TRIBUNSUMSEL.COM -- Kita sering mendengar pengucapan kalimat istighfar dengan menyebut astaghfirullah dan nastaghfirullah. Apa bedanya dan apa artinya, berikut ini penjelasannya.
Mengucapkan Astaghfirullah artinya = 'Aku mohon ampun kepada Allah' (tunggal)
Astaghfirullahal adzim : Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung (tunggal)
Mengucapkan Nastaghfirullah artinya = 'Kami mohon ampun kepada Allah' (jamak).
Nastaghfirullahal adzim :
Kami mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung
Penyebutan astaghfirullah dapat dilakukan oleh seseorang, perorangan atau individu.
Sedangkan penyebutan nastaghfirullah dapat dilakukan saat berjemaah atau bersama-sama (lebih dari satu orang).
Misalnya saat memimpin dzikir majelis ta'lim atau pengajian maka lebih tepat mengucapkan nastaghfirullah atau nastaghfirullahal adzim.
Pengucapan Astaghfirrullah lebih bersifat pribadi karena membawa pemahaman bahwa Anda secara pribadi mengakui kepada Allah bahwa Anda telah melakukan kesalahan dan Anda memohon ampun kepada-Nya atas kesalahan tersebut.
Sedangkan pengucapan nastaghfirullah bersifat jemaah atau bersama-sama ketika dalam kegiatan istighosah, dzikir akbar dan lain sebagainya.
Disebutkan juga dalam berbagai hadis bahwa Nabi SAW mengajarkan kata-kata Istighfar dengan menggunakan bilangan tunggal, (Astaghfirullah).
Contoh dengan kalimat 'Astaghfirullah Alladhi Laa ilaha illa huwa Al Hayyul Qayyum Wa Atubu ilaihi'.
Keutamaan Istighfar
Bacaan istigfar atau memohon ampunan kepada Allah SWT merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Keutamaan dari istigfar sendiri sangatlah besar, di antaranya dapat membuka pintu rezeki, menghindarkan dari bencana, serta memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Istigfar merupakan amalan penting dalam Islam yang dianjurkan untuk dilakukan secara rutin. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 199 sebagai perintah untuk memohon ampun kepada Allah SWT.
ثُمَّ اَفِيْضُوْا مِنْ حَيْثُ اَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak (Arafah) dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (Al-Baqarah -199).
Penting untuk kita mendalami dan mengamalkannya secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Karena istigfar dapat membuka pintu rezeki, menghindarkan dari bencana, serta memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, umat muslim seharusnya selalu mengingat Allah SWT dan berusaha meningkatkan kualitas ibadahnya.
Ada hadis dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa beliau selalu bertaubat kepada Allah SWT sebanyak 100 kali dalam sehari.
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim).
Dalam hadis lain, beliau juga menyatakan bahwa tidak ada satu pagi pun yang dilewatinya tanpa beristighfar kepada Allah sebanyak 100 kali antara terbit fajar hingga terbit matahari.
“Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali.” (HR. An Nasa’i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani).
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya istigfar dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan beristighfar, kita dapat membersihkan hati dan memohon pengampunan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Selain itu, istigfar juga dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT.
Itulah arti Nastaghfirullahaladzim dan Astagfirullahaladzim, Perbedaan dan Waktu yang Tepat Mengamalkan.
Baca juga: Arti Robbana Faghfirlana Dzunubana Wa kaffir Anna Sayyiatina, Bacaan Doa Ampunan untuk Umat Muslim
Baca juga: Arti Ya Latif, Bacaan Dzikir dari Asmaul Husna yang Memiliki Keutamaan, Berikut Cara Mengamalkannya
Baca juga: Arti Wabil Walidaini Ihsana, QS An Nisa Ayat 36, Perintah Berbuat Baik kepada Orangtua Karib Kerabat
Baca juga: Arti Astaghfirullah Wa Atubu Ilaihi, Bacaan Istighfar Taubatan Nasuha dan Cara Mengamalkannya