Mayat Pria Bertato di Sungai Musi

5 Fakta Pria Bertato Tewas Kaki Terikat Rantai Batu di Sungai Musi Palembang, Ada Luka Memar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sederet fakta kasus kematian Nicky Pardede, pria bertato tewas dengan kaki terikat rantai dan karung berisi batu di Sungai Musi pada Selasa(18/6/2024)

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sederet fakta kasus kematian Nicky Pardede (23 tahun), pria bertato yang ditemukan tewas dengan kaki terikat rantai dan karung berisi batu di Sungai Musi Palembang.

Sebelumnya, warga Palembang dihebohkan dengan menemuan mayat di perairan Sungai Musi tepatnya di kawasan Boom Baru, pada Selasa (18/6/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.

Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh warga yang sedang mancing kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke pihak kepolisian.

Adapun identitas korban diketahui bernama Nicky Pardede (23) warga Babatan Saudagar, Desa Pegayut, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.

Korban juga merupakan seorang keturunan tionghoa.

Baca juga: Hasil Otopsi Nicky Pardede Pria Tewas Kaki Terikat Batu di Sungai Musi, Ada Luka Kekerasan di Kepala

Dokter forensik RS Bhayangkara Moh HasanPalembang, dr Indra Nasution mengungkap hasil otopsi jenazah Nicky Pardede yang ditemukan tewas dengan kaki terikat rantai dan batu di Sungai Musi, Jumat (21/6/2024). (TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN)

Saat ditemukan, kaki sebelah kanan korban diikatkan ke karung berisi batu menggunakan rantai yang digembok.

Berikut 5 Fakta Kematian Nicky Pardede, pria bertato Tewas Terikat di Sungai Musi.

1. Pertama Kali Ditemukan

Sebelumnya, mayat Nicky Pardede ditemukan pertama kali oleh warga sekitar Boom Baruyang kemudian melaporkan penemuan mayat tersebut ke pihak kepolisian.

Sesosok mayat pria bertato tanpa identitas ditemukan di perairan Sungai Musi tepatnya di kawasan Boom Baru, pada Selasa (18/6/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.

Kaki sebelah kanan korban diikatkan ke karung berisi batu menggunakan rantai yang digembok.

Mayat tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang dan sudah diperiksa oleh dokter forensik.

2. Terdapat Luka Memar

Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang dr Indra Nasution mengatakan, ditemukan luka memar pada tangan dan kaki korban, namun ia tidak bisa memastikan apakah mayat tersebut adalah korban pembunuhan.

"Kami hanya melakukan pemeriksaan luar. Lukanya memar di tangan dan kaki," kata dr Indra Nasution

Dokter Indra juga menambahkan pada kaki sebelah kanan mayat terdapat rantai yang diikatkan ke karung yang berisi batu dan sandal korban.

"Rantai itu jadi pemberat jenazah. Kakinya dirantai tergembok kemudian diikat ke karung yang isinya batu dan sandal," katanya.

Korban diperkirakan hanyut dari lokasi tertentu sebelum ditemukan mengapung dalam kondisi meninggal dunia.

"Penemuannya memang di kawasan Boom Baru tapi lokasi jatuh atau tenggelamnya pasti dari lokasi yang berbeda, " tandasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Pria Bertato Ditemukan di Sungai Musi Palembang, Kaki Diikat Rantai Berisi Batu

3. Menghilang Sejak 6 Juni

Misteri identitas mayat pria di Sungai Musi Palembang yang kakinya terikat karung berisi batu akhirnya terungkap.

Korban diketahui bernama Nicky Pardede (23) warga Babatan Saudagar, Desa Pegayut, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.

Korban juga merupakan seorang keturunan tionghoa.

Pihak keluarga saat ini sudah mendatangi Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan untuk menjemput jenazah.

"Kami dapat kabar dari anggota polisi ketika kami cek tatonya mirip dan tanda keloid di punggung serta dadanya itu bekas luka. Memang betul dia anak saya," ujar Lim Ashiong (51) ayah kandung korban saat dijumpai di Rumah Sakit, Jumat (21/6/2024).

Lim mengatakan, Nicky pergi meninggalkan rumah sejak tanggal 6 Juni 2024 karena kunjung tak ada kabar, akhirnya keluarga melaporkan hilangnya Nicky ke Polsek Pemulutan.

"Dia tidak pulang semenjak tanggal 6 Juni tadi tidak pulang. Sudah kami cari kemana-mana tidak ketemu. Kami buat laporan polisi tanggal 10 Juni," katanya.

Korban sehari-hari membantu usaha orangtuanya yang membuka toko sembako di kawasan Babatan Saudagar, Pegayut.

"Bantu-bantu saya jualan, buka toko," katanya.

Keluarga mendiang Nicky pardede mendatangi RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk memastikan identitas jenazah dari pemuda tersebut, Jumat (21/6/2024). (TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN)

4. Dikenal Pendiam

Dalam kesehariannya, Nicky dikenal keluarga sebagai pribadi pendiam dan jarang bergaul.

Hal inilah yang membuat keluarga sangat berharap polisi bisa mengungkap tabir misteri kematian pemuda tersebut.

Hal inilah yang membuat keluarga sangat berharap polisi bisa mengungkap tabir misteri kematian pemuda tersebut.

Lim Ashiong (51 tahun) ayah korban mengaku sang anak sama sekali tidak memiliki musuh.

"Tidak tau kalau dia ada musuh atau ada masalah, kami juga tidak menaruh curiga pada siapa-siapa. Ya semoga bisa terungkap," ujar Lim saat dijumpai di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan, Jumat (21/6/2024).

Setelah diotopsi oleh dokter forensik, rencananya keluarga langsung membawa jasad Nicky ke rumah duka Nirwana di kawasan Talang Buruk untuk di kremasi.

"Langsung dibawa ke rumah di Talang Buruk mau dikremasi," katanya.

Nicky dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tidak terlalu banyak memiliki teman.

"Orangnya pendiam. Kalau berteman tidak banyak omong," katanya.

Lim menyebut hal yang paling mencolok dan membuat keluarga yakin kalau itu adalah jasad Nicky yakni ciri tato yang ada di tangan dan jaringan parut (keloid) di dada dan punggungnya.

"Ada tato tulisan huruf mandarin dan bekas keloid di punggungnya, " katanya.

5. Hasil Autopsi

Proses otopsi telah selesai dilakukan terhadap jenazah Nicky Pardede (23 tahun) pria bertato yang ditemukan tewas di Sungai Musi Palembang.

Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution mengatakan, ditemukan sejumlah luka benda tumpul di tubuh korban salah satunya di bagian kepala.

Dari hasil autopsi diketahui pula, paru-paru korban terisi air sehingga lebih besar dari ukuran normal.

"Kematian disebabkan tenggelam. Kemungkinan besar korban masih hidup saat masuk ke dalam sungai karena paru-paru terisi air," kata dr Indra, usai melakukan autopsi, Jumat (21/6/2024).

Selain itu ada memar yang cukup dominan di kepala bagian belakang, beda dengan memar yang ditemukan di tangan dan kaki korban.

"Kami jumpai kekerasan benda tumpul di kepala. Selain di tangan dan kaki," katanya.

Tidak ada luka lain yang dialami selain memar di kepala, tangan dan kaki.

Bahkan ia juga sempat memeriksa urine korban, hasilnya negatif.

"Di organ dalam tidak ada kerusakan. Dan urine korban tidak kami temukan kandungan apapun, " tandasnya.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkini