TRIBUNSUMSEL.COM -- Amalan apakah yang paling dicintai Allah ? Pertanyaan itu dapat dijawab dengan salah satu hadits Rasulullah SAW riwayat Muslim berikut ini.
أَحَبَُ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Arab latin:
Ahabbul a'mali ilallahi adwamuha wa in qalla
Artinya :
“Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meski sedikit.” (HR Muslim).
Dikutip dari muslim or.id,
Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”
Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.
Dari ’Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah. Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab,
أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
Amalan yang rutin (kontinu), walaupun sedikit.”
Alqomah pernah bertanya pada Ummul Mukminin ’Aisyah, ”Wahai Ummul Mukminin, bagaimanakah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam beramal? Apakah beliau mengkhususkan hari-hari tertentu untuk beramal?”
’Aisyah menjawab:
لاَ. كَانَ عَمَلُهُ دِيمَةً وَأَيُّكُمْ يَسْتَطِيعُ مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَسْتَطِيعُ
Artinya:
Tidak. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu (rutin dilakukan). Siapa saja di antara kalian pasti mampu melakukan yang beliau shallallahu ’alaihi wa sallam lakukan.”
Di antaranya lagi Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam contohkan dalam amalan shalat malam. Pada amalan yang satu ini, beliau menganjurkan agar mencoba untuk merutinkannya.
Dari ’Aisyah, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ
”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”
Nabi tidak merinci amalan amalan apa yang dicintai Allah. Tapi nabi lebih menekankan pada intensitas atau rutinitas amalan, yaitu amalan yang terus menerus (kontinyu, berkesinambungan)
Dikutip dari laman nu.or.id, keberlanjutan sebuah amal kebaikan penting karena itu menunjukkan konsistensi dari niat dan keteguhan dalam berbuat.
Di sini kaulitas sebuah perbuatan tidak dinilai dari jenis kebaikannya tapi kesinambungannya. Amal baik akan melahirkan amal baik berikutnya.
Amalan yang besar namun berhenti di tengah jalan tak lebih baik dari amalan kecil namun berlangsung terus-menerus. Karena yang kecil tapi lestaris suatu saat akan menjadi besar, sementara yang besar tapi stagnan bisa terkikis pelan-pelan.
Istiqomah dalam beramal dan berbuat baik, itulah amalan yang disukai Allah.
Demikian Arti Ahabbul Amali Ilallahi Adwamuha Wa In Qalla, Hadits Tentang Amalan yang Paling Dicintai Allah. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Lirik Sholawat Darurat Adrikni, Tulisan Arab, Latin, Arti, Tujuan, Manfaat dan Cara Mengamalkannya
Baca juga: Hadits Tentang Sakit Sebagai Penggugur Dosa, Syaratnya Sabar, Ikhlas, Jangan Mengeluh, Nasihat Ulama
Baca juga: Doa untuk Kesembuhan Bahasa Arab dan Artinya, Robbi Anni Massaniyadh Durru Wa Anta Arhamur Roohimiin
Baca juga: Ya Rabbi Lakalhamdu Kama Yambaghi Lijalali Wajhika Wa Adzimi Sultonik Zikir Pembuka Disukai Malaikat