Berita Prabumulih

Inspektorat : Mobil Operasional Desa di Prabumulih Boleh Dipinjam Warga untuk Keperluan Mendesak

Penulis: Edison
Editor: Shinta Dwi Anggraini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inspektur Daerah kota Prabumulih, H Indra Bangsawan SH MH menunjukkan contoh stiker akan dipasang ke mobil operasional para Kades di Prabumulih.

Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari 

 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Masyarakat desa di kota Prabumulih yang memiliki keperluan mendesak diperbolehkan untuk meminjam mobil operasional desa. 

Bahkan bila didapati ada Kepala Desa (Kades) yang enggan meminjamkan mobil operasional untuk keperluan mendesak warga, maka oknum tersebut hendaknya dilaporkan ke Inspektorat kota Prabumulih.

"Kami imbau masyarakat desa yang ada keperluan mendesak dan tidak berbarengan dengan kegiatan desa lalu mau pinjam mobil operasional desa tapi tak diberi kades agar melapor ke kami," tegas Inspektur Daerah kota Prabumulih, H Indra Bangsawan SH MH kepada wartawan, Selasa (2/6/2024).

Indra mengatakan, pihaknya akan menegur kepala desa jika memang tidak meminjamkan mobil operasional desa kepada warga yang memiliki keperluan mendesak seperti mau ke rumah sakit atau keperluan lainnya.

"Mobil operasional desa itu untuk warga desa dan untuk keperluan desa, tentu dalam pengawasan inspektorat apalagi pembelian mobil itu terlebih dahulu ada rapat di internal desa," katanya.

Baca juga: Info Pemadaman Listrik di Jambi 2 Juli 2024 karena PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan

Mobil operasional desa yang dipakai seluruh kepala desa di Prabumulih saat pengukuhan dan penerimaan SK perpanjangan akan dipasang stiker. (edison/tribunsumsel.com)

Inspektur kota Prabumulih mengungkapkan sebanyak 12 mobil desa di kota Prabumulih itu akan dipasang stiker logo pemerintah kota Prabumulih dan nama desa serta tulisan Operasional Desa.

"Mobil akan dipasang stiker di kiri kanan pintu. Jadi kalau ada keluarga pulang kampung naik kereta dan tiba di kota Prabumulih tengah malam, tentu tidak ada lagi ojek atau travel bisa pakai mobil desa, asal tak berbarengan kegiatan desa," bebernya.

Hal yang sama disampaikan PJ Walikota Prabumulih H Elman ST MM yang mengatakan mobil operasional akan dipasang stiker dan logo pemerintah kota.

"Itu mobil operasional bukan mobil kades, jadi warga bisa menggunakan dan nanti akan dipasang stiker," tuturnya. 

SEBELUMNYA, sebanyak 12 mobil operasional Kades di Prabumulih jenis jenis Toyota Rush menjadi perhatian masyarakat. 

Keberadaan 12 mobil tersebut diketahui saat pelantikan dan pengukuhan SK perpanjangan masa jabatan Kades di Prabumulih, Kamis (27/6/2024) kemarin. 

Sebanyak 12 kepala desa (Kades) di Prabumulih bersama istri membawa mobil operasional ke Pendopoan rumah dinas Walikota saat menghadiri acara tersebut. 

Mobil baru tersebut diparkirkan berjejer rapi dan menjadi fokus perhatian banyak masyarakat.

Terlebih mobil tersebut memiliki warna sama dan yang mengendarai seluruhnya adalah kades.

Sontak saja hal tersebut mendapat respon dari banyak masyarakat kota Prabumulih.

Warga Prabumulih menilai pemberian mobil baru jenis Toyota Rush untuk desa tersebut merupakan pemborosan anggaran dan tidak ada urgensinya.

Tidak hanya itu, jika mobil ditujukan untuk membantu pelayanan masyarakat semestinya mobil yang diberikan bukan jenis Rush namun jenis lain yang bisa membawa pasien darurat dari desa ke rumah sakit.

Selain itu, mobil tersebut seharusnya diberi sticker lambang kota Prabumulih dan nama desa di bagian bodi mobil dinas tersebut.

Apalagi dana yang dikeluarkan untuk pembelian selusin atau 12 mobil itu sangat fantastis.

"Enak sekali Kades di Prabumulih, masa jabatan sudah bertambah jadi 2 tahun malah dapat mobil dinas baru pula," ungkap Ahmad, satu diantara warga Prabumulih kepada wartawan, Jumat (28/6/2024).

Ahmad menuturkan, jika memang tujuan mobil iti untuk pelayanan masyarakat harusnya dibelikan jenis suzuki APV atau Luxio sehingga jika ada warga sakit darurat bisa dibawa ke rumah sakit.

"Kalau mobil jenis Rush seperti itu kesannya milik pribadi, kalau mobil di rumah kades bagaimana warga mau minjam atau memakainya," katanya.

Senada disampaikan Adi, semestinya pemberian mobil dinas ke kades tersebut tidak perlu dilakukan karena tidak mendesak, jika dibandingkan dengan kondisi perekonomian masyarakat di desa.

"Semestinya pemerintah memberikan bantuan bagaimana masyarakat desa bisa sejahtera, ini malah memberikan mobil dinas, disaat warga desa miskin malah kadesnya mobil baru," keluhnya.

Hal yang sama disampaikan Andre, tokoh pemuda Kecamatan Prabumulih Barat yang kaget dengan mobil dinas diberikan pemerintah kota Prabumulih untuk para kades tersebut.

"Di saat masih banyak orang miskin kesulitan makan karena sembako naik, warga desa minim hasil pertanian malah para kepala desa diberi mobil dinas baru. Bagaimana pemerintah kota Prabumulih ini, kok malah menghamburkan uang untuk hal yang tak penting," keluhnya.

Sementara itu, PJ Walikota Prabumulih H Elman ST MM mengungkapkan pembelian selusin mobil Rush menggunakan dana APBD kota Prabumulih itu ditujukan untuk 12 desa bukan untuk kepala desa.

"Itu mobil operasional desa bukan mobil kades tapi mobil desa. Sumber pembelian dari APBD kita, jadi ada ADD (Alokasi Dana Desa) kita tanpa mengganggu dana desa dari APBN," ungkap Elman kepada wartawan.

Elman mengatakan, mobil itu gunanya untuk operasional desa dan membantu warga desa yang sakit hendak ke rumah sakit dan keperluan lainnya.

"Kita tahu desa-desa kan jauh dengan adanya mobil seluruh kebutuhan bisa dilayani, saya tegaskan lagi itu bukan mobil kades tapi mobil desa, nanti platnya akan dipasang plat dinas," bebernya.

Akan Dipasang Stiker

Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih H Elman ST MM tegaskan mobil operasional desa yang dipakai seluruh kepala desa saat pengukuhan dan penerimaan SK perpanjangan akan dipasang stiker.

"Itu kan mobil operasional desa, jadi tetap akan dibuat (Stiker-red)," ujar Elman ketika diwawancarai usai menghadiri kegiatan HUT Bhayangkara ke-78 di Polres Prabumulih, Senin (1/7/2024).

Elman mengaku stiker untuk tulisan di mobil tersebut saat ini sedang dibuat dan dalam waktu dekat bakal segera ditempel di 12 Desa di kota Prabumulih.

"Dalam waktu dekat akan dipasang, nanti akan ditulis misal Mobil Operasional Desa Jungai, Mobil Operasional Desa Sungai Medang dan lainnya," katanya.

Lebih lanjut Elman mengungkapkan mobil operasional desa tersebut bisa dimanfaatkan seluruh warga desa untuk kepentingan masyarakat.

"Mobil itu bisa digunakan semua masyarakat, misalnya ada warga yang sakit, warga yang hajatan ataupun anak-anaknya baru pulang di Palembang dan keperluan lain," tuturnya.

Elman kembali menegaskan jika mobil itu bukan mobil milik kepala desa (Kades) namun operasional milik masyarakat desa tersebut.

"Mobil itu bukan punya kades tapi operasional desa, jadi bisa dipakai oleh warga yang ada keperluan dan nanti akan dipasang stiker," katanya.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini