir pada 12 Februari 1993.

Di Olimpiade Paris 2024, Nurul Akmal yang kini berusia 31 tahun bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk Kontingen Garuda.

Dikutip dari Tribunnews.com, Nurul Akmal mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris 2024 setelah meraih peringkat keenam di babak kualifikasi.

Sebelumnya, Nurul Akmal pernah meraih medali emas pada Asian Games 2018 di nomor +90 kg.

Ia berhasil mengakhiri Olimpiade 2020 di peringkat kelima pada nomor 87 kg.

Putri dari Hasballah dan Nurmala Ishak ini juga sempat mempersembahkan dua medali perak di nomor +71 kg dalam Sea Games 2021 dan Sea Games 2023.

Baca juga: Pecahkan Rekor SEA Games 2023 Kamboja, Rizki Juniasyah Atlet Angkat Besi Sukses Raih Medali Emas

Nurul Akmal mulai mengenal dan berlatih cabang olahraga angkat besi putri sejak tahun 2010 ketika duduk di kelas 1 SMA. 

Saat itu, Amel mengikuti program pembinaan Diklat Tunas Bangsa yang dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh.

Bakat Amel ditemukan ketika sang atlet kelahiran 1993 itu sedang membantu sang Ayah mengangkut padi.

Ternyata, Amel mempunyai kemauan tinggi untuk menjadi atlet angkat besi binaan Diklat Tunas Bangsa.

“Nurul Akmal awalnya ditemukan oleh perwakilan kami pertama saat dia sedang mengangkut padi,” kata Pelatih Angkat Besi Aceh, Effendi Eria, pada Senin (2/8/2021) lalu.

“Dilihat ada potensi dan ada kemauan (Amel) dilatih dan dibina di Diklat Tunas Bangsa, seluruh biaya ditanggung Dispora Aceh,” tambahnya.

Dijuluki Mike Tyson

Dikutip dari Serambinews.com, ternyata Nurul Akmal dijuluki Mike Tyson, nama legenda tinju dunia yang sangat ditakuti di masanya.

Julukan itu diberikan kepada Nurul ketika kecil karena postur tubuhnya yang besar dan gempal.

Julukan itu kian melekat ketika Amel mulai masuk sekolah di kampungnya yaitu SDN Serbajaman Tunong, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.

Namun, di balik tubuhnya yang besar dan julukannya yang menakutkan, Nurul adalah sosok penyayang terhadap orang tua, keluarga, dan teman-temannya.

Nurul Akaml juga terbiasa sejak kecil membantu kegiatan ibunya di rumah seperti mencuci piring.

Nurmala bahkan sempat terisak mengenang masa kecil anaknya.

Ulangi Sejarah 32 Tahun Lalu

Masih dikutip dari Serambinews.com, ketika berhasil lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Amel menjadi atlet putri pertama Tanah Rencong yang tampil di pesta empat tahunan level dunia itu.

Boleh jadi, dia menjadi atlet Aceh kedua yang berhasil lolos ke Olimpiade.

Kehadiran Nurul Akmal di Olimpiade Tokyo 2020 berhasil mengulang sejarah 32 tahun lalu.

Di mana sebelumnya, atlet anggar Indonesia asal Aceh, Alkindi tampil di Olimpiade Seoul, Korea Selatan tahun 1988 silam

Pria kelahiran Banda Aceh 6 April 1962 itu berkompetisi dalam kelas individu foil di Olimpiade Seoul 1988.

Lolosnya Alkindi pada saat itu menjadi kebanggan Indonesia dan rakyat Aceh.

Ia menjadi atlet pertama asal Aceh yang mampu menjejakkan kakinya di arena Olimpiade.

Bukan rahasia lagi, kalau Alkindi dikenal sebagai 'raja floret' di Indonesia.

Kecuali sukses di arena PON bersama Aceh, Alkindi juga merupakan andalan Indonesia saat bertanding di Sea Games.

Baca juga: Sosok Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Atlet Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024, Harapan Ganda Putri

Di Olimpiade 1988, Alkindi tergabung di round 1 Grup G bersama Aleksandr Romankov (Uni Soviet), Bill Gosbee (Inggris), Jesús Esperanza (Spanyol), Dave Littell (Amerika), dan Roberto Lazzarini (Brasil).

Namun, ia gagal melaju ke babak selanjutnya usai menelan lima kekalahan.

Bagi Nurul Akmal, lolos ke Olimpiade adalah puncak kariernya sebagai atlet.

Pasalnya, ia meniti karier mulai dari kompetisi tingkat daerah seperti Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA), Kejuaraan Nasional (Kejurnas), dan Pekan Olahraga Nasional (PON).

Pada Pra-PON 2015, Nurul Akmal sukses mendulang tiga medali emas.

Keberhasilan itu berhasil dipertahankan di arena PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Nurul Akmal bersama Surahmat mampu mempersembahkan medali emas untuk Kontingen Aceh dari cabang angkat besi.

Kecuali meraih emas, Nurul Akmal juga memecahkan rekor nasional di PON 2016.

"Bila di kelas +75, angkatannya 233 kg, maka rekor Nurul di kelas +87 adalah 250 kg.

Rekornas baru itu diukirnya ketika bertanding di Pra-PON 2019 lalu," jelas pelatih angkat besi Aceh, Effendi Eria kepada Serambinews.com, kala itu.

Nurul Akmal sebelumnya juga telah mencatatkan namanya bersama tim Indonesia di beberapa kejuaraan internasional.

Misalnya, Islamic Solidarity Games 2017, Universiade Taipei 2017, dan Asian Games 2018.

Pada Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbaijan, Nurul memenangi medali perak kelas +75kg.

Keberhasilan itu menjadi medali pertamanya dalam ajang internasional.

Sementara di Asian Games 2018 Jakarta, Nurul harus puas berada di posisi keenam kelas +75 kg dengan total angkatan 253 kg (snatch 116 kg, dan clean and jerk 137 kg).

Baca berita lainnya di google news

.

Berita Terkini